Ancaman Tarif Impor AS: 3 Pabrikan Mobil Bersama Menolak Kenaikan Harga

Ancaman Tarif Impor AS: 3 Pabrikan Mobil Bersama Menolak Kenaikan Harga

Antara ketakutan akan peningkatan biaya mobil karena aturan tariff impor dari Presiden Donald Trump, sejumlah perusahaan otomotif utama seperti Hyundai, Toyota, serta Honda malah memutuskan untuk tidak mengubah harga produk mereka di pasaran AS, minimal dalam periode tertentu.

Presiden Trump sebelumnya mengumumkan kenaikan tariff pada berbagai barang impor. Kebijakan tersebut diyakini bakal meningkatkan biaya produk-produk yang diperdagangkan di AS.

1. Hyundai serta Toyota menjamin bahwa mereka tidak akan meningkatkan harga produknya.

Misalnya saja Hyundai, sudah mengonfirmasi bahwa mereka akan menjaga harga untuk semua jenis kendaraannya hingga dua bulan mendatang, yaitu sampai tanggal 2 Juni 2025. Melalui program “Jaminan Pelanggan,” Hyundai berupaya memberikan ketenangan kepada pembeli potensial yang khawatir tentang biaya impor.

” Kami paham bahwa pelanggan khawatir tentang potensi kenaikan harga, oleh karena itu kita berusaha memberikan kejelasan,” ungkap CEO Hyundai José Muñoz melalui pernyataannya yang resmi.

Peristiwa mirip pun dijalankan oleh Toyota. Menurut pernyatan yang disampaikan ke media asal Jepang, Nikkei, seorang juru bicara Toyota menegaskan bahwa pihaknya tak berencana merombak taktik pricing pada tahap ini. Di sisi lain, Honda lebih memilih untuk mencermati kondisi secara keseluruhan terlebih dulu dan belum serta-merta menerapkan pengubahan harga.

2. Ford dan Stellantis memberikan potongan harga bagi seluruh pembeli.

Bedasarkan pada Hyundai dan perusahaan sejenisnya, Ford malah memilih strategi yang tidak terduga. Sebaliknya dari meningkatkan biaya kendaraan, merek tersebut justru menyediakan diskon eksklusif yang umumnya ditujukan bagi pegawai, saat ini telah tersedia untuk semua pembeli. Inisiatif ini disebut “Daripada Amerika demi Amerika” dan berfungsi untuk beberapa varian favorit seperti Mustang Mach-E serta Maverick, produk-produk ini diproduksi di Meksiko.

Langkah serupa juga diambil oleh Stellantis, yang mengikuti jejak Ford dengan memberikan harga spesial karyawan untuk semua pelanggan. Menariknya, kebijakan ini datang bersamaan dengan pengumuman tidak menyenangkan dari Stellantis: perusahaan ini akan menghentikan sementara produksi di dua pabriknya (satu di Kanada, satu di Meksiko), serta merumahkan 900 pekerja di Amerika Serikat.

Kebijakan seperti itu mengindikasikan bahwa walaupun situasi pasarnya tak menentu, sejumlah perusahaan otomotif masih berupaya untuk mempertahankan minat para pembeli serta mencegah mereka merasa beban.

3. Bagian Mobil Jarang Yang Dibuat Di Amerika

Walaupun banyak kendaraan bermotor terjual dan bahkan dirakit di Amerika Serikat, ternyata sangat sedikit unit yang sepenuhnya memakai suku cadang asli produksi lokal. Kendati demikian, model otomotif ramah lingkungan seperti Hyundai Ioniq 5 dan Ioniq 9 yang telah difasilitasi untuk perakitan di wilayah tersebut masih mengandalkan sejumlah bagian impor.

Ini mengindikasikan bahwa sektor otomotif sangat bergantung pada sistem suplai internasional. Oleh karena itu, peraturan bea masukan dapat memiliki dampak signifikan, khususnya pada tingkat harga jual kendaraan. Produksi mobil menggunakan komponen dalam negeri secara keseluruhan memerlukan proses beberapa tahun serta biaya yang cukup besar. Inilah alasan utama mengapa banyak orang cemas tentang kemungkinan peningkatan tarif baru oleh Trump akan menyebabkan harga mobil naik drastis.

Meskipun demikian, para pembeli di Amerika Serikat dapat sedikit berselancar dengan aman sekarang. Beberapa perusahaan ternama belum mengubah harganya, bahkan ada yang memberikan potongan harga pula. Tetapi tidak pasti hal ini akan berlanjut dalam waktu lama. Semua itu bergantung pada arah kebijakan perdagangan selanjutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com