jateng.
, PATI – Selama masa istirahat Lebaran 2025, Perum Bulog Kantor Cabang Pati membeli gabah dari para petani di berbagai daerah, seperti Pati dan Kudus.
Pada hari Jumat (4/4), perusahaan kami masih melanjutkan proses pembelian beras di wilayah Kabupaten Pati dan Kudus, walaupun saat itu sedang terjadi liburan untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah,” ungkap Nur Hardiansyah, yang menjabat sebagai Pemimpin Cabang Bulog Pati pada hari Sabtu (5/4).
Ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa hasil tanaman para petani tetap dibeli oleh pemerintah dengan harga yang adil, yaitu mengikuti Harga Pembelian Pemerintah (HPP) senilai Rp 6.500 tiap kilogram.
Sekarang ini, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Suyamto serta Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Didik Tri Prasetya telah mengunjungi lokasi secara langsung untuk memantau proses pengumpulan padi mentah di wilayah Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus. Mereka mendapatkan hasil panen tersebut langsung dari kelompok petani bernama Makmur Sejati.
“Langkah ini merupakan komponen dalam skema kita memelihara kestabilan harga serta mengamankan kesejahteraan para petani. Kerjasama yang erat antara pemerintah setempat, Bulog, dan tim operasional di lokasi menjadi faktor utama dalam mencapai tujuan tersebut,” terang Nur.
Bukan hanya itu saja, pada hari sebelumnya, yaitu Kamis (3/4), Bulog juga mengakuisisi gabah kering panen (GKP) dari Poktan Asman yang berlokasi di Desa Rejoagung, Kecamatan Trangkil, Pati, dengan jumlah total mencapai 10.256 kilogram.
Kelompok tani itu mengucapkan terima kasih karena pemerintah telah dengan cepat membeli hasil tanaman mereka seperti yang diperintahkan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sampai saat ini, Bulog Cabang Pati sudah membeli 31.000 ton produk pertanian dari para petani setempat, termasuk 9.993 ton padi mentah dan 11.207 ton beras yang sudah jadi. Jumlah tersebut diproyeksikan akan meningkat sejalan dengan tiba nya masa panen besar-besaran di beberapa wilayah.
“Langkah ini merupakan komitmen riil untuk mencapai sasaran nasional penyerapan tiga juta ton beras. Kita akan tetap maju, termasuk pada masa liburan, guna meningkatkan ketahanan pangan serta kesejahteraan para petani,” tegas Nur.
(antara/jpnn)