, JAKARTA – Penyanyi
Bernadya
sukses menggelar konser tunggal bertajuk ‘Babak Penutup: Untungnya, Untungnya’ di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Jumat (20/6).
Konser tersebut merupakan perayaan sekaligus penutup perjalanan album perdananya yang fenomenal yakni, Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.
“Aku membuat Babak Penutup bukan ingin menutup hal yang besar ini. Aku ingin membuka chapter yang baru dengan sebuah perayaan,” kata Bernadya di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Jumat (20/6).
Adryanto Pratono, CEO Juni Records mengatakan pihaknya sengaja mengadakan konser Babak Penutup: Untungnya, Untungnya untuk memberi kesempatan bagi Bernadya mengemas ulang lagu-lagunya.
Menurutnya, konsep yang dihadirkan Bernadya kali ini jauh berbeda dari penampilan di berbagai festival.
“Kami merasa harus ada sebuah perayaan album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, namanya Babak Penutup. Kita bisa lebih melihat Bernadya mengemas ulang album tersebut. Konsep yang enggak sama pas Bernadya main di festival,” ucap Adryanto Pratono alias Boim.
Konser Babak Penutup: Untungnya, Untungnya dari Bernadya dipromotori oleh JUNI Concert.
Dalam konser yang semua kategori tiket terjual habis itu, Bernadya tampil sangat berbeda.
Dia membagi penampilan menjadi dua sesi yang sangat intim dan berkesan bagi penonton.
Pada sesi pertama, Bernadya secara mengejutkan beraksi dengan diiringi string section. Lagu-lagunya yang pop kini berubah aransemen menjadi lebih jazz. Total ada 14 personel yang mengiringinya di pentas, seperti sebuah pertunjukan broadway di New York.
Hal tersebut membuktikan Bernadya bersama JUNI Records berani menyuguhkan sesuatu yang berbeda dan di luar zona nyaman. Dia juga menunjukkan kualitas vokal yang makin berkembang.
“Aransemennya memang sengaja diubah untuk merespons venue, jadi bisa dibilang mini orchestra,” ucap Bernadya.
Memulai pertunjukan pukul 20.00 WIB, Bernadya muncul mengenakan gaun megah berwarna merah. Sesuatu yang jarang terjadi, sebab dirinya selama ini kerap memakai pakaian hitam atau putih.
Perempuan berusia 21 tahun itu membuka konser Babak Penutup: Untungnya, Untungnya lewat lagu Sinyal-Sinyal, lalu dilanjutkan dengan Masa Sepi.
Sekitar 900 penonton yang memadati Graha Bhakti Budaya pun dibuat takjub dengan penampilan Bernadya yang sangat berbeda. Semua menyimak dengan antusias, dan memberikan tepuk tangan di akhir lagu.
Lagu Ambang Pintu, Satu Bulan, Berlari dinyanyikan oleh Bernadya dengan sangat baik. Meski bukan dengan aransemen musik yang biasa, dia mampu menunjukkan vokal yang jauh lebih berkembang. Wajar, dirinya mengaku deg-degan menjelang naik panggung.
“Ini challenge banget buat aku, makanya deg-degan, kepikiran,” ucap penyanyi asal Surabaya itu.
Hit Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan menjadi penutup babak pertama dari konser Babak Penutup: Untungnya, Untungnya. Bernadya sempat mencairkan suasana dengan beberapa kali menyapa penonton, termasuk menampilkan ikon PUBG ke atas panggung. Dia diketahui bekerja sama menyuguhkan voice pack eksklusif untuk game online tersebut.
Setelah jeda 15 menit, konser Bernadya akhirnya memasuki babak kedua. Kali ini, Bernadya kembali dengan set yang biasa ditampilkan.
Bernadya yang kali ini muncul dengan busana hitam, lalu menyanyikan lagu Lama-Lama, dan Kita Kubur Sampai Mati.
“Ini baru Bernadya, yang tadi siapa, ya?” ucap Bernadya yang masih tidak menyangka dengan penampilannya pada babak pertama.
Pada babak kedua, Bernadya tampak tampil dengan lebih santai. Dia pun sudah leluasa mengajak penonton untuk bernyanyi bersama.
“Lagu ini untuk kalian yang penuh effort untuk orang yang kalian sayang. Tidak apa-apa menjadi orang yang penuh cinta. Semoga kalian mendapatkan cinta yang setara,” tuturnya membuka lagu Kata Mereka Ini Berlebihan.
Lagu-lagu seperti Kata Mereka Ini Berlebihan, Terlintas, dan Kini Mereka Tahu yang kemudian dibawakan Bernadya pun diikuti oleh nyanyian massal para hadirin.
Di ujung konser Babak Penutup: Untungnya, Untungnya, Bernadya menyajikan set akustik didampingi oleh gitaris, Evan yang juga menjadi music director.
Dia duduk sambil menyanyikan lagu Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan yang sekaligus menjadi titel albumnya yang fenomenal.
Bernadya tampak bahagia melihat respons penonton yang ikut bernyanyi hingga konser ditutup lewat lagu Apa Mungkin.
“Semoga kalian menikmati penampilannya. Terima kasih sudah hadir, sangat berarti buatku,” tutur Bernadya.
Konser Bernadya – Babak Penutup: Untungnya, Untungnya menjadi penutup yang manis untuk perjalanan luar biasa album Sialnya Hidup Harus Tetap Berjalan.
Dia sebelumnya membuka album dengan menggelar dua showcase, yaitu Bertamu dan Berjalan, serta tur showcase Berjalan pada 2024 lalu.
Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan merupakan album yang sangat fenomenal dari Bernadya.
Berkat album yang dirilis 24 Juni 2024 itu, dia berhasil meraih sejumlah prestasi dan puluhan penghargaan.
Bernadya mendapat 3 penghargaan Platinum Awards dari ASIRI (Aliansi Industri Rekaman Musik Indonesia Bersatu).
Pada rapat kuartal ASIRI yang digelar di Bandung, Bernadya dan JUNI Records diumumkan mendapatkan 3 penghargaan Platinum Awards atas single Apa Mungkin, EP Terlintas, dan album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.
Pemilik nama lengkap Bernadya Ribka Jayakusuma itu juga mendulang piala dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2024.
Dia mendapat tiga penghargaan untuk kategori Pencipta Lagu Pop Terbaik (Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan), Album Pop Terbaik (Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan), dan Album Terbaik Terbaik.
Bernadya kemudian meraih 4 piala dalam Spotify Wrapped Live Indonesia 2024, untuk kategori antaranya, Artis Indonesia Teratas, Lagu Indonesia Teratas: Satu Bulan, Artis Perempuan Indonesia Teratas, Album Indonesia Teratas: Sialnya, Hidup Harus Terus Berjalan.
Dalam ajang Tiktok Awards 2024, Bernadya pun dinobatkan sebagai Music Artist of the Year. Gelar.
Selanjutnya ajang Indonesian Music Awards 2024 juga memberikan penghargaan bagi Bernadya untuk kategori Album of The Year berkat Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.
Bernadya merilis album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan pada 24 Juni 2024 lalu melalui JUNI Records.
Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan merupakan satu fase pendewasaan Bernadya setelah mini album ‘Terlintas’ yang dirilis pada 2023.
Dalam pengerjaan album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, Bernadya dibantu oleh Petra Sihombing dan Rendy Pandugo sebagai produser.
Bernadya menghadirkan delapan lagu dalam album itu yakni Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan, Kata Mereka Ini Berlebihan, Lama-Lama, Kita Kubur Sampai Mati, Ambang Pintu, Berlari, Kini Mereka Tahu, dan Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan.
“Setahun terakhir adalah perjalanan yang luar biasa karena albumku bisa sejauh ini, terima kasih teman-teman,” tutup Bernadya.
(ded/jpnn)