,
Yogyakarta
– PT
Kereta Api
Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 6 Yogyakarta mencatat sebanyak 667.834 pelanggan naik dan turun menggunakan tiga kereta api (KA) yang melayani wilayah lokal selama periode Januari-Mei 2025.. Ketiga kereta api tersebut yaitu KA Batara Kresna, KA Bandara Adi Soemarmo (BIAS), dan KA Banyubiru.
“Angka tersebut terdiri dari sebanyak 331.579 penumpang yang naik atau berangkat dan sebanyak 336.255 penumpang yang turun atau datang,” kata Manager Humas Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih, Jumat, 13 Juni 2025.
Berdasarkan masing-masing KA, KAI
Daop 6 Yogyakarta
mencatat sebanyak 336.601 pelanggan menggunakan KA BIAS selama periode Januari-Mei 2025 yang terdiri dari 163.114 penumpang yang naik dan 173.487 penumpang yang turun. Kemudian pada KA Batara Kresna tercatat sebanyak 154.026 pelanggan selama periode itu, yang terdiri dari 77.013 penumpang naik dan 77.013 penumpang turun. Sementara untuk KA Banyubiru tercatat sebanyak 177.207 pelanggan, yang terdiri dari 91.452 penumpang naik dan 85.755 penumpang yang turun.
KA Batara Kresna merupakan kereta api yang melayani relasi Purwosari-Wonogiri. Sedangkan KA Banyu Biru merupakan kereta api yang melayani Solo-Semarang.
Feni Novida Saragih mengatakan KA lokal masih memiliki peran yang vital sebagai moda transportasi publik yang tidak hanya efisien dan ramah lingkungan. Tetapi juga menjadi simpul penting penggerak aktivitas sosial-ekonomi masyarakat, terutama konektivitas wilayah dan pariwisata.
Selain sebagai sarana penghubung antar kota atau kabupaten, KA lokal juga sebagai instrumen vital dalam ekosistem transportasi yang mendukung pergerakan masyarakat lintas sektor, baik dalam sektor pendidikan, pekerjaan, maupun pariwisata.
“Peran KA lokal memperkuat konektivitas daerah secara signifikan, terutama dengan meningkatnya minat masyarakat untuk bepergian ke berbagai
destinasi wisata
dengan moda transportasi publik yang efisien dan aman,” lanjut Feni.
Selain itu, Feni juga menekankan bahwa penggunaan KA lokal memberikan dampak ekologis yang positif dengan menurunkan potensi kemacetan dan emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi. Hal ini sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam membangun sistem transportasi berkelanjutan dan rendah emisi.
“Kami berharap tren masyarakat menggunakan KA Lokal ini terus meningkat, dan kami berkomitmen untuk terus menghadirkan layanan KA lokal yang aman, tepat waktu, dan ramah lingkungan,” ujar Feni.