Dividen Rp488 M dari Chandra Asri (TPIA) Meski Rugi: Rahasia di Baliknya?

Dividen Rp488 M dari Chandra Asri (TPIA) Meski Rugi: Rahasia di Baliknya?

PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menetapkan bakal membagikan dividen tunai sebesar US$ 30 juta atau Rp 488,10 miliar. Hal itu diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Chandra Asri Pacific yang diselenggarakan pada Rabu (11/6) di Jakarta.

Pembagian dividen yang diputuskan para pemegang saham menjadi sorotan lantaran terjadi saat perusahaan masih melaporkan kinerja keuangan minus pada tahun buku 2024. Manajemen TPIA mengatakan pembagian dividen merupakan strategi yang disiapkan perusahaan dengan berbagai pertimbangan.

“Sebagai bentuk penghargaan dari TPIA kepada para pemegang saham atas dukungannya yang berkelanjutan, rapat telah menyetujui untuk membagikan tambahan dividen tunai kepada pemegang saham,” tulis manajemen TPIA dalam rilisnya yang dikutip Kamis (12/6).

Merujuk laporan keuangan tahun buku 2024, rugi Chandra Asri Pacific tercatat sebesar US$ 69,16 juta atau sekitar Rp 1,11 triliun (kurs 16.157 per dolar AS per 31 Desember 2024). Rugi ini naik dua kali lipat dari kerugian sebesar US$ 33,57 juta yang dibukukan TPIA pada tahun sebelumnya dan ini merupakan kerugian tiga tahun beruntun sejak 2022.

Bengkaknya rugi bersih tersebut sejalan dengan turunnya pendapatan perseroan yang mencapai 17,34% secara tahunan (YoY). Sepanjang 2024, TPIA membukukan pendapatan sebesar US$ 1,78 miliar atau sekitar Rp 28,8 triliun, merosot dari US$ 2,15 miliar pada 2023.

Kinerja keuangan TPIA terus tertekan sejak mencatatkan rugi bersih sebesar US$149,54 juta pada 2022. Padahal, sebelumnya perseroan masih mampu membukukan laba bersih sebesar US$ 152,12 juta pada 2021 dan US$ 51,53 juta pada 2020.

Lalu dari mana asal dividen yang dibagikan TPIA kali ini?

Dalam pengumuman resmi yang disampaikan, manajemen TPIA menyatakan dividen yang dibagikan dengan nilai hampir setengah triliun rupiah itu berasal dari laba bersih tahun buku 2018. Dana akan diberikan sebagai tambahan dividen tunai kepada pemegang saham TPIA.

Kemudian sisa laba bersih tahun buku 2018 sebesar US$ 93,55 juta dialokasikan sebagai laba ditahan untuk mendukung pembiayaan kegiatan usaha emiten milik orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu itu.

Adapun dalam rapat yang diselenggarakan pada 13 Mei 2019, TPIA menyetujui untuk mengalokasikan sisa laba bersih tahun buku 2018 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk sebesar US$ 123,55 juta sebagai laba ditahan atau laba ditahan 2018.

Pergantian Direksi TPIA

Dalam Rapat tersebut, para pemegang saham menyetujui pengunduran diri sejumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi TPIA serta pengangkatan direksi baru, yang berlaku efektif sejak penutupan rapat hingga berakhirnya RUPST 2027.

Adapun yang mengundurkan diri dari jajaran direksi adalah Sarayuth Vorapruekjaru, Petch Niyomsen, Jirathpol Sunsap, Anawat Chansaksoong, Phuping Taweesarp, dan Boedijono Hadipoespito.  Sementara dari jajaran komisaris, Chantanida Sarigaphuti dan Suracha Udomsak juga menyatakan pengunduran diri.

Sebagai penggantinya, perseroan mengangkat Nongnapat Saisuthi, Wittaya Guntawang, Ronald Sihombing, dan Bapak Hamim Thohari sebagai anggota direksi TPIA yang baru.