– Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, membela Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang dikritik oleh anggota DPR sekaligus pelawak tanah air, Denny Cagur.
Ade menilai justru Denny lah yang terlihat tidak fokus melayani rakyat sebagai anggota DPR.
Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Ade Armando meragukan kemampuan Denny karena dia mengambil double job alias dua pekerjaan sekaligus sebagai ‘pelayan rakyat’ dan juga pelawak di televisi.
“Orang seperti Denny tidak pernah terlihat menjalankan kewajibannya sebagai orang yang memang berjuang untuk rakyatnya,” katanya seperti dikutip dari Cokro TV yang tayang pada Selasa (10/6/2025).
Ade beralasan karena Denny hampir setiap hari tampil di sebuah acara di salah satu stasiun TV swasta di samping pekerjaannya sebagai anggota DPR.
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
“Dia hadir di acara Arisan di Trans 7 fungsinya menemani tim-tim warga sipil yang bertarung memperebutkan hadiah melalui pertandingan yang kompetitif.”
“Denny terlihat lucu bahkan kadang sangat lucu, tapi pertanyaannya gini, apakah itu adalah bagian dari pengabdiannya atau kerjanya sebagai wakil rakyat?” ujar Ade.
Ade merasa heran dengan Denny yang masih mengambil double job.
Padahal, penghasilannya sebagai anggota DPR saja diperkirakan ratusan juta.
“Denny kan adalah anggota DPR, mengapa dia merasa pantas menghabiskan 3 jam per hari dalam hidupnya untuk melawak. Seorang anggota DPR dibayar sangat besar oleh negara karena beban yang ditanggungnya juga sangat besar.”
“Masa depan Indonesia itu sangat dipengaruhi oleh bekerja tidaknya DPR. Kalau DPR diisi yang berperilaku seperti Denny, nasib rakyat tidak akan mendapatkan cukup perhatian. Dibanding Kang Dedi, Denny seperti berada di ujung spektrum yang lain,” pungkasnya.
Denny Cagur kritik KDM
Sebelumnya diberitakan, dalam pernyataannya, Denny Cagur tegas menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap pendekatan terhadap siswa yang bermasalah dengan dibina di barak militer ala Dedi Mulyadi.
Menurutnya, setiap anak menghadapi masalah berbeda-beda dan tidak semuanya bisa diselesaikan hanya dengan pendekatan kedisiplinan ala militer.
“Siswa itu kan permasalahannya berbeda-beda, belum tentu berhubungan dengan kedisiplinan,” ujar Denny.
Ia menekankan permasalahan siswa harus ditangani sesuai dengan jenis masalah dihadapi, bukan disamaratakan.
“Jadi dalam permasalahan yang berbeda-beda, menurut saya harus diselesaikan dengan masing-masing masalah yang berhubungan dengan disiplin, moral, dan etika,” tambahnya.
Sebagai anggota Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, Denny mengusulkan solusi yang lebih personal dan kontekstual.
Ia percaya bahwa setiap siswa membutuhkan pendekatan yang berbeda.
“Menurut saya dicari jalan keluarnya per masing-masing siswa yang mengalami masalahnya tersebut, tidak melulu suatu barak militer menjadi satu-satunya solusi,” tuturnya.
Denny juga berharap kebijakan tersebut bisa ditinjau ulang, terutama dari segi efektivitas dan dampaknya terhadap proses belajar siswa.
“Menurut saya itu perlu dikaji ulang,” kata Denny dengan nada serius.
Ia menggarisbawahi barak militer memang dapat menjadi tempat pelatihan kedisiplinan, tetapi tidak bisa menggantikan fungsi sekolah karena tidak menyediakan kurikulum pendidikan yang lengkap.
Salah satu kekhawatiran utamanya adalah potensi ketertinggalan akademik bagi siswa yang menjalani pendidikan di luar sistem formal selama berbulan-bulan.
“Selain itu juga, jika pendidikan (di barak militer) itu berlangsung selama enam bulan, bagaimana dengan pelajaran si siswa di sekolah, apakah akan tertinggal atau seperti apa,” jelas Denny.
Oleh karena itu, ia mendorong agar wacana tersebut dibahas lebih lanjut secara terbuka, melibatkan berbagai pihak, demi menghasilkan kebijakan benar-benar bermanfaat bagi
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul
Profil Denny Cagur Komedian Ikut Kritik Kebijakan Dedi Mulyadi, Singgung Moral dan Etika.
Akses di
Google News
atau
WhatsApp Channel.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya