10 Juta Orang Kaya Indonesia Suka Berbelanja di Luar Negeri, RI Kehilangan Rp 324 Triliun

10 Juta Orang Kaya Indonesia Suka Berbelanja di Luar Negeri, RI Kehilangan Rp 324 Triliun

Jakarta – Banyak orang kaya di Indonesia lebih memilih berbelanja di luar negeri dibandingkan di dalam negeri. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 10 juta orang kelompok kelas atas atau tier 1 yang lebih memilih berbelanja di luar negeri. Alasan utamanya adalah harga barang yang lebih kompetitif di negara lain.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa perilaku ini menimbulkan potensi kehilangan cuan hingga Rp 324 triliun. “Kita hitung kalau belanja itu katakanlah yang paling konservatif US$ 2 ribu ya. Jadi itu kira-kira Rp 324 triliun,” ujarnya.

Airlangga juga menyebutkan bahwa beberapa barang di Indonesia lebih mahal karena dikenakan berbagai pungutan pajak seperti bea masuk, Pajak Penghasilan (PPh), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). “Jadi dibandingkan misalnya dengan Singapura, itu kan nggak ada. Jadi secara otomatis barang di kita itu lebih mahal daripada di tempat lain,” sambungnya.

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Airlangga menekankan pentingnya mendorong konsumen kelas atas untuk lebih banyak berbelanja di dalam negeri agar potensi daya beli mereka dapat dimanfaatkan secara optimal. “Daya beli dan daya dorong ada. Persoalan kita cuma yaitu di tier 1 paling atas yang 10 juta orang itu yang belanjanya kadang tidak di Indonesia,” ungkapnya.

Pemerintah berupaya menciptakan iklim belanja yang lebih menarik di dalam negeri guna menarik daya beli kelompok tersebut. Diharapkan dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat mengurangi potensi kehilangan cuan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *