Apa Solusi Ketika Kolesterol Meningkat?

Apa Solusi Ketika Kolesterol Meningkat?





,


Jakarta


– Kadar
kolesterol
yang meningkat dalam tubuh tidak boleh diabaikan. Pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan tingginya kadar kolesterol, khususnya kolesterol LDL atau yang dikenal sebagai kolesterol jahat, merupakan sinyal perlunya penyesuaian gaya hidup dan, dalam beberapa kasus, pengobatan medis yang tepat.

Dikutip dari laman

Rumah Sakit Pondok Indah

dan

Healthline

, berikut langkah yang perlu dilakukan ketika kadar
kolesterol tinggi
:

Support kami, ada hadiah spesial untuk anda.
Klik di sini: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/


1. Perbaikan Pola Makan

Salah satu tindakan utama yang disarankan setelah mengetahui kadar kolesterol tinggi adalah memperbaiki pola makan sehari-hari. Makanan tinggi lemak jenuh seperti gorengan, daging merah berlemak, makanan cepat saji, serta produk susu tinggi lemak sebaiknya dikurangi.

Sebagai gantinya, disarankan mengonsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sayur-mayur, buah segar, kacang-kacangan, serta biji-bijian utuh. Selain itu, sumber protein rendah lemak seperti ikan juga merupakan pilihan yang lebih sehat.

Asupan makanan yang tepat berperan dalam menurunkan kadar kolesterol LDL dan membantu menjaga keseimbangan kadar HDL, yaitu kolesterol baik yang berfungsi melindungi jantung dari risiko penyakit.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/


2. Olahraga Rutin untuk Menunjang Keseimbangan Lemak Darah

Aktivitas fisik secara teratur menjadi bagian integral dalam pengelolaan kolesterol tinggi. Latihan aerobik ringan hingga sedang, seperti berjalan cepat, bersepeda, atau berenang, yang dilakukan selama sekitar 30 menit dalam 4 hingga 6 hari per minggu, dapat membantu meningkatkan kadar HDL sekaligus menurunkan kadar LDL dan trigliserida.

Selain itu, olahraga juga berkontribusi dalam menjaga berat badan tetap ideal, yang merupakan salah satu faktor penting dalam mengatur kadar lemak darah.


3. Pentingnya Konsultasi Medis

Setelah diketahui adanya peningkatan kadar kolesterol, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis, terutama dokter spesialis penyakit dalam atau jantung. Dokter akan mengevaluasi kondisi individu secara menyeluruh, termasuk mempertimbangkan adanya faktor risiko lain seperti tekanan darah tinggi, diabetes, kebiasaan merokok, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung.

Berdasarkan evaluasi tersebut, dokter dapat menentukan apakah perubahan gaya hidup saja sudah cukup atau apakah perlu penambahan obat-obatan penurun kolesterol.

Jenis obat yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi kadar lemak darah masing-masing pasien. Ada obat yang ditujukan untuk menurunkan kadar LDL, ada pula yang difokuskan pada penurunan trigliserida atau peningkatan HDL. Karena itu, penentuan terapi tidak bisa dilakukan secara umum, melainkan harus berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan evaluasi medis.


4. Lakukan Pemeriksaan Kolesterol Secara Berkala

Kolesterol tinggi umumnya tidak menunjukkan gejala secara langsung. Gejala seperti pusing, nyeri di bagian dada, atau tengkuk kaku sering kali muncul sebagai akibat dari komplikasi yang telah terjadi, bukan dari kadar kolesterol itu sendiri. Karena itu, pemeriksaan kadar kolesterol secara berkala menjadi langkah penting untuk deteksi dini.

Pemeriksaan disarankan dilakukan secara rutin, terutama bagi mereka yang berusia 40 tahun ke atas atau memiliki faktor risiko seperti obesitas, merokok, tekanan darah tinggi, serta riwayat keluarga dengan gangguan lemak darah. Pada individu yang sudah memiliki gangguan metabolisme kolesterol, frekuensi pemeriksaan bisa lebih sering, misalnya setiap dua hingga tiga bulan, untuk memantau efektivitas terapi dan penyesuaian
gaya hidup
.