SOLO,
– Calon jemaah haji tidak perlu khawatir terkait konsumsi yang mereka butuhkan selama prosesi ibadah penuh di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Sebab, mereka mendapatkan konsumsi berupa makanan siap saji
full meal
dan lauk dalam kemasan (
pouch
) yang dibuat langsung di Indonesia.
Adalah pengusaha kuliner Solo, Puspo Wardoyo, yang sudah tiga kali dipercaya menyediakan makanan siap saji untuk calon jemaah haji.
Menurut dia, makanan siap saji yang disediakan merupakan kerja sama dengan perusahaan makanan di Arab Saudi.
Ia menambahkan paket makanan siap saji telah dikirim ke Arab Saudi untuk kebutuhan jemaah haji selama puncak ibadah haji berlangsung sebab kondisinya sangat
crowded
sehingga tidak memungkinkan menu basah.
“Dari 7 juta pcs, biasanya 4 juta pcs (paket siap saji diproduksi) karena keterbatasan waktu. Waktunya mepet,” kata Puspo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (7/6/2025) malam.
Dia mengatakan, sehari bisa memproduksi 50.000 pcs makanan siap saji.
Ada berbagai produk makanan siap saji yang dikirim ke Arab Saudi.
“Kita kemarin lima menu untuk lima kali makan: rendang, opor, semur, sambal tolo, dan gule,” ungkap dia.
Menurut dia, makanan siap saji yang disediakan untuk jemaah haji di Arab Saudi bebas dari bahan pengawet karena kemasan vacuum.
“Ini (makanan siap saji) disajikan untuk jemaah haji di Armuzna. Makanan kemasan vacuum tanpa pengawet,” ujar pria yang juga pendiri Yayasan Bangun Gizi Nusantara, pelaksana SPPG Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Gagaksipat, Boyolali.
Diketahui, puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) tinggal menghitung jam.
Mulai Selasa (4/6/2025), jemaah haji Indonesia bergerak menuju Arafah.
Kesiapan layanan kesehatan menjadi salah satu kekuatan utama Indonesia, dengan sistem pelayanan yang dirancang secara terintegrasi di titik-titik krusial Armuzna.
Kepala Pusat Kesehatan Haji, Liliek Marhaendro Susilo, dalam Pertemuan Sosialisasi Persiapan Kesehatan Haji di Armuzna yang digelar daring pada Senin (3/6/2025), mengatakan pihaknya telah menyiapkan 192 orang dari PPIH Bidang Kesehatan.
Selain itu, disiapkan juga 1.044 tenaga kesehatan haji kloter (TKHK), 14 ambulans berlisensi dengan masing-masing dua sopir, empat bus safari wukuf, serta persediaan obat dan perbekalan kesehatan (perbekkes).
“Selasa (3/6/2025), obat-obatan dan perbekkes mulai kami distribusikan ke Arafah dan Mina,” ujar Liliek, dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, Rabu (4/6/2025).