Kapal bantuan bagi warga Gaza Palestina yang dibawa oleh aktivis lingkungan asal Swedia Greta Thunberg bersama sejumlah aktivis dan relawan mengalami penahanan dan pemblokiran oleh tentara Israel.
Aksi intimidasi yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition) di atas kapal Madleen terekam dalam sebuah video yang kemudian disebarluaskan di media sosial.
Dikutip dari Al Jazeera, seorang aktivis asal Jerman, Yasemin Acar, yang naik di atas kapal Madleen tersebut mengungkapkan bahwa perjalanan mereka telah dekat untuk menuju Gaza. Namun saat kapal Madleen tersebut semakin dekat dengan Gaza, ada empat kapal pasukan Israel yang datang mendekat dan berusaha menghentikan Koalisi Armada Kebebasan.
Tidak hanya kapal, sejumlah pesawat nir awak atau drone juga mendekat dan mengintimidasi para relawan tersebut yang telah bersiap dengan menggunakan pelampung untuk menghadapi segala kondisi.
“Kami sudah sangat dekat dengan Gaza hanya sekitar 161 kilometer. Kami menyalakan alarm karena kami melihat empat kapal yang mendekati kami di waktu yang sama. Dua di antaranya memiliki lampu biru, dan kami merasa sudah ada banyak lampu yang mengelilingi kami,” kata Yasemin Acara, Minggu malam waktu setempat.
Di saat tentara Israel melakukan aksi intimidasi kepada para relawan, aktivis Greta Thunberg membagikan videonya ke media sosial yang mengungkap kondisinya yang tengah ditahan dan diblokir oleh tentara Israel.
“Apabila kamu melihat video ini, kami saat ini sedang diblokir dan ditahan di laut internasional oleh pasukan bersenjata Israel atau pasukan lainnya yang bersekutu dengan Israel,” kata Greta.
Dia meminta teman-temannya, keluarga dan seluruh handai taulannya untuk menekan pemerintah Swedia untuk membebaskannya dan aktivis lainnya yang tengah ditahan dan mendapat ancaman dari Israel. “Saya mendorong seluruh teman-teman saya, keluarga, untuk menekan pemerintah Swedia agar mau mengeluarkan kami sesegera mungkin,” kata Greta.
Pelapor khusus PBB, Francesca Albanese menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan oleh pasukan Israel kepada Koalisi Armada Kebebasan adalah ilegal. Francesca mengingatkan bahwa Israel tidak memiliki hak apapun di wilayah otoritas Gaza maupun Palestina.
“Israel tidak memiliki otoritas apapun terhadap Gaza. Israel harus mengakhiri pengepungan, masyarakat membutuhkan pertolongan kita,” kata Francesca dalam keterangannya di X.