,
Jakarta
–
Falcon Pictures
dalam konferensi pers yang dilakukan pada Senin, 2 Mei 2025 di Kemang, DKI Jakarta, menyampaikan bahwa mereka akan menayangkan dua film animasi pada tahun ini. Kedua film ini adalah
Warkop DKI Kartun
dan
Panji Tengkorak
yang diadopsi dari komik dengan judul yang sama karya Hans Jaladara.
Hans Jaladara
dengan nama lengkap Hans Rianto Sukandi yang lahir pada tanggal 4 April 1947 menjadi seorang komikus kenamaan di Indonesia. Ia melahirkan serial komik
Panji Tengkorak
pertama kali pada tahun 1968 dengan mengangkat budaya olahraga bela diri Indonesia, silat.
Kisah fiksi ini menjadi populer dan bahwa diterbitkan ulang dalam dua versi, pada tahun 1985 dan 1996. Komik Hans ini mengangkat kisah Panji sebagai seorag pendekar silat dari Nagamas yang harus menjalani petualang hidup yang menantang dan percintaan yang tragis.
Pembuatan kisah silat fiksi ini sebanarnya Hans kembangkan melalui kesenangannya untuk membaca. Kesenangannya ini ia kembangkan dengan memadukan ilmu bela diri kungfu yang ia dapatkan di Cheng Bu dengan imajinasinya sebagai pekerja seni.
Nama Jaladara Awali Perjalanan Komikus Hans
Sebagai seorang komikus, Hans memilih nama pena Jaladara. Nama ini ia pilih di awal tahun 1970-an karena pada masa yang sama ada nama pena Han tanpa huruf ‘s’. Tak ingin membingungkan para penikmat karyanya, ia memutuskan untuk menggunakan nama karakter yang terinspirasi dari tokoh komik wayang
Wiku Paksi Jaladara
.
Setelah memilih nama ini, Hans mulai untuk ikut membuat komik yang mirip dengan karya Ganes TH
Si Buta dari Goa Hantu
dengan adanya permintaan dari penerbit. Pasalnya, pada tahun-tahun itu, dunia komik menjadi salah satu produk yang amat laku di pasaran, beruntungnya komik yang ia tulis laku besar.
Karya-Karya Hans Jaladara
Komik
Panji Tengkorak
memang menjadi karya paling besar miliknya, bahkan komik ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dengan judul
Panji The Scull Face.
Kepopuleran komik ini juga diterbitkan oleh tiag penerit yang berbeda. Versi orisinilnya diterbitkan oleh Dwi Djaya, kemudian versi kedua tahun 1985 oleh UP. Prasidha, dan terakhir pada tahun 1996 oleh PT. Elex Media Komputindo.
Karya ini bahkan diadopsi ke dalam film pada tahun 1972 oleh CV Sedjahtera Film dan diadopsi kembali oleh TV Series dengan judul
Panji tengkorak VS Jaka Umbaran
pada 1985. Bukan hanya film, komik ini juga dijadikan sebagai serial televisi pada 1995 yang ditayangkan di Indosiar Visual Mandiri.
Selain
Panji Tengkorak
, Hans juga menulis komik
Walet Merah
yang terbit pada 1972 oleh UP. Lingga Budaya dan diikuti terbitan versi lainnya dan juga diadopsi sebagai film. Lalu, judul-judul karya Hans lainnya antara lain
Si Rase Terbang, Kembalinya si Rase Terbang, Pandu Wilantara, Dian dan Boma, Roy, Zira, Wonder V, Duel Terakhir, Love Story, dan Intan Permata Rimba
yang terakhir dan diterbitkan pada 2006.