PIKIRAN RAKYAT –Pemerintah Provinsi Jawa Barat secara resmi menghadirkan layanan pengaduan satu pintu Bale Pananggeuhan di Setda Pemprov Jabar, Gedung Sate, Bandung, mulai Senin, 6 Oktober 2025. Sejak hari pertama beroperasi, ratusan warga dari berbagai wilayah terlihat ramai datang ke lokasi untuk menyampaikan berbagai keluhan dan permohonan bantuan.
Bale Pananggeuhan yang terletak di area samping masjid Gedung Sate merupakan inisiatif terbaru dari Pemprov Jabar sebagai pusat pelayanan dan pengaduan terpadu dalam bidang kesehatan, pendidikan, serta bantuan hukum. Layanan ini dijalankan langsung oleh Setda Pemprov Jabar dan beroperasi setiap hari kerja, Senin sampai Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB.
Saat tiba di lokasi, masyarakat akan dijemput oleh petugas di depan pintu utama yang membantu dalam pengambilan nomor antrian dan pengisian formulir keluhan. Proses pelayanan dikatakan berjalan cepat dan sederhana tanpa adanya prosedur administratif yang rumit.
Semangat Masyarakat pada Hari Pertama
Seorang warga Kota Bandung, Yuyun, mengatakan ia sengaja datang setelah mendapatkan informasi pembukaan Bale Pananggeuhan melalui akun TikTok Gubernur Jawa Barat. Ia menyampaikan keluhannya mengenai pemutusan hubungan kerja yang dilakukan secara sepihak terhadap suaminya oleh sebuah lembaga pemerintah.
“Saya hanya ingin memastikan apakah pemutusan hubungan kerja tersebut sesuai dengan aturan atau tidak. Saya datang untuk mendapatkan kejelasan, bukan mencari masalah,” katanya.
Sementara itu, Yanto, penduduk Batujajar Kabupaten Bandung Barat, datang untuk meminta bantuan hukum terkait kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian saudaranya sebulan yang lalu.
“Telah sebulan tidak ada respons dari perusahaan yang menabrak. Saya sudah sering kali datang, tetapi belum juga mendapatkan kejelasan. Oleh karena itu saya melaporkan hal ini,” katanya.
Terdapat juga Ai Rosita (55), penduduk Batununggal, Kota Bandung, yang berharap bantuan untuk biaya pendidikan serta kebutuhan sehari-hari anaknya. Ia menganggap proses pelayanan berjalan sangat cepat.
“Kurang dari 15 menit saya sudah menerima surat tanda terima. Katanya akan dihubungi untuk proses selanjutnya,” katanya.
Sampai pukul 11.00 WIB, petugas telah menerima ratusan laporan dari warga. Masyarakat hanya perlu membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK), kemudian diberi arahan sesuai jenis keluhan yang diajukan. Setelah mengajukan pengaduan, warga juga diberikan hidangan berupa semangkuk mie kocok khas Bandung, menciptakan suasana hangat di sekitar Gedung Sate.
Layanan Cepat dan Humanis
Berdasarkan pendapat Analis Kebijakan Utama dari Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setda Jabar, Iip Hidajat, Bale Pananggeuhan dibuat sebagai tempat baru dalam memberikan pelayanan publik yang cepat, jujur, dan berwatak manusiawi.
“Gubernur Dedi Mulyadi memberikan perhatian khusus agar Bale Pananggeuhan benar-benar menjadi ruang kehidupan bagi warga yang membutuhkan solusi atas masalah mereka,” katanya.
Ia menyampaikan, setiap laporan dari masyarakat akan disampaikan kepada instansi yang relevan untuk segera ditangani, dengan prinsip pelayanan yang cepat dan tidak rumit.
“Pak Dedi selalu mengatakan kita harus bekerja cepat. Oleh karena itu, seluruh ASN di Gedung Sate diminta melayani dengan hati dan sigap,” ujar Iip.
Dengan kehadiran Bale Pananggeuhan, Pemprov Jabar berharap masyarakat dapat memiliki kesempatan langsung untuk menyampaikan keluhan atau kebutuhan mendesak, tanpa perlu melewati proses birokrasi yang rumit.