Kasus Keracunan Massal di Sekolah Dasar dan TK Desa Pangebatan
Beberapa siswa sekolah dasar (SD) dan taman kanak-kanak (TK) di Desa Pangebatan, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, dilaporkan mengalami gejala sakit setelah mengonsumsi makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga dan orang tua siswa.
Berdasarkan laporan yang diterima, puluhan anak menunjukkan keluhan seperti sakit tenggorokan, mual, hingga pusing. Dari jumlah tersebut, sekitar 16 anak adalah murid TK yang mengalami kondisi serupa. Menurut Juli Pamungkas, warga Desa Pangebatan, peristiwa ini diduga terjadi akibat menu MBG hari Senin lalu yang berisi telur puyuh. Setelah itu, banyak anak melaporkan gejala radang tenggorokan dan diare.
“Ya, termasuk siswa TK. Ada sekitar 16 anak yang merasakan mual, pusing, dan gejala lain. Diduga akibat menu MBG hari Senin lalu yang berisi telur puyuh. Banyak anak setelah itu mengeluh radang tenggorokan dan diare,” ujar Juli dalam wawancara dengan media lokal.
Warga mengatakan bahwa mereka siap untuk ikut mengawasi dan mendata kasus ini meskipun ada kabar bahwa pihak tertentu meminta agar masalah tersebut tidak dibesar-besarkan. Namun, kekhawatiran tetap tinggi karena dampak kesehatan yang dialami oleh para siswa.
Tanggapan Dinas Kesehatan Banyumas
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, dr. Dani Esti Novia, membenarkan adanya dugaan keracunan makanan tersebut. Ia menyatakan bahwa ada laporan dugaan keracunan di wilayah Karanglewas.
“Benar, ada laporan dugaan keracunan di Karanglewas,” kata Dani saat dikonfirmasi pada Kamis malam.
Menurutnya, informasi awal menyebut sekitar 70 siswa mengalami gejala serupa. Namun, jumlah pasti serta kondisi detail para siswa masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.
“Tim kami baru akan turun ke lapangan besok. Sementara data sementara ada sekitar 70 anak,” jelas Dani.
Ia menambahkan, gejala keacunan seperti mual dan muntah mulai dirasakan sejak Selasa-Rabu (23-24/9/2025). “Hari Selasa dan Rabu banyak anak yang tidak masuk sekolah, tetapi hari ini sebagian besar sudah kembali bersekolah,” tambahnya.
Proses Investigasi dan Tindakan Lanjutan
Dinas Kesehatan Banyumas telah memulai investigasi terkait kasus ini. Tim medis akan segera turun ke lokasi untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap para siswa yang terkena dampak. Selain itu, pihak sekolah juga sedang memantau kondisi kesehatan siswa secara berkala.
Pihak sekolah dan dinas kesehatan juga sedang memeriksa apakah makanan yang disajikan dalam program MBG mengandung bahan yang tidak layak konsumsi atau tidak sesuai standar higienitas. Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar untuk menentukan tindakan lanjutan, baik itu penanganan kesehatan maupun pencegahan kejadian serupa di masa depan.
Langkah Pencegahan dan Edukasi
Selain investigasi, pihak sekolah dan dinas kesehatan juga berencana untuk memberikan edukasi kepada siswa dan orang tua tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan makanan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terulangnya kasus serupa dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya asupan makanan yang aman dan bergizi.
Dalam waktu dekat, akan diadakan rapat koordinasi antara pihak sekolah, dinas kesehatan, dan komite sekolah untuk membahas langkah-langkah pencegahan dan pengawasan terhadap program MBG. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua makanan yang disajikan layak konsumsi dan sesuai dengan standar kesehatan yang berlaku.
Kasus ini juga menjadi peringatan bagi seluruh pihak terkait untuk lebih waspada dalam mengelola program makanan bergizi dan memastikan kualitas serta keamanan makanan yang diberikan kepada siswa.