PIKIRAN RAKYAT –KCIC menangkap pelaku pencurian kabel grounding di jalur Whoosh antara Padalarang–Tegalluar pada akhir bulan lalu. Penangkapan ini terungkap dari patroli rutin yang dilakukan oleh tim keamanan KCIC.
Manajer Umum Sekretaris Perusahaan KCIC Eva Chairunisa menyampaikan, saat petugas melakukan pengawasan di KM 114+300, Jl. Tipar Barat, Kabupaten Bandung Barat, ditemukan seseorang yang mencurigakan dan sedang membawa karung. Setelah dilakukan pemeriksaan, orang tersebut membawa karung berisi 51 potong kabel tanah dengan panjang 35 cm, 3 potong kabel tanah dengan panjang 70 cm, 1 buah kunci pas, serta 1 buah pisau pemotong.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Kabel pengaman tersebut merupakan komponen dari tembok peredam suara dan berfungsi melindungi instalasi listrik dengan mengalirkan arus petir ke tanah, sehingga mencegah kerusakan pada infrastruktur dan sistem operasional kereta cepat.
Bahayakan Perjalanan
Pencurian kabel pengaman pada sistem listrik kereta cepat merupakan tindakan yang sangat berbahaya terhadap operasional infrastruktur Whoosh, karena memiliki risiko tinggi mengganggu keselamatan dan keamanan perjalanan.
“Penanganan kasus ini sangat mendesak dan perlu ada konsekuensi hukum bagi pelakunya. Komponen kabel grounding memiliki peran penting, salah satunya untuk menjaga jaringan dari serangan petir dan gangguan listrik. Jika hilang, tidak hanya merugikan secara finansial dan berisiko mengganggu keamanan serta kelancaran operasional, tetapi juga bisa membahayakan orang-orang di sekitar jalur karena terkena aliran listrik tegangan tinggi,” kata Eva.
Pelaku akhirnya ditangkap dan diserahkan beserta barang bukti ke Polsek Padalarang guna proses hukum lebih lanjut. Berdasarkan Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, seseorang yang mengambil barang milik orang lain, baik seluruhnya maupun sebagian, dengan niat untuk memiliki secara ilegal, dapat dikenai hukuman pidana penjara maksimal lima tahun atau denda paling besar sembilan ratus rupiah.
Eva menegaskan bahwa saat ini perjalanan Whoosh tidak mengalami gangguan. Teknisi telah segera melakukan perbaikan di lokasi, sehingga sistem keamanan kembali berfungsi normal dan operasional Whoosh tetap berjalan sesuai rencana. Saat ini, KCIC terus memperkuat sosialisasi kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang lagi.
“KCIC telah memasang pagar pembatas sebagai pengaman di sepanjang jalur Whoosh. Selain kamera pengawas yang tersebar di berbagai titik sepanjang jalur, petugas juga melakukan patroli setiap 500 meter. Masyarakat diminta untuk tidak melakukan tindakan pencurian atau kerusakan terhadap fasilitas umum, karena partisipasi masyarakat dalam menjaga aset negara sangat penting guna kelancaran dan keamanan layanan Kereta Cepat Whoosh,” ujarnya.