Berita  

Trump Ancam Tarif 100 Persen, Tiongkok Siap Balas Jika Kepentingannya Terancam

Trump Ancam Tarif 100 Persen, Tiongkok Siap Balas Jika Kepentingannya Terancam

.CO.ID, BEIJING — Pemerintah Tiongkok menanggapi ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyatakan akan memberlakukan pajak antara 50–100 persen terhadap Tiongkok karena negara tersebut terus membeli minyak dari Rusia. Tiongkok merasa sepenuhnya sah dan sesuai dengan hukum untuk menjalin kerja sama ekonomi, perdagangan, dan energi dengan berbagai negara, termasuk Rusia.

“Yang dilakukan Amerika Serikat adalah tindakan unilateralisme, intimidasi, dan penerapan tekanan ekonomi,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing, Senin (15/9/2025).

Trump sebelumnya mengunggah di platform Truth Social pada hari Sabtu (13/9), bahwa dirinya bersedia menerapkan sanksi berat terhadap Rusia jika seluruh negara anggota NATO setuju dan berhenti membeli minyak dari Rusia. Ia juga menyarankan agar NATO memberlakukan pajak antara 50 hingga 100 persen terhadap Tiongkok, dengan alasan bahwa Tiongkok “memiliki kendali yang kuat terhadap Rusia, dan pajak ini akan melemahkan pengaruh tersebut.”

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Menurut Lin Jian, tindakan Amerika Serikat tersebut melanggar aturan perdagangan internasional dan membahayakan stabilitas rantai industri serta pasokan global. “Fakta telah menunjukkan bahwa penerapan tekanan tidak mampu memperoleh dukungan atau menyelesaikan masalah,” katanya.

Ia menekankan bahwa posisi Tiongkok mengenai krisis Ukraina konsisten, yaitu mendorong dialog dan negosiasi sebagai solusi utama. “Tiongkok sejak awal memegang pandangan objektif dan adil serta mendukung perundingan perdamaian,” tambahnya.

Lin Jian juga menyampaikan penolakan terhadap upaya pihak yang terkait dalam mengalihkan isu ini ke Tiongkok serta penerapan sanksi tunggal. “Jika hak dan kepentingan sah Tiongkok dirusak, Tiongkok akan dengan tegas mengambil langkah balasan untuk menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan kami,” ujarnya.

Di unggahannya, Trump mengkritik komitmen NATO terhadap Moskow dengan menyatakan bahwa hal tersebut “jauh di bawah 100 persen” dan mengejutkan karena beberapa negara masih terus membeli minyak Rusia. “Ini bukan perang Trump, ini perang Biden dan Zelenskyy. Saya hanya berusaha menghentikannya dan menyelamatkan ribuan warga Rusia serta Ukraina,” tulisnya.

Trump sebelumnya juga mengancam akan memberlakukan sanksi tambahan terhadap negara-negara yang membeli minyak Rusia. Bahkan, ia telah menerapkan pajak tambahan sebesar 25 persen terhadap barang-barang dari India karena impor minyak Rusia yang terus berlangsung.

Hingga saat ini, negara-negara G7 dan Uni Eropa (UE) telah memutuskan hubungan perdagangan dengan Rusia serta menerapkan batas harga minyak. Dalam responsnya, Rusia meningkatkan penjualan minyaknya ke Tiongkok dan India. UE berkomitmen untuk menghentikan seluruh impor bahan bakar fosil dari Rusia pada 2028.