– Pulau Con Dao di provinsi Ba Ria–Vung Tau, Vietnam, semakin memperkuat posisinya sebagai pusat perlindungan penyu laut yang signifikan di kawasan Asia Tenggara. Pemerintah Vietnam melalui laporanVnEconomymenyatakan bahwa hingga tahun 2045, Con Dao ditujukan sebagai kawasan wisata nasional dengan fasilitas yang modern, tetapi tetap menjunjung tinggi perlindungan keanekaragaman hayati, terutama penyu laut sebagai prioritas utama.
Usaha perlindungan di Con Dao tampak jelas ketikaVNA News Agencymelaporkan bahwa lebih dari 4.500 anak penyu berhasil dilepas ke laut pada pertengahan tahun 2025. Pembebasan ini dilakukan setelah petugas taman nasional memindahkan 553 sarang yang berisi lebih dari 54.000 telur ke lokasi yang aman, sehingga tingkat kelangsungan hidup telur dapat ditingkatkan.
Dalam laporan yang sama, VNA Photosmenyatakan bahwa banyak sarang berada di area yang rentan, seperti di pantai Dat Doc yang dekat dengan kawasan resort, sehingga perlu segera dipindahkan ke tempat inkubasi. Tindakan ini telah terbukti melindungi telur dari ancaman pemangsa maupun erosi pantai, serta memberikan peluang lebih besar bagi tukik untuk bertahan hidup.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Sejak tahun 2019, program perlindungan penyu laut di Con Dao telah memberikan hasil yang luar biasa. Berdasarkan catatan yang disebutkan oleh Dewan Pengelola Taman Nasional yang dikutip olehBadan Pengelola Taman Nasional Vietnam, lebih dari 13.600 sarang telur berhasil dijaga, menghasilkan hampir 949.000 anak penyu yang dilepas ke laut, sementara 2.000 induk penyu betina telah diberi tanda untuk mengawasi jalur perjalanan mereka.
Kontribusi Pulau Con Dao terhadap populasi penyu Vietnam sangat besar. Data yang dirilis olehVietnam.vnmenunjukkan bahwa sekitar 90 persen penyu laut yang bertelur di Vietnam memilih pantai-pantai di Con Dao. Oleh karena itu, patroli berkala dilakukan sepanjang garis pantai setiap musim bertelur, biasanya antara April hingga Oktober, guna menjaga keamanan sarang.
Selain tindakan konservasi langsung, partisipasi masyarakat dan para pengunjung juga merupakan aspek penting dalam menjaga keberlanjutan. Berdasarkan laporanCondao.com.vn, program ekowisata yang berbasis konservasi memungkinkan pengunjung untuk menyaksikan penyu bertelur pada malam hari dan ikut serta melepaskan tukik di pagi hari. Kegiatan ini bukan hanya sekadar wisata, tetapi juga menjadi sarana pendidikan lingkungan yang efektif.
Namun, untuk menjaga keberlanjutan populasi penyu, pihak pengelola taman menerapkan aturan yang ketat. Penggunaan lampu kilat pada kamera dilarang, jumlah pengunjung dibatasi, dan pengunjung diwajibkan menjaga jarak yang aman dari penyu yang sedang berkembang biak. Aturan ini dibuat agar tingkah laku alami penyu tidak terganggu oleh kegiatan manusia.
Kemajuan dalam upaya konservasi terlihat jelas di pantai Dat Doc. Beberapa tempat sarang yang sebelumnya dalam bahaya kini berhasil menetas, dan ribuan anak penyu kembali dilepas ke laut. Pemindahan sarang dari area berisiko ke lokasi bertelur buatan terbukti menjadi strategi utama dalam menjaga kelangsungan hidup spesies ini.
Tujuan jangka panjang pemerintah juga mengupayakan keseimbangan antara perlindungan lingkungan dan pengembangan wisata.VnEconomymenekankan bahwa dalam master plan 2045, wilayah Con Dao akan dibagi menjadi zona konservasi alami dan zona wisata. Dengan pendekatan ini, perkembangan ekonomi setempat tetap dapat dipertahankan tanpa merusak ekosistem.
Meskipun pencapaian yang telah diraih layak diapresiasi, ancaman terhadap penyu laut belum sepenuhnya berakhir. Perubahan iklim, pencemaran plastik, dan kenaikan permukaan air laut tetap menjadi tantangan utama. Oleh karena itu, penelitian ilmiah, pengawasan ketat, serta kerja sama global akan terus diperkuat agar upaya perlindungan di Pulau Con Dao benar-benar berkelanjutan.