Berita  

Berita Gembira, Obat Kanker Payudara Baru Menjanjikan Hasil Luar Biasa

Berita Gembira, Obat Kanker Payudara Baru Menjanjikan Hasil Luar Biasa

Kanker payudara tetap menjadi salah satu penyakit yang paling umum menyerang wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan laporan WHO, kanker payudara adalah jenis kanker paling sering terjadi pada perempuan: 66.271 kasus baru dan 22.598 kematian (2022). Usiadistandardized incidence ratewanita 41,8 per 100.000. Kanker payudara menyumbang sekitar 11-12 persen dari seluruh kasus kanker di dunia.

Dikutip dari NIH, salah satu studi menyebutkan bahwa pada tahun 2020–2022, angka kejadian kanker payudara tertinggi dibandingkan jenis kanker lainnya pada perempuan di Indonesia, yaitu sebanyak 66.300 kasus baru kanker payudara dan 22.600 kematian akibat penyakit tersebut (pada tahun 2022).

Meskipun terdengar menakutkan, berita baiknya adalah saat ini telah tersedia berbagai pilihan obat kanker payudara yang mampu membantu memperlambat, mengendalikan, bahkan menyembuhkan penyakit ini sesuai dengan tahap dan kondisi pasien.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Dilansir dari New York Post, sebuah penelitian terbaru menemukan bahwa pengobatan baru untuk kanker payudara yang ganas mampu mencapai tingkat kelangsungan hidup 100 persen pada pasien yang diuji.

Ya, Ibu, semua pasien dalam penelitian itu berhasil bertahan hidup selama tiga tahun penuh!

Harapan baru dalam pengobatan kombinasi

Sebuah uji klinis terbaru, yang dipimpin oleh para ilmuwan dari Universitas Cambridge, meneliti dampak penggabungan kemoterapi dengan obat kanker berbasis olaparib yang ditujukan pada pasien dengan mutasi genetik BRCA1/2 sebelum tindakan bedah. Mutasi gen ini diketahui memperbesar risiko kanker payudara yang lebih ganas. Setiap pasien yang menjalani protokol tersebut berhasil melewati masa kritis tiga tahun setelah pengobatan.

Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature Communications menunjukkan bahwa pendekatan pencegahan dua tahap ini bisa menjadi strategi pengobatan paling efisien untuk kanker payudara stadium dini yang berkaitan dengan mutasi gen BRCA1 dan BRCA2. Kanker payudara atau gen BRCA terdapat dalam setiap sel tubuh manusia. Ketika berjalan normal, BRCA1 dan BRCA2 memperbaiki DNA dan menghambat perubahan yang menyebabkan kanker.

Temuan penelitian awal ini menunjukkan bahwa semua pasien yang menerima kombinasi pengobatan tersebut memiliki kelangsungan hidup selama 3 tahun penuh, sedangkan kelompok kontrol yang hanya menerima kemoterapi memiliki tingkat kelangsungan hidup sekitar 88 persen.

Mengapa ini sangat menjanjikan?

Mutasi gen BRCA1 atau BRCA2 lebih sering ditemukan pada wanita muda, dengan risiko kanker meningkat hingga 84 persen. Enam persen dari seluruh pasien kanker payudara memiliki mutasi gen BRCA, namun di antara pasien yang berusia di bawah 45 tahun, sekitar 12 persen mengidap mutasi tersebut.

Temuan penelitian ini menunjukkan harapan yang luar biasa, khususnya untuk jenis kanker yang biasanya sulit disembuhkan.

1. Efektivitas luar biasa

Bayangkan, berdasarkan penelitian ini, 100 persen pasien bertahan selama 3 tahun, angka ini sangat mengagumkan, terutama untuk kanker yang bersifat ganas.

2. Pendekatan yang pribadi dan teliti

Tujuan mutasi genetik BRCA dalam pengobatan memberikan harapan baru: pengobatan modern semakin memperhatikan detail genetik pasien, bukan hanya pendekatan yang umum.

3. Harapan hidup dan kualitas kehidupan yang lebih baik

Jika protokol ini terus menunjukkan hasil yang baik, kita dapat berharap adanya peningkatan yang signifikan dalam kelangsungan hidup pasien serta kemungkinan efek samping yang lebih mudah dikendalikan dibandingkan dengan kemoterapi konvensional saja.

Ilustrasi Kanker Payudara/ Foto: iStock

Dampak terhadap pasien dan anggota keluarga

Bagi para pasien, hasil penelitian ini memberikan semangat baru untuk terus berjuang. Angka kelangsungan hidup yang meningkat menjadi bukti jelas bahwa selalu ada harapan dalam perjalanan melawan kanker.

Di sisi lain, bagi keluarga, temuan ini memberikan rasa tenang dan harapan. Keyakinan bahwa orang yang dicintai bisa bertahan hidup lebih lama memperkuat dukungan emosional mereka. Berita positif semacam ini juga dapat mengurangi beban psikologis yang selama ini dirasakan keluarga saat merawat pasien kanker.

Meskipun demikian, penelitian ini masih berada di tahap awal. Hasilnya perlu diverifikasi lebih lanjut dengan jumlah peserta yang lebih besar dan durasi pengamatan yang lebih panjang. Selain itu, tidak semua pasien kanker payudara mengalami mutasi BRCA, sehingga terapi ini tidak dapat langsung diterapkan pada semua kasus.

Untuk Ibu-ibu yang ingin berbagi tentang pengasuhan anak dan bisa mendapatkan banyak hadiah, ayo bergabung dengan komunitas Squad. Daftar sekarang dengan klik diSINI. Gratis!