—
hadir di Channel WhatsApp, ikuti dan peroleh berita terkini kami di sini
—
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Online.com –Bagi sejumlah kalangan, keberhasilan seorang siswa dinilai berdasarkan kemampuannya dalam berpikir. Termasuk dalam hal berpikir kritis dan kreatif.
Lalu bagaimana pengalaman belajar “mengaplikasikan” mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam mengambil keputusan?
Pengalaman belajar yang mengajarkan cara menerapkan pemikiran kritis dan kreatif dalam pengambilan keputusan dengan mendorong siswa untuk menguji pemahaman mereka dalam situasi nyata, seperti proyek atau simulasi, sehingga mereka mampu menganalisis masalah, mengevaluasi berbagai pilihan berdasarkan informasi yang tersedia, serta merancang solusi yang kreatif.
Proses ini meningkatkan kemampuan analitis, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab, sekaligus memupuk rasa ingin tahu serta kemandirian dalam belajar.
1. Menggunakan Teori dalam Situasi Nyata
Meningkatkan Pemahaman yang Mendalam: Ketika siswa menerapkan pengetahuan teori ke dalam situasi nyata, misalnya menyelesaikan masalah lingkungan atau mengambil keputusan keuangan sederhana, mereka diwajibkan untuk memahami konsep secara mendalam dan bukan hanya sekadar menghafal.
Meningkatkan Kemampuan Analitis: Dalam hal ini, siswa perlu menganalisis situasi, mengumpulkan data, serta mengevaluasi informasi agar dapat menemukan penyebab pokok dari suatu masalah sebelum membuat keputusan.
2. Meningkatkan Keterampilan Menyelesaikan Masalah
Mencari Pendekatan Kreatif: Pengalaman dalam penerapan sering kali menghadirkan tantangan yang memerlukan jawaban inovatif dan belum pernah ada sebelumnya.
Mengembangkan Kemampuan Penilaian dan Evaluasi: Siswa diajarkan untuk mempertimbangkan berbagai alternatif, menganalisis dampak dari setiap pilihan, serta memilih yang paling sesuai dengan pertimbangan rasional dan prinsip yang dianut.
3. Memicu Sikap Kritis dan Berpikir Kreatif
Mengembangkan Rasa Penasaran: Pengalaman langsung dalam menerapkan konsep akan memicu pertanyaan siswa mengenai alasan terjadinya sesuatu dan bagaimana cara kerja di dunia nyata.
Mengevaluasi Informasi: Siswa tidak hanya menerima data secara langsung, tetapi juga diajarkan untuk mengajukan pertanyaan, mencari sumber yang dapat dipercaya, serta mengenali asumsi-asumsi yang terkandung di dalamnya.
4. Menumbuhkan Kemandirian Belajar
Mengelola Proses Belajar: Dengan pengalaman menggunakan aplikasi, siswa lebih mampu merencanakan, melaksanakan, memantau, dan mengevaluasi proses belajarnya sendiri.
Meningkatkan Keterampilan Hidup: Pembelajaran melalui aplikasi mengajarkan keterampilan penting dalam kehidupan, termasuk kemampuan untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab.
Beginilah cara pengalaman belajar ‘mengaplikasi’ mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa dalam mengambil keputusan?
