Program Sekolah Lansia Berdaya di Bangka Belitung
Sebanyak 99 wisudawan Sekolah Lansia Berdaya (Sidaya) mengikuti prosesi wisuda yang digelar di Gedung Mahligai Rumah Dinas Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Jumat (18/7). Acara ini merupakan bagian dari program Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) yang diinisiasi Perwakilan BKKBN Babel melalui Sekolah Lansia. Kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti TP PKK Kabupaten/Kota, dinas terkait, dan lembaga masyarakat.
Kepala BKKBN Bangka Belitung, Fazar Supriadi menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini adalah meningkatkan kualitas hidup lansia melalui pendidikan dan pembinaan secara berkala. “Di Bangka Belitung hari ini hampir 100 lansia diwisuda, hari ini ada S1 dan S2. Harapannya, dengan meningkatnya harapan hidup masyarakat, maka kualitas hidup juga harus meningkat. Inilah pentingnya Sekolah Lansia,” ujarnya dalam rilisnya.
Program Sekolah Lansia dibagi menjadi tiga jenjang simbolik, yaitu S1 untuk pemahaman pribadi, S2 untuk membagikan ilmu kepada keluarga, dan S3 untuk kontribusi kepada masyarakat. Proses pembelajaran dilakukan sebulan sekali, maksimal 12 kali pertemuan dalam setahun. Materi yang diajarkan mencakup kesehatan, gizi, dan kehidupan aktif lansia.
“Ini juga bagian dari upaya mencegah stunting dan para lansia bisa mengingatkan anak dan cucu mereka, tentang pentingnya pemenuhan gizi dan pola hidup sehat,” tambahnya.
Ketua TP PKK Bangka Belitung, Nikomang Widari menyampaikan apresiasinya atas semangat para lansia yang tetap aktif dan produktif di masa senja. “Walaupun sudah di usia lansia, mereka tetap berkarya dan berdaya. Sekolah lansia ini menjadi sarana penting edukasi dan pemberdayaan agar mereka tetap mandiri, sehat, dan terhubung secara sosial,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk lansia di Bangka Belitung terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menuntut pendekatan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, di mana para lansia dilibatkan sebagai subjek, bukan objek pembangunan.
Wisuda ini menjadi simbol penting bahwa proses belajar tidak berhenti di usia muda. Para wisudawan lansia membuktikan bahwa semangat belajar dan kontribusi sosial dapat terus menyala, sekaligus mematahkan stigma bahwa lansia adalah kelompok pasif yang hanya menjadi beban.
“Lansia bukan beban, mereka adalah aset bangsa. Dengan pengetahuan dan pengalaman mereka, para lansia dapat menjadi penggerak keluarga dan masyarakat menuju Indonesia Emas,” ungkapnya.
Manfaat dan Tujuan Sekolah Lansia
Sekolah Lansia tidak hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan kualitas hidup. Program ini memberikan wadah bagi lansia untuk tetap aktif, saling berbagi pengalaman, serta memperkuat ikatan sosial. Selain itu, peserta didik lansia juga diberi kesempatan untuk berkontribusi dalam masyarakat, baik melalui kegiatan sosial maupun edukasi.
Beberapa manfaat dari program ini antara lain:
* Meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan pola hidup sehat.
* Memperkuat hubungan keluarga melalui pembagian ilmu dan pengalaman.
* Membentuk komunitas lansia yang solid dan saling mendukung.
* Mengurangi stigma negatif terhadap lansia sebagai masyarakat yang tidak produktif.
Selain itu, program ini juga menjadi bentuk partisipasi aktif lansia dalam pembangunan daerah. Dengan pengetahuan yang diperoleh, lansia dapat menjadi agen perubahan positif dalam keluarga dan masyarakat.
Kesimpulan
Sekolah Lansia Berdaya di Bangka Belitung telah membuktikan bahwa usia bukanlah batasan untuk belajar dan berkontribusi. Dengan adanya program ini, lansia tidak hanya tetap aktif secara fisik, tetapi juga secara intelektual dan sosial. Semangat belajar dan partisipasi sosial yang ditunjukkan oleh para wisudawan lansia menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berkembang dan berkontribusi positif dalam masyarakat.