9 Tanda Mantan Ingin Kembali, Meski Tak Terucapkan – Apa Saja Ini?

9 Tanda Mantan Ingin Kembali, Meski Tak Terucapkan – Apa Saja Ini?



Pernahkah Anda tiba-tiba mendapatkan chat dari mantan kekasih yang sudah lama tidak berhubungan dengan Anda?

Tiba-tiba ia datang dan menanyakan kabar Anda hari itu, tanpa Anda ketahui apa maksud di balik sapaan yang manis itu.

Mungkinkah ia ingin menjalin hubungan lagi dengan Anda? Jika Anda penasaran, yuk cari tahu apa yang mereka inginkan dari Anda.

Dikutip dari laman The Vessel, Senin (2/6), inilah sembilan hal paling umum yang diucapkan seseorang saat mereka diam-diam menginginkan cinta masa lalunya kembali.


1. “Bagaimana kabarmu”

Ini kedengarannya sederhana, dan hampir selalu dikirimkan dalam bentuk teks biasa. Di permukaan, itu hanya sapaan standar.

Namun, jauh di lubuk hatinya, mungkin saja ada keinginan dan harapan darinya bahwa hubungan kalian bisa kembali seperti dulu.

Terkadang, ia bukan sekedar penasaran dengan hidup Anda dan ingin menanyakan kabar. Terkadang, mereka juga ingin tahu apakah Anda merindukannya atau tidak.


2. “Aku hanya memikirkanmu”

Frasa ini sering kali muncul begitu saja. Hal ini dapat membuat orang lain bertanya-tanya, “Mengapa?”

Ini bukan undangan sebenarnya, tetapi mengisyaratkan bahwa Anda masih ada dalam pikiran mereka.

Saat seseorang berkata, “Aku hanya memikirkanmu,” mereka sedang memanfaatkan rasa rindu yang kita rasakan terhadap masa lalu.

Itu adalah pengingat bahwa emosi tidak hilang begitu saja setelah hubungan berakhir. Mudah untuk mengabaikan hal ini sebagai isyarat ramah.

Namun jika Anda adalah penerimanya, Anda mungkin bertanya-tanya apakah mereka sedang menguji situasi atau ingin memulai percakapan yang lebih mendalam.

Seringkali meninggalkan pertanyaan: Apakah ada hal lain di balik pemikiran ini selain yang mereka akui?


3. “Ingatkah saat kita…”

Kenangan dapat memiliki makna yang sangat dalam, terutama jika kenangan tersebut menyoroti momen terbaik suatu hubungan.

Saat kita berkata, “Ingatkah saat kita melakukan trip ke tempat itu?” Atau “Ingatkah bagaimana kita dulu membuat pancake di hari Minggu?”

Saat kita mengatakan hal itu, kita mengundang orang lain untuk menghidupkan kembali sedikit kebahagiaan.

Rasanya menyenangkan saat itu, tetapi dapat menutupi keinginan yang lebih dalam untuk menciptakan kembali masa-masa itu. Pandangan sekilas pada foto atau teks lama dapat memicu kilas balik ini.

Pertanyaannya adalah: Apakah kita merindukan kenangan spesifik itu, atau apakah kita berharap untuk membawa kembali semua yang menyertainya?


4. “Aku belajar banyak dari kita”

Terkadang, orang mencoba terdengar dewasa dan reflektif dengan menekankan pada pembelajaran yang telah mereka pelajari dari hubungan sebelumnya.

“Itu membuatku menjadi pribadi yang lebih baik” atau “Aku tidak akan menjadi diriku yang sekarang tanpamu” bisa terasa seperti pengakuan yang menyanjung.

Ini juga mengingatkan orang lain bahwa dampaknya masih besar. Ada nada tersirat dalam pernyataan seperti ini.

Seringnya pernyataan ini mengatakan, “Lihatlah betapa aku telah bertumbuh,” tetapi pernyataan itu juga menyiratkan keinginan untuk mengintegrasikan pertumbuhan itu ke dalam hubungan yang baru.

Menyatakan bahwa Anda telah belajar dari hubungan masa lalu mungkin merupakan cara Anda menunjukkan bahwa Anda siap untuk hubungan yang lebih dewasa, mungkin dengan orang yang sama.

Tetapi apakah itu ucapan terima kasih yang tulus, atau panggilan untuk melihat apakah masih ada masa depan bersama? Itulah garis tipis yang seringkali terlihat kabur.


5. “Aku turut bahagia untukmu”

Mengekspresikan kebahagiaan atas pencapaian baru mantan Anda—entah itu perubahan pekerjaan, hobi baru, atau bahkan hubungan baru—dapat menjadi cara untuk tetap terlihat dalam kehidupan mereka tanpa tampak cemburu.

Psikolog menemukan bahwa banyak pasangan yang berhubungan kembali melakukannya karena mereka yakin mereka telah tumbuh atau berubah menjadi lebih baik.

Mengatakan “Aku turut senang untukmu” bisa menjadi tanda perdamaian, suatu upaya untuk menunjukkan kedewasaan dan penerimaan. Namun, sering kali ada kerinduan terpendam di balik permukaan.

Apakah itu kepuasan sejati atas kemajuan mereka, atau ujian halus untuk melihat apakah mereka akan membalas perhatian Anda? Itu tergantung pada nada, waktu, dan maksud tersembunyi di balik kata-kata.


6. “Aku harap kamu bisa menjaga dirimu sendiri”

Pernyataan ini dapat terdengar membesarkan hati dan hangat. Ini menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan orang lain sambil membangun hubungan yang lembut.

Orang yang mengatakan ini sering kali ingin menyampaikan bahwa mereka masih peduli. Mereka menyapa dengan halus tanpa mengambil risiko mengakui kerinduan mereka secara langsung.

Dan dalam banyak budaya, menawarkan perhatian dan kepedulian merupakan cara yang ampuh untuk menjaga ikatan emosional.

Mengatakan “Aku harap kamu bisa menjaga dirimu sendiri” mungkin merupakan cerminan dari keinginan universal untuk kesehatan dan kedamaian seseorang.

Namun, jika ditujukan kepada mantan, makna tersiratnya sering kali berbunyi: “Aku masih merasa terhubung denganmu, dan aku harap kamu belum melupakanku.”


7. “Kita harus bertemu suatu saat nanti”

Yang ini klasik. Ini menyisakan banyak ruang untuk interpretasi. Ini bisa menjadi undangan yang bersahabat atau langkah pertama dalam menguji kemungkinan untuk menghidupkan kembali.

Jika seseorang berkata, “Kita harus bertemu suatu saat nanti,” mereka mungkin akan mengikutinya dengan:

“Mari kita minum kopi dan berbicara tentang kehidupan.”

“Mungkin kita bisa jalan-jalan seperti dulu.”

“Aku ingin mendengar lebih banyak tentang apa yang telah kamu lakukan.”

Kedengarannya tidak berbahaya, tetapi setiap baris mengisyaratkan keinginan untuk melihat posisi emosional orang lain. Itu cara yang tidak mengancam untuk mengukur apakah ada kepentingan di pihak lain.

Jika Anda memilih untuk mengatakan ini atau mendengarnya dari orang lain, penting untuk merenungkan apa yang benar-benar Anda harapkan dari pertemuan itu.


8. “Aku di sini jika kamu membutuhkan sesuatu”

Hal ini sering kali dibingkai sebagai gestur pendukung. Namun, hal itu dapat berfungsi ganda sebagai cara untuk tetap relevan dalam kehidupan mantan.

Hal itu membuka pintu untuk komunikasi di masa mendatang, yang menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak harus berakhir.

Pernyataan ini bisa sangat menenangkan. Namun, jika seseorang benar-benar ingin melangkah maju tanpa mengingat masa lalu, mendengar kata-kata ini bisa menimbulkan kebingungan.

Penting untuk bertanya pada diri sendiri apakah Anda menawarkan bantuan dari tempat yang benar-benar peduli atau mencoba menjaga pintu tetap terbuka.


9. “Aku tidak menyesali apa pun yang telah kita lalui bersama”

Frasa akhir ini dapat diucapkan dengan perpaduan antara kesedihan dan kehangatan. Ini adalah cara untuk mengatakan, “Semua kenangan itu, masih penting.”

Bagi banyak orang, ini juga berfungsi sebagai undangan untuk mengingat apa yang pernah terjadi dan mempertimbangkan kemungkinan untuk mengalaminya lagi.

Saat seseorang mengatakan mereka tidak menyesali apa yang kalian miliki bersama, mudah untuk merasakan tarikan nostalgia.

Di sisi lain, kata-kata ini mungkin juga merupakan permintaan tidak langsung untuk kesempatan kedua, jika Anda masih terbuka untuk itu.