8 Rumah Rusak, Laptop, dan Ternak Hilang dalam Serangan Brutal di Umalor: Kritik ke Polisi yang Dianggap Lamban dan Tak Serius

8 Rumah Rusak, Laptop, dan Ternak Hilang dalam Serangan Brutal di Umalor: Kritik ke Polisi yang Dianggap Lamban dan Tak Serius


MEDIA KUPANG

– Sekurangnya ada 8 rumah yang rusak dan laptop serta ternak dicuri dalam penyerangan puluhan Orang Tak Dikenal (OTK) di Desa Umalor, Kecamatan Malaka Barat, Kabupaten Malaka NTT pada Kamis 29 Mei 2025 malam.

Fransiskus Seran, salah satu korban penyerangan secara brutal pada malam hari itu membuat warga panik dan lari berhamburan menyelamatkan diri.

Dia menuturkan bahwa saat itu sekelompok pemuda yang berjumlah puluhan orang datang menenteng parang dan batu dan melakukan penyerangan ke rumah warga Umalor.

Para pelaku penyerangan itu mendatangani rumah seorang warga bernama Heni Klau dan meneriakan nama Pongki yang merupakan anak dari Heni.

Selanjutnya para pelaku yang tak dikenal itu melemparkan batu kerumah Heni dan rumah – rumah warga lainnya.

Warga langsung melaporkan kasus ini ke Polsek Malaka Barat setelah kejadian tersebut. Namun penanganan kasus ini dinilai lamban atau berjalan ditempat.

Menurut Fransiskus Polres Malaka melalui Polsek Malaka Barat harus bertindak cepat menangkap pelaku dan memberi sanksi tegas atas perbuatan biadab dan tak berperikemanusiaan ini.

Sebab para pelaku tidak hanya merusak rumah, tapi juga memotong ternak babi milik warga dan mencuri laptop Fransiskus dalam rumah, ternak kambing serta ayam.

“Mereka datang langsung menyerang kami bahkan rumah kami juga di hancurkan, bukan saja itu tetapi binatang piaraan warga juga di bawa oleh mereka diduga saat aksi brutal oleh sekelompok OTK itu, sangat disayangkan jika aksi yang dilakukan ini tidak ditangani dengan serius oleh Polsek Malaka Barat,” ungkapnya pada Selasa 3 Juni 2025.

Sama juga disampaikan Yohanes Klik Seran (Yance) adik kandung Fransiskus. Dia menilai Polsek Malaka Barat terkesan lamban bahkan takut kepada gerombolan pelaku tersebut.

“Memang tidak ada korban dalam insiden brutal oleh segerombolan OTK namun tentunya kerugian bisa mencapai belasan bahkan puluhan juta, ditambah dengan hewan peliharaan sebagai salah satu mata pencaharian dibawa habis oleh OTK, lantas kenapa penanganan polsek Malaka Barat semacam berjalan saja di tempat, mana kinerja pihak kepolisian yang adalah aparat penegak hukum yang adil? Ataukah ada dugaan bahwa polsek malaka takut dengan segerombolan OTK yang melakukan aksi brutal itu?” Beber Yance.

Kata Yance, warga Umalor yang jadi korban akan semuanya mendatangani Polres Malaka apabila Polsek Malaka Barat tak bisa memberikan keadilan bagi pihak korban.

“Jika tidak di tuntaskan kasus ini maka kami akan datangi polres malaka untuk meminta kapolres agar ekstra dan serius menangani kasus ini jangan terkesan lamban bahkan bungkam dengan persoalan yang menimpah masyarakat, semoga polisi malaka barat serius dalam menangani kasus ini sehingga masyarakat desa umalor bisa mendapatkan keadilan yang sesungguhnya,” tandasnya.

Hingga berita diturunkan pihak Polsek Malaka Barat dan Polres Malaka belum dapat terkonfirmasi terkait kasus penyerangan brutal ini.

***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com