Mengenal Istilah Sad Food yang Viral di Media Sosial
Dalam dunia kuliner, banyak orang sering kali membayangkan bagaimana makanan yang dipesan akan terlihat menarik dan sesuai dengan apa yang terpampang di foto. Terlebih ketika melihat iklan atau unggahan dari teman, bahkan dari media sosial. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu. Banyak orang yang mengalami kekecewaan karena makanan yang dipesan tidak sesuai dengan harapan.
Hal ini semakin menjadi topik hangat setelah banyak netizen mengunggah foto-foto makanan yang disebut sebagai “sad food”. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan situasi di mana makanan yang diterima jauh dari ekspektasi, bahkan bisa membuat pemesan merasa sedih atau kecewa.
Contoh-contoh Sad Food yang Viral
Berikut beberapa contoh sad food yang sempat viral di media sosial:
- Bubur Ayam Komplit: Foto menu menunjukkan bubur ayam lengkap dengan sate usus dan teh. Namun, saat diterima, ternyata tidak ada komplit-komplitnya.
- Sosis Mozza Corndog Fries: Makanan yang terlihat menggiurkan dalam foto menu, namun kenyataannya sangat berbeda.
- Donat Kentang: Dijual dengan harga 5 ribu per biji, tetapi ukurannya jauh lebih kecil dari yang diharapkan dan tidak memiliki lubang di tengah.
- Wedang Ronde: Tampilan yang menarik dengan warna-warni, namun ketika tiba, penikmat merasa bingung karena terlihat seperti cilok kuah.
- Makanan Tak Dikenal: Beberapa netizen membagikan foto makanan yang tidak bisa mereka identifikasi, tetapi hasilnya sangat mengecewakan.
- Permen Kapas: Meskipun bentuknya berubah dari pink piggy menjadi gorila, rasanya tetap manis.
- 3 Croffle Banana Cheese: Ukuran makanan ini tidak lebih besar dari telapak tangan, jauh dari ekspektasi.
- Brokoli dan Ayam: Foto menu menunjukkan banyaknya bahan, namun pada kenyataannya, hanya sebatas pemanis belaka.
Emosi yang Muncul Saat Menghadapi Sad Food
Melihat foto-foto sad food ini, banyak orang merasa tidak nyaman. Emosi seperti marah, sedih, hingga tertawa bisa muncul. Kondisi ini bisa sangat menyebalkan, terutama jika kita sudah menantikan makanan tersebut dengan antusias.
Harapan bagi Penjual dan Pembeli
Dari pengalaman ini, diharapkan para penjual mampu menyesuaikan kemampuan mereka dalam mengolah makanan. Jangan sampai tergoda hanya karena tren makanan yang sedang populer. Di sisi lain, pembeli juga perlu lebih waspada dan tidak mudah tergiur oleh promo atau iklan yang menarik.
Kesimpulan
Sad food bukan hanya sekadar istilah viral, tapi juga cerminan dari realita yang sering dialami oleh banyak orang. Dengan adanya kesadaran ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Apakah kamu pernah mengalami hal serupa?
