Festival Budaya Dieng (DCF) secara resmi dibuka pada hari Sabtu, 23 Agustus 2025, di Kompleks Candi Arjuna, Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Salah satu acara yang paling dinantikan dalamDieng Culture Festivalmerupakan proses ritual yang dilakukan terhadap anak-anak dengan rambut gimbal. Ritual tersebut dilakukan melalui pemotongan rambut gimbal.
Delapan anak akan mengikuti prosesi dalam rangkaian utama DCF yang diselenggarakan selama dua hari, 23-24 Agustus. Dilaporkan oleh situs resmi Kabupaten Banjarnegara, warga Dieng percaya ruwatananak yang memiliki rambut ikal mampu mengusir kesialan dan bencana.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Dieng Pandawa Alif Faozi menyampaikan bahwa delapan anak tersebut telah melalui penilaian dan ditetapkan oleh para pemangku adat sebagai peserta ritual cukur rambut gimbal. “Peserta ruwatan tahun ini tidak hanya berasal dari sekitar Dieng, tetapi juga ada yang datang dari Batang, Yogyakarta, dan Jakarta,” ujarnya di Banjarnegara, Rabu, 20 Agustus 2025.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Tiket Masuk Paket Suvenir
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, panitia tidak menjual tiket masuk area secara umum, tetapi menawarkan paket suvenir yang terdiri dari batik Gumelem, cenderamata khas Dieng, serta tanda pengenal. Dieng Pandawa, penyelenggara DCF, menyediakan sekitar 3.000 paket suvenir dan seluruhnya telah ludes terjual.
“Id card(kode pengenal) untuk mengakses kegiatan utama meskipun saat ini terdapat empat area pertunjukan,” kata Alif, sebagaimana dilaporkan Antara.
Pengunjung yang membeli paket cindera mata dapat menikmati berbagai pertunjukan seni tradisional, budaya, dan lainnya. “Terdapat pula area-area pertunjukan yang bisa diakses secara gratis oleh masyarakat,” ujarnya.
Agenda Dieng Cultire Festival
Ia menyebutkan rangkaian DCF XV yang mengusung tema “Back to Culture” dimulai dengan aksi Dieng Bersih berupa jalan sehat sambil mengumpulkan sampah pada hari Sabtu pagi, 23 Agustus, sebagai bentuk edukasi dalam menjaga lingkungan.
Hari pertama kegiatan diawali dengan pembukaan DCF XV serta berbagai kegiatan seperti Kongkow Budaya, pertunjukan seni tradisional di beberapa area pertunjukan, orkestra “Dieng Symphony” pada malam hari, dan ditutup dengan penerbangan lampion.
Di acara Kongkow Budaya, pihak penyelenggara mengundang beberapa pembicara, termasuk dari Kementerian Kebudayaan, budayawan Banyumas Ahmad Tohari, serta tokoh agama dari Dieng.
Hari kedua kegiatan, Ahad, 24 Agustus 2025, menjadi puncak dari perayaan DCF XV. Acara akan diisi dengan acara Ruwatan Anak Berambut Gimbal di KompleksCandi Arjunayang dimulai dengan kirab budaya dari halaman rumah pemangku adat Dieng menuju Pendopo Soeharto Withlam.
Ia menjelaskan bahwa kirab budaya ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena adanya Kirab Budaya Nusantara yang diikuti oleh 130 peserta dari berbagai daerah yang akan mengenakan pakaian adat masing-masing. “Kirab budaya ini juga diikuti delapan anak dengan rambut gimbal yang akan melakukan jamasan dan ruwatan,” ujarnya.
Pameran Produk UMKM
Ia menyebutkan bahwa DCF XV juga diisi dengan pameran usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat. Pameran UMKM diselenggarakan di tiga tempat pertunjukan dan masing-masing diurus oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kabupaten Banjarnegara, Karang Taruna, serta Pokdarwis Dieng Pandawa. “Khusus pameran UMKM yang diurus Pokdarwis hanya menampilkan makanan tradisional,” ujarnya.
Tahun ini DCF diadakan tanpaJazz Atas Awan. Namun, Alif menyatakan bahwa antusiasme calon pengunjung DCF XV tetap tinggi. Padahal, awalnya DCF diharapkan diselenggarakan secara sederhana sehingga tidak terdaftar dalam agenda Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.
Antara berkontribusi dalam penyusunan artikel ini Lihat Juga:Ini adalah Momen Paling Tepat untuk Berlibur ke Pegunungan DiengBaca Juga: Mana yang benar: Pertanian Aura atau Menyebar Pesona?Baca Juga: Pengalaman Menyaksikan Pacu Jalur 2023