Di balik kisah cinta yang mendebarkan, terdapat sebuah pola atau tema yang terasa familier dalam film romansa. Dikenal dengan sebutan
trope
, pola ini memegang peran krusial dalam menggerakan plot cerita.
Trope
turut membantu para sineas dalam mengeksplorasi emosi dan dinamika hubungan antar karakternya.
Menciptakan narasi romantis yang membuat penontonnya salah tingkah sendiri,
IDN Times
siap menjelaskan berbagai jenis
trope
yang kerap digunakan dalam film romansa. Simak pembahasannya sampai tuntas, yuk!
1. Friends to lovers
Trope
film romansa paling populer pertama ada
friends to lovers
atau teman jadi cinta.
Trope
ini berkutat pada cinta mulai bersemi di antara dua karakter yang telah berteman lama. Ciri khas
trope
satu ini berada pada karakter yang memahami satu sama lain secara mendalam, sadar bahwa selama ini mereka saling suka dan mengarah pada ketakutan akan merusak pertemanan yang telah terjalin dengan erat.
Salah satu contoh
trope friends to lovers
ikonik dapat kamu saksikan dalam waralaba Harry Potter. Di mana hubungan asmara antara Hermione Granger dan Ron Weasley dibangun dengan perlahan dari teman yang kerap berbeda pendapat di
Harry Potter and the Philosopher’s Stone
(2001) hingga menjadi pasangan suami istri di film penutupnya,
Harry Potter and the Deathly Hallows: Part II
(2011).
2. Enemies to lovers
Trope enemies to lovers
atau benci jadi cinta turut digandrungi para penggemar film romansa. Normalnya,
trope
ini melibatkan dua karakter yang semula musuh bebuyutan berakhir dengan saling jatuh cinta. Karena saling benci,
trope
satu ini sarat akan ketegangan, kerap berprasangka buruk satu sama lain, dan sering terlibat adu mulut.
The Proposal
(2009) arahan sutradara Anne Fletcher merupakan contoh penggunaan
trope enemies to lovers
yang efektif. Bermula dari Andrew yang terpaksa membantu bos yang ia benci, Margaret, agar tidak dideportasi ke Kanada dengan menjadi tunangannya. Selama berpura-pura menjadi pasangan, lambat laun cinta bersemi di antara mereka.
3. Second chance romance
Sesuai namanya,
second chance romance
berfokus pada dua karakter yang mendapatkan kesempatan kedua dalam hubungan mereka. Untuk jangkauannya pun terbilang luas. Mulai dari cinta lama bersemi kembali hingga berupaya meluruskan kesalahpahaman yang terjadi di masa lalu. Mengangkat tema pengampunan dan pengembangan diri, tidak heran jika
trope
satu ini sangat emosional.
The Notebook
(2004) menjelma sebagai film
second chance
romance klasik. Diadaptasi dari novel bertajuk sama karya Nicholas Sparks, film ini memperlihatkan perjuangan Allie dan Noah dalam membuat hubungan mereka berhasil ketika mendapatkan kesempatan kedua.
4. Fake relationship
Dalam trope
fake relationship
, kedua karakter utamanya terpaksa menjadi sepasang kekasih. Motifnya pun beragam mulai dari taruhan, upaya memuluskan karir, hingga membuat mantan dari salah satu mereka cemburu. Seiring berjalannya waktu, mereka justru peduli terhadap satu sama lain. Membawa mereka pada sebuah perjalanan yang menggemaskan sekaligus mengharu biru.
To All the Boys I’ve Loved Before
(2018) yang disadur dari novel populer karya Jenny Han menjadi contoh film dengan trope fake relationship modern yang akurat. Lara Jean terpaksa menjadi pacar Peter untuk membuat mantannya, Gen, usai surat cinta yang ia tulis kepada setiap cowok yang disukainya terkirim secara misterius.
5. Forced proximity
Forced proximity
mengacu pada
trope
di mana dua karakter utamanya menghabiskan banyak waktu bersama dalam jarak yang dekat. Terjebak dalam lift hingga terlibat dalam sebuah proyek kerja yang sama lumrah menjadi pondasi
trope
ini. Meskipun memiliki perbedaan kentara, mereka dipaksa mengesampingkan ego dan memahami satu sama lain yang berakhir dengan saling jatuh cinta.
Dalam
Set It Up
(2018) besutan Claire Scanlon, kita diperlihatkan Charlie dan Harper bersekongkol satu sama lain untuk menjodohkan bos mereka. Misi rahasia yang mereka kerjakan membuat mereka semakin dekat dan timbul percikan asmara di antara keduanya.
6. Secret royal or billionaire
Populer di komunitas BookTok,
secret royal or billionaire
berfokus pada salah satu karakter utamanya yang menyembunyikan identitasnya sebagai bangsawan atau miliarder karena berbagai alasan.
Trope
ini kerap menyoroti kesenjangan kelas sosial dan identik dengan
make over montage
dimana heroine-nya mengalami perubahan penampilan secara signifikan. Ketika statusnya terungkap, hal tersebut menjadi pemicu konflik atau bahkan resolusi dari konflik itu sendiri.
Penulis naskah J.F. Lawton mengeksekusi trope ini dengan brilian dalam
Pretty Woman
(1990). Edward, seorang pebisnis, jatuh cinta pada Vivian, seorang pekerja seks yang ia temui di pinggiran Los Angeles dalam perjalanan bisnisnya.
7. Love triangle
Satu lagi
trope romance
yang memiliki banyak penggemar. Dihadapkan pada pilihan yang sulit,
love triangle
atau cinta segitiga menawarkan konflik emosional yang kompleks dan sarat akan ketidakpastian. Tidak jarang penonton terbelah menjadi dua kubu karena menginginkan karakter utamanya bersanding dengan karakter favorit mereka.
Casablanca
(1942) besutan sutradara Michael Curtiz menjadi ikon dari
trope long triangle
. Rick yang terkenal sebagai ekspatriat yang sinikal tidak menyangka bisa terjebak dalam kisah rumit antara Isla dan Victor.
Lebih dari sekedar klise,
trope
merupakan elemen naratif yang repetitif dan berfungsi sebagai fondasi untuk membangun konflik yang baru dan menarik. Dari genre
romance
, apa trope favorit kamu?
5 Film Romantis Teman Masa Kecil untuk Penggemar Past Lives