news  

6 Gunung Berapi Aktif Meletus Usai Gempa Raksasa di Rusia

6 Gunung Berapi Aktif Meletus Usai Gempa Raksasa di Rusia

, JAKARTA – Enam gunungapi di Rusia Timur Jauh dilaporkan meletus setelah gempa bumi berkekuatan 8,8 skala Richter dan gempa susulan mengguncang daerah tersebut pekan lalu.

Dikutip dari livescience, gunung Klyuchevskaya adalah yang pertama meletus, yaitu pada 30 Juli.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Gunung tersebut pernah menunjukkan tanda-tanda kegempaan sebelum terjadinya gempa, dan para pakar menyimpulkan bahwa gempa itu mungkin memperkuat letusan tetapi bukan penyebabnya.

Namun, sulit menentukan dampak pasti gempa terhadap gunung berapi tersebut. Letusan gunung berapi di sekitarnya, yaitu Shiveluch, Bezymianny, Karymsky, Avachinsky, dan Krasheninnikov, segera terjadi dan terus berlangsung hingga saat ini.

Semua gunung berapi ini berada di Cincin Api, sebuah fenomena geologis yang terkenal dengan kegempaan dan aktivitas vulkaniknya.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Wilayah di sekitar rangkaian gunung berapi yang meletus ini, dikenal sebagai Semenanjung Kamchatka, memiliki jumlah penduduk yang sedikit, sehingga tampaknya tidak ada ancaman langsung terhadap penduduk setempat. Namun, letusan tersebut bisa membahayakan pesawat terbang jika melewati gumpalan abu, demikian dikatakan Harold Tobin dilansir dari Live Science.

Meskipun terjadi sejumlah letusan belakangan ini, para pakar menyatakan bahwa jenis aktivitas vulkanik ini tidaklah luar biasa. “Sekitar 40 hingga 50 gunung berapi aktif meletus di seluruh dunia pada suatu masa. Kondisi saat ini tidak berbeda,” ujar Tobin. “Kamchatka merupakan daerah yang sangat aktif secara vulkanik.”

Tidak ada metode pasti atau satu-satunya bagaimana gempa bumi bisa memicu letusan gunung berapi, namun kedua kejadian ini bisa terjadi secara bersamaan di daerah subduksi, yaitu wilayah di mana satu lempeng tektonik meluncur di bawah lempeng lainnya.

Gempa bumi terbesar yang pernah dicatat adalah gempa dengan kekuatan 9,5 skala Richter yang terjadi di Valdivia, Chili, pada tahun 1960, disusul oleh beberapa letusan gunung berapi.

“Gempa bumi tersebut memengaruhi tekanan pada kerak Bumi, yang mungkin membuat magma lebih mudah naik ke permukaan,” ujar Segall. Guncangan tanah akibat gempa bumi juga bisa berkontribusi terhadap letusan dengan mengubah aliran magma di bawah permukaan Bumi.

Kedua mekanisme ini mungkin berkontribusi pada letusan di Chili, namun masih terlalu dini untuk menggambarkan peristiwa Rusia yang terjadi belakangan, menurut Segall.

Klyuchevskoy telah menunjukkan tanda-tanda aktivitas sebelum gempa bumi, tetapi “kemungkinan besar intensitasnya meningkat, termasuk beberapa penyebaran abu,” ujar perwakilan dari Badan Survei Geologi Amerika Serikat kepada Live Science pada 30 Juli.

Aspek paling mencolok dari rangkaian kejadian ini adalah letusan Krasheninnikov yang terjadi pertama kali dalam sekitar 500 tahun. “Waktu terjadinya mungkin hanya kebetulan yang sangat kuat atau sistem magmanya terganggu oleh gelombang seismik besar yang memicu letusan,” kata Tobin. “Sangat sulit menentukan mana yang benar untuk satu letusan tertentu.”

Selain itu, Kementerian Darurat Rusia untuk Wilayah Kamchatka melaporkan peningkatan aktivitas termal pada gunung berapi ketujuh di sekitarnya, Mutnovsky. Gambar satelit menunjukkan adanya anomali termal di gunung berapi tersebut, yang belum meletus, tetapi para ilmuwan menyatakan bahwa mereka tidak bisa memprediksi apakah atau kapan gunung berapi ini akan meletus.