Setiap hari kita dihadapkan dengan berbagai alternatif, seperti melanjutkan studi atau langsung bekerja, membeli mobil baru dengan cicilan atau menghemat untuk membeli mobil bekas, membeli rumah atau menyewa, bahkan memilih pasangan yang tomak atau pria yang baik.
Secara sekilas semua ini terdengar seperti keputusan yang biasa saja, namun kenyataannya dampaknya dapat dirasakan sepanjang hidup.
Pertanyaannya adalah, apakah kita benar-benar menyadari saat mengambil keputusan tersebut? Atau justru membiarkannya berjalan secara otomatis hingga ada yang memutuskan untuk kita?
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Dari sudut pandang psikologi, kesadaran penuh saat mengambil keputusan merupakan kunci untuk benar-benar menguasai kehidupan.
Dilansir dari Your Tango,berikut 6 hal yang selalu dilakukan individu bijak sebelum membuat keputusan penting, sesuai dengan temuan studi psikologis.
1. Kesadaran Terhadap Momen yang Spesial
Sadarilah bahwa kita sedang berada di persimpangan. Misalnya, setiap pagi singgah ke kafe untuk membeli latte atau membuat kopi sendiri di rumah?
Begitu pula dalam pekerjaan, apakah kita hadir dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik, atau hanya menunggu saat pulang?
Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
Pemahaman ini membuat kita lebih siap dalam mengevaluasi tindakan selanjutnya.
2. Pertimbangkan Konsekuensinya
Setiap keputusan memiliki konsekuensi. Satu cangkir kopi yang harganya Rp80 ribu sehari berarti hampir Rp30 juta setahun, apakah anggaran kita mampu? Bagaimana dampaknya terhadap kesehatan?
Penelitian tahun 2015 mengungkapkan bahwa kemampuan untuk memahami dampak jangka panjang serta menyeimbangkan perasaan dengan informasi yang objektif berkaitan dengan tingkat kepuasan hidup yang lebih baik.
3. Pahami Perasaan Sendiri
Banyak keputusan diambil berdasarkan perasaan. Jika kita mengabaikan emosi, justru akan sulit membuat pilihan yang tepat. Coba berhenti sejenak, perhatikan respons tubuh: apakah perut tegang, jantung berdebar, atau justru tenang?
Ini merupakan tanda yang memudahkan kita untuk memahami kecenderungan perasaan sebelum mengambil langkah lebih jauh.
4. Gunakan Imajinasi
Bayangkan berbagai situasi. Apa hasil terbaik dari setiap opsi? Apa yang paling buruk? Bagaimana perasaan kita, dan bagaimana tanggapan orang-orang di sekitar?
Laporan tahun 2022 menyatakan, imajinasi yang jelas berperan dalam menyesuaikan keputusan dengan tujuan jangka panjang dan nilai-nilai kehidupan.
5. Susun Kelebihan dan Kekurangan
Jangan hanya dipikirkan, tetapi tuliskanlah di kertas. Bandingkan manfaat dan kerugian dari masing-masing pilihan. Setelah itu gabungkan dengan perasaan, imajinasi, serta analisis mengenai akibatnya. Pendekatan ini membantu memperoleh pandangan yang lebih objektif terhadap keseluruhan situasi.
6. Jujur terhadap Diri Sendiri
Akui alasan sebenarnya. Jika kita tertarik pada si pemuda jahat, jujurlah bahwa itu adalah pilihan yang didasari ketertarikan, bukan logika atau perasaan yang tenang. Tidak ada pilihan yang benar atau salah secara mutlak, yang ada adalah bagaimana kita menjalani keputusan tersebut.
Kuncinya adalah menyadari sepenuhnya risiko dan menikmati prosesnya. Jika ternyata terjadi kesalahan, perbaiki dengan pengetahuan yang telah kita miliki.
Orang yang bijak tidak menghindari keputusan penting, tetapi mereka menguasai sepenuhnya proses pengambilan pilihan. Mereka menyadari, mempertimbangkan akibat, memahami perasaan, memanfaatkan imajinasi, membuat daftar pro dan kontra, serta jujur terhadap diri sendiri. (Sri Wahyuni)