Perhutanan Sosial sebagai Solusi Swasembada Pangan
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyampaikan bahwa program perhutanan sosial memiliki potensi besar dalam mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menyoroti bahwa lebih dari 500 ribu hektare lahan perhutanan sosial dapat dimanfaatkan untuk agroforestri jagung.
Dalam acara Penanaman Jagung Serentak Kuartal III di Kawasan Perhutanan Sosial, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Raja Juli menjelaskan bahwa dari total 8,3 juta hektare Surat Keputusan (SK) perhutanan sosial yang telah diterbitkan, terdapat potensi lebih dari 500 ribu hektare untuk agroforestri jagung. Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting seperti Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Menteri Pertanian Amran Sulaiman, serta para pemangku kepentingan lainnya.
Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui integrasi program perhutanan sosial. Menurut Raja Juli, program perhutanan sosial telah menjadi jembatan antara pelestarian lingkungan dan pembangunan ekonomi rakyat. Keberadaan potensi lahan tersebut menjadi bentuk dukungan sektor kehutanan terhadap upaya mewujudkan swasembada pangan.
Dukungan dari Berbagai Pihak
Selain itu, Raja Juli membuka peluang kerja sama untuk mewujudkan swasembada pangan dari lahan perhutanan sosial. Upaya ini didukung dengan kolaborasi bersama Kepolisian RI dan pihak-pihak terkait, untuk menjaga hutan tetap lestari, dan berkontribusi secara signifikan terhadap swasembada pangan serta kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, selaku tuan rumah kegiatan ini, menyatakan bahwa Polri terus mendukung ekosistem pertanian nasional, termasuk melalui pemanfaatan lahan perhutanan sosial dan pembangunan fasilitas pendukungnya. Ia menegaskan bahwa Polri siap hadir bersama rakyat, mendorong produksi dan distribusi pangan secara terintegrasi. Mewujudkan swasembada pangan bangsa dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia adalah bagian dari tanggung jawab moral dan institusional Polri.
Sinergi Lintas Sektor untuk Ketahanan Pangan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyambut baik kolaborasi lintas sektor dalam penguatan pangan nasional. Ia menilai bahwa perhutanan sosial merupakan potensi nyata yang selama ini belum sepenuhnya dimanfaatkan secara optimal. Dengan dukungan Polri, Kementerian Kehutanan, dan DPR, ia yakin produktivitas pertanian nasional akan meningkat signifikan dan cepat.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyampaikan apresiasinya terhadap sinergi antarsektor dalam memperkuat program perhutanan sosial untuk ketahanan pangan. DPR akan terus mendorong dari sisi kebijakan dan anggaran agar kelompok tani pengelola perhutanan sosial mendapatkan pendampingan, sarana, dan akses pasar yang lebih baik.
Capaian Perhutanan Sosial yang Signifikan
Kementerian Kehutanan mencatat pencapaian perhutanan sosial meningkat signifikan hingga saat ini telah tercapai seluas 8.323.669 hektare. Total SK Perhutanan Sosial mencapai 11.065 unit dengan penerima SK Perhutanan Sosial sebanyak 1.420.189 penerima manfaat, dan nilai ekonomi nasional mencapai Rp 364,19 miliar.
Nilai Transaksi Ekonomi (NTE) yang terjadi dari Kelompok Tani Hutan dan Kelompok Usaha Perhutanan Sosial hingga triwulan II tahun 2025 telah mencapai Rp 1,57 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 32% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2024.
Provinsi Jawa Tengah telah menerima 147 unit SK Perhutanan Sosial dengan luasan 102.095 hektare dengan 26.971 kepala keluarga penerima manfaat. Di Kabupaten Grobogan terdapat 22 SK pengelolaan Perhutanan Sosial seluas 5.682 hektare terdiri atas 16 unit SK Hutan Kemasyarakatan (HKm) dan 6 unit SK Hutan Desa (HD).
Selain itu, telah terbentuk 40 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di Kabupaten Grobogan dengan keseluruhan memiliki kelas Silver. Produk yang dihasilkan oleh KUPS antara lain daun minyak kayu putih, minyak kayu putih, dan pipil jagung kering dengan potensi agroforestri di area perhutanan sosial Kabupaten Grobogan berupa tanaman jagung, rumput pakan ternak, dan buah-buahan.