5 Tanda Masalah Kesuburan pada Wanita

5 Tanda Masalah Kesuburan pada Wanita

GANGGUAN kesuburanmengalami banyak wanita di dunia. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalamStatPearlsmenunjukkan bahwa gangguan pengeluaran sel telur berkontribusi sekitar 25 persen dari kasus tersebutinfertilitas perempuan.

Gejala gangguan ovulasi meliputi siklus menstruasi yang tidak teratur, perubahan hormon, atau rasa tidak nyaman di area panggul yang berlangsung lama. Kondisi ini sering dianggap sebagai hal yang biasa. Namun, tanda-tanda tersebut sering kali menunjukkan adanya penyakit mendasar seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, gangguan pada kelenjar tiroid, atau masalah pada sistem reproduksi yang dapat memengaruhi kesuburan.

Berikut beberapa tanda ketidaksuburan yang umum dirasakan oleh wanita.

(Support us with click the banner above)

1. Menstruasi tidak teratur

Siklus menstruasi yang tidak teratur mengindikasikan adanya gangguanmenstruasi. Siklus haid biasanya berlangsung antara 21 hari hingga 35 hari. Kurang atau lebih dari angka tersebut, bahkan tidak ada sama sekali, bisa menjadi tanda adanya gangguan dalam proses ovulasi. Ketidaknormalan siklus menstruasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan ketidakseimbangan hormon tiroid.

2. Hubungan seks yang menimbulkan rasa sakit

Tanda lain dari gangguan reproduksi adalah rasa nyeri saat atau setelah melakukan hubungan intim. Kondisi seperti endometriosis, miom, atau infeksi saluran kemih (PID) bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan berdampak pada kesuburan.

3. Ketidakseimbangan hormon

Ketidakseimbangan hormon dapat memicu masalah kesuburan. Tanda-tandanya meliputi kenaikan atau penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya, pertumbuhan rambut berlebihan, jerawat, serta gangguan tidur. Ketidakseimbangan ini bisa mengganggu proses ovulasi dan siklus menstruasi, sehingga menyebabkan kesulitan dalam berkonsentrasi.

4. Nyeri panggul kronis

Penyakit endometriosis atau fibroid bisa menghambat proses pembuahan. Kondisi ini umumnya ditandai dengan nyeri panggul yang berkelanjutan.

5. Obesitas

Obesitasberdampak negatif pada berbagai sistem tubuh, termasuk kesehatan reproduksi. Hubungan antara obesitas dan fungsi reproduksi masih dalam proses penelitian, tetapi diketahui bahwa perempuan dengan berat badan berlebih cenderung mengalami gangguan menstruasi dan anovulasi yang lebih tinggi, yang memengaruhi kesehatan reproduksi, menurutPubMed Central.