5 Negara Terpanggil oleh Kemiskinan Terkritis Di Dunia 2025

5 Negara Terpanggil oleh Kemiskinan Terkritis Di Dunia 2025

Ekstrimnya kemiskinan tetap menjadi masalah utama bagi sejumlah besar negara di seluruh dunia, terlebih lagi di wilayah Afrika bagian bawah Gurun Sahara. Walaupun sudah ada berbagai usaha internasional dalam rangka menekan angka kemiskinan, namun beberapa negeri ini masih mempunyai proporsi warga kurang mampu yang cukup tinggi.

Menurut data dari Bank Dunia serta beberapa sumber ekonomi global pada tahun 2025, berikut adalah lima negara yang memiliki proporsi penduduk miskin tertinggi secara global.

1. Madagaskar

Madagaskar berada di posisi teratas sebagai negara dengan proporsi populasi termiskin di planet ini. Kira-kira delapan puluh persen dari seluruh warga Madagaskar bertahan dengan penghasilan kurang dari dua belas dolar AS setiap harinya, angka tersebut melebihi ambang batas kekayaan minimal yang telah disepakati oleh Bank Dunia untuk status kemiskinan ekstrim.

Beberapa penyebab utama dari masalah kemiskinan yang parah di Madagaskar meliputi situasi kestabilan pemerintahan yang tidak menentu dalam jangka waktu lama, kerusakan lingkungan, serta bergantungnya ekonomi pada bidang perladangan yang kurang efektif. Tambahan lagi, kondisi sarana umum yang minim membuat orang kesulitan mendapatkan hak mereka atas fasilitas esensial seperti pendidikan, layanan medis, dan sumber air minum yang higienis.

2. RDC (Republik Demokratik Kongo)

Pada urutan kedua, Republik Demokratik Kongo melaporkan tingkat kemiskinan sebesar 74,6 persen dari keseluruhan populasi. Meskipun negara ini kaya akan sumber daya alam, masih banyak warganya yang belum terlepas dari jeratan kemiskinan.

Perang yang tak henti-hentinya, kejahatan korupsi merajalela, serta ketidakmampuan sistem pemerintahan untuk bekerja dengan baik merupakan halangan besar bagi perkembangan ekonomi dan sosial. Kerusakan infrastruktur dan keterbatasan dalam mengakses layanan publik semakin memburuk situasi hidup penduduk di Republik Demokratik Kongo.

3. Guinea-Bissau

Guinea-Bissau adalah sebuah negeri kecil di wilayah Afrika Barat yang sedang berjuang dengan banyak hambatan dalam proses pembangunannya. Kira-kira 69,3 persen dari populasi negeri ini bertahan hidup dalam situasi kemiskinan parah. Masalah seperti ketidaktegasan politik yang panjang, pertumbuhan ekonomi yang lamban, dan keterkaitan erat dengan hasil produksi kenari sebagai komoditas unggulan menjadi kendala pokok bagi mereka.

Kurangnya dana dari luar negeri serta infrastrukturnya yang belum baik menyebabkan pertumbuhan ekonomi menjadi tidak merata dan menghambat peluang orang-orang kurang beruntung dalam menaikkan kualitas kehidupan mereka.

4. Burundi

Burundi merupakan salah satu dari sedikit negara terbelakang secara ekonomi dengan hampir 64,9% populasi tinggal dalam kondisi kemiskinan. Perpecahan suku serta pertikaian politik yang sudah berkepanjangan telah menghancurkan stabilitas ekonomi dan struktur masyarakat negeri tersebut.

Mayoritas warga Burundi bergantung pada pertanian skala kecil untuk bertahan hidup, pekerjaan ini sangat rawan terhadap fluktuasi cuaca dan kelangkaan makanan. Tambahan lagi, kesempatan mendapatkan pendidikan serta fasilitas kesehatan masih amat terbatas sehingga menyulitkan upaya memecahkan lingkaran kemiskinan.

5. Republik Afrika Tengah

Republik Afrika Tengah menduduki posisi kelima dalam hal angka kemiskinan yang mencapai 62%. Masalah seperti konflik internal dan kekerasan bersenjata masih berkelanjutan di negara tersebut, sehingga memicu ketidakstabilan baik secara sosial maupun ekonomi.

Kekurangan pada struktur pemerintahan dan fasilitas dasar seperti jalanan, sumber daya listrik, serta pelayanan medis menyebabkan penduduk kesulitan untuk melepaskan diri dari cengkeraman kemiskinan. Di samping itu, sejumlah besar penghuni dipaksa untuk merelokasi diri, yang semakin menantang upaya dalam mencapai pembangunan yang berkesinambungan.

Keempat negara ini mengalami berbagai macam tantangan yang mencakup bukan saja bidang ekonomi, tapi juga masalah sosial, politik, serta lingkungan. Usaha untuk menyelesaikan kemiskinan di negara-negara itu membutuhkan strategi terpadu beserta bantuan signifikan dari masyarakat global.

Menaikkan dana yang dialokasikan ke sektor pendidikan, kesehatan, ketahanan makanan, bersama dengan membangun fasilitas dasar infrastrukturnya adalah tindakan vital guna menghasilkan transformasi riil dan jangka panjang demi pengurangan angka kemiskinan absolut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com