5 Kesalahan Sering Terjadi saat Kerja dari Rumah dan Tips Hindarinya

5 Kesalahan Sering Terjadi saat Kerja dari Rumah dan Tips Hindarinya

Bekerja dari rumah telah menjadi gaya hidup terbaru bagi sebagian besar orang. Sepertinya menyenangkan, dapat bekerja menggunakan piyama, berbaring di tempat tidur, atau makan camilan sesuka hati. Namun pada kenyataannya, bekerja
remote
Itu sangat menantang. Jika tidak siap secara psikologis dan memiliki sistem yang baik, pada akhirnya bukan hanya pekerjaannya saja yang akan berantakan, tetapi kesehatan mental Anda pun dapat terpengaruh.

Kecacatan-kecacatan kecil yang tampak remeh dapat memiliki dampak signifikan pada produktivitas. Hal ini meliputi seperti jarang mandi, meja kerja yang kusut, hingga tidak adanya pembatas jelas antara jam kerja dengan waktu istirahat. Untuk mencegah hal tersebut meredam efisiensi bekerja di rumah serta menghindari kondisi kelelahan, mari kita bahas lima kesalahan lazim yang terjadi beserta solusi sederhana untuk memperbaikinya.

1. Tidak memiliki jadwal pagi yang teratur

Kesalahan yang paling umum terjadi ialah menyepelekan kebiasaan di pagi hari. Sebab tidak ada urgensi untuk segera meninggalkan tempat tinggal, maka mereka berpikir tak perlu repot-repot memandikan diri atau makan sesuatu lebih dulu. Padahal, menjaga ritual pada awal harinya sangatlah krusial demi mensinchronisasi aktivitas seharian.
mood
Dan perhatian terhadap pekerjaan. Tanpa adanya jadwal tetap, pikiran mungkin akan kebingungan dalam membedakan antara waktu bekerja dan waktu bersantai.

Memulai hari dengan tindakan teratur dapat membantu tubuh serta pikiran untuk aktif secara efektif. Hanya perlu bangun pada waktu yang sama tiap harinya, lalu mandi, sarapan, dan mungkin tambahan secuil aktivitas.
stretching
atau
journaling.
Jangan tunggu sampai kepala terasa penuh dulu baru mulai kerja. Bikin pagi punya struktur biar hari berjalan lebih terarah.

2. Bekerja di ranjang atau Sofa

Sungguh enak bekerja sambil bersantai, tetapi hal tersebut sebenarnya adalah perangkap. Bekerja di ranjang atau sofa dapat membuat tubuh menjadi kurang aktif, posisi badan pun tidak baik, serta pikiran cenderung menganggap itu sebagai waktu untuk relaksasi daripada menyelesaikan tugas. Pada akhirnya, pekerjaan menjadi kurang konsentrasi, mudah terganggu, dan cepat lelah.

Solusinya? Bikin
workspace
Khusus, tidak peduli betapa sempitnya ruangan itu. Hanya memerlukan sebuah meja kecil di sudut kamarmu bersama dengan kursi yang nyaman sudah mencukupi. Hal utamanya adalah pikiranmu harus dapat membedakan antara “ini area bekerja” dan “tempat untuk beristirahat”. Dampaknya sangat signifikan, fokus akan bertambah dan tingkat kelelahan jadi menurun secara drastis.

3. Multitasking berlebihan

Kelihatannya
multitasking
Itu bagus sih, tetapi pada dasarnya hal tersebut menjadi alasan penurunan produktivitas. Sebagai contoh, saat sedang membuat sebuah laporan namun masih menonton serial TV atau berselancar di media sosial. Konsentrasi otak pun berpindah-pindah, dan ini sangat menguras tenaga. Bukan diselesaikan dengan cepat, justru pekerjaan semakin terbengkalai dan hasilnya tidak optimal.

Sebaiknya selesaikan satu pekerjaan terlebih dahulu sebelum beralih ke tugas lain. Cobalah metode Pomodoro dengan bekerja selama 25 menit secara konsentrasi penuh kemudian beristirahat selama 5 menit. Cara ini memberi kesempatan pada otak untuk mengambil napas dan tetap segar. Mengelola multitasking hanyalah legenda urban tentang produktivitas; lebih baik melawannya agar dapat mengerjakan tugas-tugas dari rumah dengan efisien.

4. Kurang komunikasi aktif dengan tim

Bekerja dari rumah membuat interaksi di dalam tim menjadi suatu tantangan sendiri. Banyak orang berpikir, “Jika tidak ada masalah, maka tidak perlu mengobrol,” namun ternyata komunikasi adalah fondasi penting untuk kolaborasi tim yang baik. Tidak melakukan komunikasi secara teratur dapat menyebabkan kesalahpahaman, duplikasi pekerjaan, dan bahkan memicu ketegangan interpersonal.

Solusinya sederhana yaitu rajin
update
lanjutkan, jangan sungkan bertanya jika kebingungan, serta aktif berpartisipasi dalam diskusi daring.
Chat
atau
video call
Kadang-kadang membuat obrolan santai juga dapat memelihara keakraban dalam tim. Komunikasi yang baik akan membantu pekerjaan menjadi terorganisir dengan baik serta menjaga atmosfer kerja tetap kokoh walaupun anggota tim tersebar jauh dari satu sama lain.

5. Tidak menentukan jamkerja dengan jelas

Akibarnya karena keleluasan bekerja di rumah, banyak orang akhirnya berakhir dengan bekerja sepanjang hari. Mereka mulai mengerjakan tugas-tugas pada pagi hari dan bahkan hingga larut malam mereka masih membuka laptop. Sehingga tidak ada waktu untuk istirahat atau melakukan aktivitas lain.
recharge
Dan waktu pribadi menjadi sorotan ketika seseorang jadi korban. Inilah yang membuat banyak orang merasa resah dan terburu-buru.
burnout
meskipun secara teknikal bekerja dari rumah.

Sangat penting untuk menentukan jam kerja yang pasti. Sebagai contoh, mulailah dari pukul 09:00 pagi hingga berakhir pada pukul 17:00 sore, serta patuhilah aturan tersebut dengan mematikan komputer Anda di luar jam itu. Jangan sampai terlupa memberi diri sendiri waktu istirahat tengah hari. Dengan demikian, keseimbangan hidup akan dipertahankan dan tingkat produktivitas pun dapat tetap maksimal.

Bekerja dari rumah memang butuh adaptasi yang gak sedikit. Tapi dengan mengenali kesalahan umum dan mulai memperbaiki pola kerja, hasilnya bisa jauh lebih maksimal. Ingat, kerja remote bukan berarti bebas semaunya, tapi justru butuh kedisiplinan ekstra. Yuk, mulai tata lagi cara kerja biar makin produktif dan tetap waras di rumah!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com