news  

5 Kebiasaan Merusak Pernikahan yang Bikin Suami Menghilang

5 Kebiasaan Merusak Pernikahan yang Bikin Suami Menghilang

– Perkawinan bukan hanya sekadar janji suci yang diucapkan di hadapan penghulu atau pendeta. Ia merupakan perjalanan panjang yang penuh dengan berbagai tantangan, memerlukan kerja sama, komunikasi, serta rasa saling menghormati setiap hari.

Sayangnya, banyak pasangan, khususnya yang sudah menikah lama, mulai merasa aman dan menganggap remeh hubungan mereka. Mereka lupa bahwa cinta perlu dipelihara, dan apresiasi harus tetap diberikan meskipun sudah saling mengenal dengan baik.

Banyak kali, istri yang awalnya penuh perhatian, hangat, dan mendukung, secara bertahap mulai menunjukkan kebiasaan-kebiasaan yang membuat suami merasa diabaikan. Hal ini sering terjadi bukan karena maksud jahat, tetapi karena kesibukan, kelelahan, atau perubahan dalam cara berkomunikasi.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Dilaporkan oleh situs Your Tango, masalahnya adalah jika dibiarkan, lima kebiasaan ini dapat membuat suami kehilangan rasa keterikatan, merasa tidak dihargai, dan akhirnya menjauh — baik secara emosional maupun fisik.

1. Menghadapi Suami dengan Sikap Meremehkan

Mengapa Ini Berbahaya

Suara ucapan yang merendahkan — baik disampaikan melalui ejekan, sindiran, atau pandangan yang menghina — merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan keretakan dalam hubungan. Dalam psikologi hubungan, perilaku ini termasuk dalam kategoricontempt(menghina), yang menurut penelitian Dr. John Gottman, merupakan indikator utama perceraian.

Saat seorang laki-laki merasa dianggap remeh, ia tidak hanya kehilangan rasa hormat terhadap pasangannya, tetapi juga terhadap dirinya sendiri dalam hubungan tersebut.

Contoh Nyata

  • Suami pulang terlambat karena bekerja lembur, dan istri langsung mengatakan, “Ah, kamu memang tidak pernah memperhatikan keluarga.”

  • Ketika suami berusaha memberikan gagasan, istri memotong dengan berkata, “Astaga, idemu tidak masuk akal.”

Awalnya mungkin dimaksudkan sebagai lelucon atau cara mengurangi tekanan, namun jika dilakukan terus-menerus, hal ini merusak rasa percaya dan ikatan emosional.

Support us — there's a special gift for you.
Click here: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Cara Menghindari

  • Gunakan I-StatementAlih-alih mengatakan, “Kamu tidak pernah membantu aku,” ubah menjadi, “Aku merasa kewalahan karena harus menangani segalanya sendirian.”

  • Berikan apresiasi kecil, bahkan untuk hal yang sederhana. Contohnya, “Terima kasih sudah membelikan sayur.”

  • Atur nada suara. Kritik dapat disampaikan tanpa merendahkan harga diri.

2. Menghina atau Merendahkan di Hadapan Orang Lain

Mengapa Hal Ini Bisa Merusak Rasa Percaya Diri Suami

Bagi sebagian laki-laki, harga diri (self-esteem) sangat berkaitan dengan perasaan dihargai, khususnya di depan keluarga, teman, atau rekan kerja. Ketika istri merendahkan atau mengungkap kelemahan suami di hadapan orang lain, luka yang terjadi jauh lebih dalam dibandingkan jika hanya terjadi secara pribadi.

Bahkan, berdasarkan penelitian tahun 2020 yang diterbitkan diJurnal Hubungan Sosial dan Kepribadian, cemoohan atau hinaan di muka umum menyebabkan korban merasa tidak aman secara sosial dan mengurangi rasa percaya dalam hubungan.

Contoh Nyata

  • Mengatakan kepada suami di depan teman bahwa ia “lebih mencintai ibunya daripada istrinya”.

  • Mengangkat lelucon mengenai pendapatan suami yang “jauh lebih rendah” dibanding teman-temannya.

  • Mengolok-olok kegagalan suami dalam memperbaiki sesuatu di rumah.

Dampak Jangka Panjang

  • Suami mulai enggan berkomunikasi atau terbuka di hadapan pasangan.

  • Timbul jarak emosional dan sikap yang bersifat defensif.

  • Penurunan kedekatan fisik dan emosional.

Cara Menghindari

  • Jika terjadi kendala, bahas secara langsung.

  • Hindari ucapan yang dapat membuat pasangan merasa malu, meskipun tujuannya hanya bercanda.

  • Berikan apresiasi di depan umum: “Sebenarnya dia sangat perhatian, lho.”

3. Meletakkan Suami pada Posisi yang Paling Rendah

Realita yang Sering Terjadi

Setelah menikah dan memiliki anak, perhatian seorang istri sering berpindah sepenuhnya kepada anak, pekerjaan, atau keluarga besar. Tanpa menyadari, suami menjadi kurang prioritas, bahkan terkadang kalah dalam urusan rumah tangga atau hewan peliharaan.

Situasi ini dapat membuat laki-laki merasa tidak lagi menjadi bagian yang penting dalam kehidupan istrinya.

Ilustrasi Kasus

Seorang ayah menceritakan bahwa ia merasa sebagai “nomor lima” dalam keluarganya — setelah anak-anak, anjing, pekerjaan istri, dan hobi istri. Rasa ini membuatnya mencari pengakuan dari luar, yang akhirnya menyebabkan perselingkuhan.

Fakta Penelitian

Menurut survei National Marriage Projectpasangan yang secara konsisten mengutamakan satu sama lain melaporkan tingkat kebahagiaan dua kali lipat dibandingkan yang tidak.

Tips Menjadikan Pasangan Prioritas

  • Khususkan waktu tertentu setiap minggu untukquality time berdua.

  • Jangan biarkan obrolan hanya terbatas pada masalah rumah tangga atau anak-anak.

  • Bangun kebiasaan memberikan perhatian kecil, seperti mengirim pesan singkat di siang hari.

4. Menyembunyikan Sesuatu atau Berpura-pura Tidak Jujur

Mengapa Hal Kecil Bisa Menjadi Pemicu Masalah Besar Mengapa Perihal Kecil Bisa Berubah Menjadi Masalah Serius Mengapa Sesuatu yang Kecil Bisa Menjadi Ancaman Tersembunyi Mengapa Hal Kecil Bisa Menghasilkan Dampak Besar Mengapa Perihal Kecil Bisa Menjadi Bom Waktu Mengapa Hal Kecil Bisa Menjadi Bahaya Tersembunyi Mengapa Perbuatan Kecil Bisa Menimbulkan Konsekuensi Besar Mengapa Sesuatu yang Kecil Bisa Menjadi Pemicu Perubahan Mengapa Hal Kecil Bisa Menjadi Faktor Penyebab Masalah Mengapa Perihal Kecil Bisa Menjadi Sumber Masalah yang Tidak Terduga

Kesalahan kecil, sekecil apa pun, dapat merusak dasar kepercayaan. Dalam sebuah hubungan, kejujuran sangat penting. Ketika suami merasa istri menyembunyikan sesuatu — bahkan jika hanya membeli pakaian baru tanpa memberitahu — ia mulai meragukan: “Jika dia bisa berbohong tentang hal kecil, bagaimana dengan hal yang lebih besar?”

Jenis Penipuan yang Sering Terjadi

  • Menyembunyikan pengeluaran.

  • Tidak menggambarkan hubungan dengan lawan jenis.

  • Menyembunyikan pertemuan atau kegiatan yang dianggap tidak penting.

Penelitian Mendukung

Sebuah studi dari University of Notre Damemenemukan bahwa pasangan yang berkomitmen untuk jujur, bahkan dalam hal-hal kecil, mengalami penurunan signifikan dalam konflik serta meningkatnya tingkat keintiman.

Cara Memperbaiki

  • Biasakanlah membagikan informasi, meskipun terlihat kecil.

  • Jika khawatir akan respons pasangan, mulailah dengan ucapan, “Aku tahu ini mungkin membuatmu merasa tidak nyaman, tapi aku ingin berbicara…”

  • Ingatlah bahwa kejujuran yang tetap dan konsisten menciptakan rasa aman.

5. Menghalangi Suami Mengerjakan Hal yang Ia Sukai

Dampak Terhadap Kebahagiaan Pria

Setiap orang memerlukan ruang untuk mengembangkan minat pribadi. Jika suami dilarang atau mengalami hambatan dalam melakukan hal-hal yang ia sukai — seperti berolahraga, hobi, atau pendidikan — maka ia dapat merasa terjebak dan kehilangan identitasnya di luar pernikahannya.

Kisah Nyata

Seorang pria berkeinginan untuk mengikuti lomba maraton yang selama ini menjadi impiannya. Namun, istrinya menunjukkan ketidaksetujuan dan memberikan komentar yang tidak langsung namun menyakiti setiap kali ia berlatih. Akhirnya, meskipun tetap mengikuti lomba, ia melakukannya tanpa dukungan emosional dari pasangannya, yang akhirnya meninggalkan perasaan kecewa.

Kenapa Penting Memberi Dukungan

Menurut Jurnal Perkawinan dan Keluargapasangan yang saling mendukung hobi masing-masing cenderung memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi serta risiko perceraian yang lebih rendah.

Solusi Seimbang

  • Diskusikan pembagian waktu dan tanggung jawab sehingga kedua belah pihak dapat mengembangkan minat masing-masing.

  • Jadilah pendukung pasangan Anda, meskipun hobi mereka bukanlah minat Anda.

  • Cari kegiatan bersama sebagai pelengkap, bukan pengganti.

Langkah Efektif untuk Menghindari Jauhnya Suami

  1. Komunikasi Rutin dan Terbuka

    Luangkan waktu khusus setiap minggu untuk berkomunikasi secara jujur dan tanpa gangguan.

  2. Pahami Bahasa Cinta Pasangan

    Apakah dia lebih menghargai sentuhan, ucapan yang positif, atau kesempatan untuk bersama? Gunakan bahasa cinta tersebut secara konsisten.

  3. Rawat Diri Sendiri

    Pernikahan yang baik berawal dari individu yang memiliki kesehatan fisik, mental, dan emosional yang baik.

  4. Pertahankan Kehumoran yang Memperkuat, Bukan Merusak

    Tawa dapat memperkuat hubungan, tetapi pastikan tidak merendahkan harga diri pasangan.

  5. Rayakan Keberhasilan Kecil

    Kata “terima kasih” atau “saya bangga padamu” dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap hubungan emosional.

Tidak ada pernikahan yang hancur hanya karena satu kejadian besar. Lebih sering, hal itu terjadi akibat rangkaian kebiasaan kecil yang tidak diperhatikan. Menghormati pasangan, menjaga kejujuran, memberikan dukungan, dan menjadikannya sebagai prioritas bukanlah hal sulit, tetapi memerlukan kesadaran dan ketekunan.

Ingatlah, lebih mudah untuk mencegah jarak emosional daripada mencoba memperbaikinya setelah hubungan mulai retak. Jadikan hari ini sebagai awal untuk berkomitmen kembali, bukan hanya pada janji pernikahan, tetapi juga pada kualitas hubungan yang ingin Anda bentuk.