news  

5 Kebiasaan Berbahaya yang Merusak Pendengaran

5 Kebiasaan Berbahaya yang Merusak Pendengaran

Aturan Penggunaan Sound Horeg yang Sedang Dikaji Pemerintah Jawa Timur

Pemerintah Jawa Timur saat ini sedang mempertimbangkan aturan baku terkait penggunaan sound horeg sebagai respons terhadap keluhan masyarakat terhadap penggunaan suara berlebihan yang mengganggu pendengaran. Cholil Nafis, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah, menyatakan bahwa penggunaan sound horeg diharamkan karena dapat merusak kesehatan pendengaran dan mengganggu orang yang sedang sakit. MUI Jawa Timur telah mengeluarkan fatwa Nomor 1 Tahun 2025 mengenai penggunaan sound horeg pada 9 Juli 2025.

Bahaya Kebiasaan yang Mengganggu Pendengaran

Pendengaran manusia memiliki batas kemampuan untuk menanggapi gelombang suara, frekuensi, maupun intensitas. Beberapa kebiasaan sehari-hari juga bisa menyebabkan gangguan telinga. Berikut beberapa kebiasaan yang perlu dihindari:

1. Bising di Lingkungan Kerja

Bekerja di lingkungan dengan tingkat kebisingan tinggi memerlukan penggunaan pelindung telinga seperti ear muff atau ear plug. Jika tidak menggunakan alat pelindung, paparan suara keras secara terus-menerus dapat mempercepat kerusakan saraf pendengaran. Menurut makalah ilmiah berjudul “Noise Exposure and Hearing Loss on Field Operator Compressor House Area”, pekerja yang tidak menggunakan pelindung telinga lebih cepat mengalami gangguan pendengaran dibandingkan mereka yang menggunakan alat pelindung secara benar.

2. Penggunaan Earphone Terlalu Lama

Menggunakan earphone dengan volume tinggi dalam waktu lama dapat merusak sel-sel rambut halus di dalam koklea yang berfungsi dalam proses pendengaran. Kerusakan ini bersifat permanen dan dapat menurunkan kemampuan mendengar secara bertahap. Oleh karena itu, penting untuk membatasi durasi pemakaian earphone dan menjaga volume suara di tingkat yang aman.

3. Mengorek Telinga

Mengorek telinga terlalu dalam merupakan kebiasaan yang berisiko. Penggunaan benda yang tidak semestinya bisa melukai saluran telinga yang mengakibatkan infeksi, iritasi, dan gangguan fungsi pendengaran. Penggunaan benda seperti peniti, jepit rambut, atau ujung handuk untuk membersihkan telinga sebaiknya dihindari. Kebiasaan ini dapat melukai saluran telinga dan berisiko merusak gendangnya. Luka telinga dapat menjadi jalur masuk kuman dan jamur yang memicu infeksi.

4. Menahan Bersin

Menahan bersin secara paksa dapat menyebabkan tekanan berlebihan pada saluran tuba eustachius yang menghubungkan hidung dan telinga. Tekanan ini berisiko menimbulkan rasa tidak nyaman, nyeri, atau gangguan telinga tengah. Jika dilakukan berulang kali, kebiasaan ini dapat merusak gendang telinga dan mengganggu fungsi pendengaran.

5. Sering Membersihkan Telinga

Membersihkan telinga tanpa memahami fungsi alami kotoran telinga (serumen) dapat membahayakan kesehatan telinga. Serumen yang terdorong terlalu dalam berisiko menyumbat saluran telinga, memicu infeksi, dan menurunkan kemampuan mendengar. Gangguan pendengaran terjadi akibat kebiasaan membersihkan telinga yang tidak dilakukan dengan cara yang benar.

Batas Aman Intensitas Suara

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam makalah “Addressing the Rising Prevalence of Hearing Loss” menetapkan bahwa batas aman paparan suara untuk aktivitas sehari-hari tidak lebih dari 70 desibel. Jika melebihi angka tersebut, terlebih mencapai 85 desibel selama lebih dari 8 jam sehari, akan berisiko terhadap gangguan pendengaran.

Suara bising dari lalu lintas padat, peralatan industri, hingga musik dengan volume tinggi dari earphone merupakan contoh sumber kebisingan. Paparan berlebihan semacam ini dapat merusak sel-sel rambut halus dalam koklea, bagian telinga dalam yang berfungsi menangkap getaran suara. Jika sel-sel ini rusak, kemampuan mendengar dapat menurun dan tidak dapat dipulihkan dengan pengobatan biasa.

Paparan suara keras dari lingkungan juga dapat menyebabkan gangguan tidur dan menurunkan konsentrasi, terutama jika terjadi pada malam hari. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan intensitas suara yang kita dengar dalam kehidupan sehari-hari.