5 Keajaiban Kekuatan Gorila: Bisakah Manusia Bertarung?

5 Keajaiban Kekuatan Gorila: Bisakah Manusia Bertarung?

Tidak diragukan lagi, gorila merupakan primata yang luar biasa. Sebagai primata terbesar yang masih hidup pada masa kini, gorila mempunyai kekuatan yang amat kuat. Gorila jantan matang, dikenal juga sebagai gorila punggung perak, (
silverback gorila
), sungguh sangat agresif dan siap menggunakan berbagai metode untuk menjaga keamanan keluarganya.

Hei, betulkah sekuat itu sih gorila? Bagaimana kalau satu kelompok manusia bertemu dengan mereka? Siapakah pemenangnya dalam hal kekuatan? Agar Anda bisa memahami lebih baik tentang topik ini, coba dekati lima fakta luar biasa mengenai kehebatan fisik gorila di bawah sini!

1. Gigitan gorila lebih kuat dibandingkan dengan singa.

Apakah Anda tahu bahwa kekuatan gigitan gorila sebenarnya melebihi singa? Betul sekali, informasi ini disampaikan oleh situs tersebut.
Sciencing
Kekuatan gorila bisa mencapai 1.300 pon per inci persegi. Hal ini setara dengan sekitar 590 kilogram atau dua kali lebih besar dibandingkan dengan kekuatan gigitan singa.

Angka itu menunjukkan secara jelas seberapa kuat rahang dan otot wajah milik gorila. Spesies primata ini benar-benar membutuhkan daya gigit yang hebat guna mengonsumsi makanannya yang mencakup akar-akaran hingga kulit pohon bertekstur kasar. Karena memiliki rahang yang kokoh, gorila dapat dengan mudah menghancurkan tumbuhan keras, biji-bijian, bahkan batang bambu atau pokok lainnya.

2. Otot gorilla memiliki massa yang lebih besar dibandingkan dengan manusia.

Ketika berada dalam posisi berdiri menggunakan kedua kakinya yang belakang, seekor gorila jantan dewasa akan mencapai ketinggian serupa dengan manusia. Tinggi gorila berkisar antara 1,2—1,8 meter, sedangkan untuk manusia adalah sekitar 1,63—1,83 meter. Akan tetapi, gorila memiliki bobot yang jauh lebih besar yaitu di antara 136—220 kilogram, dibandingkan dengan manusia yang hanya mempunyai berat badan sebesar 59—91 kilogram.

Bukan jaringan ikatif ataupun rangka yang utama, kebanyakan berat badan seekor gorilla tersusun dari otot. Gorila memiliki antara 1,5 hingga dua kali lipat jumlah otot dibandingkan manusia. Mayoritas otot tersebut terkonsentrasi pada area atas tubuh mereka, termasuk dada, punggung, bahu, serta lengan. Informasi ini didapatkan dari sebuah situs web.
Ultimate Kilimanjaro
Koleksi otot tersebut memungkinkan gorila menarik beban yang beratnya melebihi 1.800 pon atau kurang lebih 816 kilogram.

3. Struktur otot gorilla dibentuk untuk daya tarik yang luar biasa

Otot pada umumnya dibagi menjadi dua tipe, yaitu serat otot lentur slow twitch (
slow-twitch muscle
) dan serabut otot berkontraksi dengan cepat (
fast-twitch muscle
). Persentase serat otot kedutan lambat pada manusia relatif tinggi. Jenis komposisi otot tersebut diciptakan untuk mendukung kegiatan tahan lama semacam jalan kaki maupun lari.

Selanjutnya, seperti apa kandungan otot si gorila itu? Berdasarkan penjelasan Cat Hobaiter, seorang spesialis primata serta guru besar di Universitas St. Andrews Skotlandia, gorila memiliki proporsi serat otot cepat menyala melebihi 85%. Kondisi ini menghasilkan tenaga yang sangat hebat untuk gerakan pendek. Jadi, berdasar informasi tersebut, kekuatan gorila ternyata jauh melampaui kemampuan manusia biasa, rangkum Cat di situs web-nya.
Rolling Stone
.

4. Gorila dapat mencapai kekuatan hingga 10 kali lipat dibandingkan manusia.

Penelitian secara langsung mengenai kekuatan gorila ternyata amatlah terbatas. Ini disebabkan karena melakukan percobaan pada gorila memiliki tingkat risiko tinggi serta perlu adanya pertimbangan etika yang mendalam. Akan tetapi, melalui pemantauan dan analisis atas tindakan mereka baik itu dilakukan di habitat asli maupun dalam kandungan penangkaran telah mencukupi untuk menambah ilmu kita akan kemampuan fisik si raja hutan tersebut.

Gorilla diprediksi memiliki kekuatan yang mencapai 4 sampai 10 kali lebih besar dibandingkan rata-rata manusia. Informasinya berasal dari situs web tersebut.
Sea World
menyatakan bahwa bagian atas badan seekor gorila dewasa enam kali lebih kuat dibandingkan manusia dewasa. Walaupun sekitar 98% DNAnya mirip dengan milik manusia, gorila telah mengalami evolusi sehingga memiliki bentuk dan penyebaran otot yang jauh lebih superior daripada kita.

5. Hidup dalam lingkungan terbuka membuat gorila menjadi lebih tahan terhadap rasa sakit.

Sebagai makhluk hidup di habitatnya asli, gorila memiliki daya tahan fisik yang kuat. Menurut sumber tersebut,
Ultimate Kilimanjaro
Gorila memiliki kerangka tulang tebal, jaringan ikat yang kuat, serta ketahanan terhadap rasa sakit yang tinggi. Spesies primata ini telah berkembang selama ribuan tahun guna bertahan dalam pertarungan di habitatnya yang liar.

Salah satu perselisihan muncul selama masa kawin. Seorang macho gorilla perlu berkelahi dengan macho gorilla lain guna mendapat kesempatan berkawin dengan sekumpulan betina. Perlawanan ini mengandalkan kekuatan cakar serta gigitan yang sangat membahayakan. Akibat hal ini pula, macho gorilla jarang menikmati perkawinan sebelum umur 15 tahun akibat dari pertandingan fisik ketat antara macho gorilla yang lain, jelaskan situs web tersebut.
Animal Diversity
.

Dapatkah manusia mengalahkan gorila?

Dapat dipastikan dari informasi tersebut bahwa seorang dewasa tidak mampu menghadapi seekor gorila jantan secara langsung. Kecamatan tangan gorila sendiri sangat kuat dan dapat mendesintegrasi benda-benda keras. Ditambah lagi dengan proporsi ototnya, membuat gorila memiliki potensi besar untuk menyebabkan kerusakan parah hanya dalam sekali serangan. Gorila bahkan berpotensi patahkan tulang serta tarik atau putar bagian tubuh lain dengan ringannya.

Tetapi, bagaimana jika sekelompok manusia menghadapi situasi tersebut? Misalkan ada seratus orang dewasa dalam keadaan fit yang bertarung melawan satu ekor gorila. Menurut Ron Magill, Direktur Komunikasi dari Zoo Miami, sepasukan manusia mungkin dapat menandingi seekor gorila bila mereka sungguh-sungguh mematukannya. Meski demikian, pastinya akan banyak korban jiwa di antara para manusia itu sendiri, tambahnya di situs web-nya.
Rolling Stone
.

Pada saat yang sama, Stacy Rosenbaum, seorang asisten profesor antropologi dari Universitas Michigan, menggarisbawahi bahwa gorilla tidak termasuk dalam kategori atlet daya tahan layaknya manusia. Menurutnya, gorila bisa merasa letih dan bahkan kemungkinannya untuk cepat kelelahan, demikian dia menyampaikan di situs web tersebut.
Forbes
. Michelle Rodrigues, pakar primatologi dan juga bagian dari tim
Nature’s Primate Specialist
Dari IUCN, perhatian lebih difokuskan pada sifat gorila yang merupakan hewan sosial.

Gorilla tinggal bersama-sama dalam sebuah grup. Kehadiran mereka di dalam grup menjadi faktor utama saat memutuskan apakah harus berkelahi atau menghindari konflik tersebut. Walaupun gorilla terkenal dengan kekuatan fisiknya serta taring yang dapat menyebabkan kerugian serius, perangai seperti itu membuat pertempuran tak seimbang. Oleh karena itu, seekor gorilla yang bijak pastinya akan mencoba kabur jika merasa situasi mulai membahayakan, demikian penjelasan Michelle dari situs web tersebut.
Rolling Stone
.

Nah, ini hanyalah eksperimen pikiran semata. Kenyataannya, gorila tengah berada dalam ancaman bahaya yang nyata dari manusia. Gorila banyak diburu, habitatnya juga dirusak. Lebih bijak kalau kita manusia aktif bekerja sama untuk melestarikan keberadaan gorila di alam liar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com