– Setiap individu pasti pernah mengalami penundaan, namun apakah kamu tahu bahwa ada berbagai bentuk penundaan? Memahami jenis-jenis penundaan yang kamu alami dapat menjadi langkah awal yang penting untuk menemukan cara yang tepat mengatasinya.
Dengan memahami faktor penyebab serta kebiasaan menunda-nunda, kamu mampu menghadapinya dengan lebih baik dan meningkatkan efisiensi aktivitas sehari-hari.
Meringkas konsep Mind Scape, berikut beberapa jenis penundaan yang perlu diperhatikan agar tidak menghabiskan waktu saat melakukan sesuatu.
Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/
1. Penundaan aktif
Orang-orang yang menunda tugas biasanya sengaja mengambil waktu lebih lama untuk menyelesaikan pekerjaan karena merasa mereka bisa bekerja lebih baik ketika dalam tekanan. Mereka memahami batas waktu, tetapi masih memilih untuk menunda sampai saat terakhir. Kinerja mereka cenderung meningkat menjelang tenggat waktu.
Meskipun strategi ini mungkin terlihat efektif bagi beberapa orang, sayangnya kebiasaan tersebut juga bisa menimbulkan dampak buruk. Risiko seperti stres berlebihan, pengambilan keputusan yang terburu-buru, serta kesalahan akibat kurangnya waktu untuk memeriksa pekerjaan secara cermat sering kali sulit dihindari.
2. Penundaan pasif
Berbeda dengan penundaan yang dilakukan secara sengaja, penundaan pasif umumnya terjadi karena merasa kewalahan atau tidak mampu mengatasi keraguan, bukan karena keputusan sadar. Mereka sering kesulitan memulai tugas dan bingung menentukan urutan prioritas, sehingga merasa terjebak dalam tumpukan tanggung jawab yang tidak pernah selesai.
Akibatnya, banyak pekerjaan yang terlewat atau dikerjakan dengan tidak maksimal karena kurangnya perencanaan dan konsentrasi. Kebiasaan menunda ini sering memicu rasa cemas yang semakin mengurangi efisiensi seseorang.
3. Penundaan perfeksionis
Pekerja yang memiliki sifat perfeksionis sering merasa takut bahwa hasil yang mereka berikan tidak akan memenuhi harapan. Karena itu, mereka cenderung menunda mulai atau menyelesaikan pekerjaan, meskipun sebenarnya mereka mampu melakukannya. Mereka menetapkan standar yang sangat tinggi, bahkan terkadang tidak masuk akal untuk diri sendiri.
Akibatnya, mereka terus-menerus merencanakan, memperbaiki, atau mengulang tanpa pernah merasa puas. Siklus ini menyebabkan kemajuan tertunda dan tugas tidak pernah selesai. Ketakutan akan kegagalan, baik dalam memenuhi harapan diri sendiri maupun orang lain, menjadi penyebab utama perilaku menghindar yang mengurangi produktivitas.
4. Penundaan yang menghindar
Salah satu jenis penundaan yang sering terjadi adalah penundaan akibat penghindaran emosional. Pada situasi ini, seseorang menunda pekerjaan bukan karena tidak mampu, tetapi untuk menghindari perasaan yang tidak nyaman seperti takut gagal, cemas, atau stres.
Jenis penunda ini cenderung menghindari tugas yang dianggap berat, membosankan, atau memerlukan usaha ekstra. Sebaliknya, mereka lebih memilih aktivitas yang lebih mudah dan menyenangkan. Meskipun terasa lebih nyaman pada awalnya, kebiasaan ini justru menyebabkan menumpuknya pekerjaan dan meningkatnya tekanan saat batas waktu semakin dekat.
5. Penundaan keputusan
Penundaan pengambilan keputusan terjadi ketika seseorang menunda mengambil tindakan atau membuat keputusan karena merasa bingung akibat terlalu banyak pilihan, atau takut membuat kesalahan. Ketidakpastian yang berkelanjutan ini menyebabkan proses pengambilan keputusan menjadi lambat dan penuh tekanan.
Akibatnya, tugas-tugas krusial sering kali ditunda, kesempatan berharga bisa terlewat, dan rasa cemas justru semakin memburuk seiring berjalannya waktu. Kebiasaan ini tidak hanya menghambat efisiensi kerja, tetapi juga menyebabkan beban pikiran yang terus-menerus.