Setelah pengerat, kelelawar (ordo Chiroptera) jadi kelompok mamalia dengan jumlah spesies terbanyak di dunia. Ada sekitar 1.400 spesies kelelawar berbeda yang tersebar di hampir seluruh benua, kecuali Antarktika. Bahkan, beberapa spesies kelelawar jadi hewan endemik di daerah yang relatif kecil. Salah satu di antaranya adalah kelelawar hawaii (
Lasiurus semotus
).
Ukuran kelelawar yang satu ini terbilang cukup besar. Pasalnya, mereka punya rentang sayap sekitar 26—34 cm dan bobot 14—18 gram. Secara penampilan, kelelawar hawaii ditutupi rambut berwarna cokelat hampir di sekujur tubuh, kecuali adanya garis pada bagian punggung, leher, dan telinga yang berwarna perak. Ada dimorfisme seksual pada spesies ini, dimana betina tumbuh lebih besar dari jantan. Selain itu, ada beberapa
fakta
menarik lain dari kelelawar hawaii yang akan kita ungkap satu per satu. Kalau sudah penasaran, yuk, simak pembahasan di bawah ini!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit
Sesuai dengan nama mereka, peta persebaran utama dari mamalia terbang ini terletak di Hawaii. Namun, secara umum, kelelawar hawaii tersebar pula di sekitaran Kepulauan Hawaii. Total ada delapan pulau utama yang ada di sana yang meliputi Pulau Hawaii, Maui, Molokai, Lanai, Kahoolawe, Oahu, Kaijai, Niihau, dan Kaula. Tak ketinggalan, terdapat beberapa pulau-pulau kecil lain di sekitar delapan pulau utama tersebut.
Dilansir
Bat Conservation International
, habitat favorit kelelawar hawaii berupa hutan hujan, lahan terbuka, tepi hutan, kawasan dataran rendah, dataran tinggi, sampai dengan sekitaran pemukiman manusia. Mamalia ini bisa tinggal pada lingkungan dengan ketinggian 0—4.270 meter di atas permukaan laut. Oh iya, bagi masyarakat Hawaii, kelelawar ini punya nama lain, yakni
Ōpe‘ape‘a
. Kelelawar hawaii sendiri sebenarnya berasal dari Amerika Utara, tetapi mereka mengembara lewat laut hingga mencapai Kepulauan Hawaii sekitar beberapa juta tahun yang lalu.
Untuk urusan makanan, kelelawar hawaii termasuk karnivor atau tepatnya insektivor. Makanan utama mereka berupa ngengat, kumbang, jangkrik, rayap, nyamuk, dan berbagai jenis serangga lain yang dapat ditemukan. Guna mencari makanan di tengah kegelapan, kelelawar hawaii memanfaatkan kemampuan ekolokasi dengan rentang frekuensi sekitar 30 kHz. Suara yang dihasilkan oleh kelelawar ini terbilang lebih tinggi dan bervariasi kalau dibandingkan kerabat terdekatnya, yakni
hoary bat
(
Lasiurus cinereus
). Dalam satu malam saja, kelelawar hawaii bisa mengembara sampai 19 km demi mencari makanan, lho.
2. Spesies kelelawar penyendiri
Berbeda dengan kebanyakan spesies kelelawar yang gemar membentuk koloni besar, kelelawar hawaii ternyata lebih condong untuk menyendiri. Mereka suka bergelantungan sendiri saat beristirahat serta mencari makan sendirian. Hanya saja, ada pengecualian bagi betina karena pada momen tertentu harus merawat anak yang masih sangat bergantung dengan mereka.
Ketika hendak beristirahat, ternyata kelelawar hawaii condong untuk memilih vegetasi alami ketimbang struktur buatan manusia, sekalipun individu itu tinggal di kawasan pemukiman manusia. Selain itu, si penyendiri ini tak suka berada di celah lubang ataupun gua. Ketimbang berada di tempat gelap, kelelawar hawaii akan mengatur ketinggian tempat tinggal, tergantung pada musim.
Dilansir
Department of Land and Natural Resources Hawaii
, saat udara sudah mulai dingin di Kepulauan Hawaii sekitar bulan Januari—April, kelelawar ini justru akan pindah menuju dataran tinggi yang punya temperatur lebih dingin lagi. Hal ini disebabkan karena mereka ingin membuat metabolisme tubuh jadi lebih lamban saat beristirahat. Dengan demikian, kelelawar hawaii tak perlu aktif mencari makan saat malam. Pasalnya, pada bulan-bulan tersebut, serangga yang jadi mangsa pun memang sedang sulit untuk dijumpai.
3. Pola terbang berbeda, tergantung kondisi geografis tempat tinggal
Sebelumnya disebutkan kalau pilihan habitat
kelelawar
hawaii itu sangat beragam. Nah, ternyata ragam habitat itu tak hanya menunjukkan kemampuan adaptasi yang menakjubkan dari mamalia terbang ini. Ada perbedaan pola hidup pada satu individu yang tinggal di habitat tertentu dibanding dengan individu yang tinggal di habitat lain. Salah satu di antaranya terkait soal cara mereka terbang.
Animalia
melansir kalau pada habitat yang terbuka, semisal padang rumput, kelelawar hawaii akan meluncur dengan kecepatan tinggi tanpa banyak melakukan manuver. Sementara itu, pada habitat yang lebih tertutup dan ada vegetasi yang lebih lebat, semisal hutan, mereka akan terbang lebih lamban, tetapi jauh lebih banyak bermanuver. Perbedaan cara terbang ini tak hanya dipengaruhi oleh bidang geografis habitat, tetapi juga pada mangsa yang dicari. Pada tempat terbuka, serangga yang diburu kelelawar hawaii cenderung lebih besar sehingga harus cepat ditangkap. Sementara di tempat yang tertutup, mangsa cenderung lebih kecil dan lincah sehingga perlu banyak manuver untuk menangkap mangsa tersebut.
4. Sistem reproduksi
Musim kawin bagi kelelawar hawaii berlangsung antara bulan Oktober—November. Pada satu musim kawin, biasanya jantan dan betina hanya akan bersama satu pasangan saja. Hal ini sering membuat mamalia ini dikira sebagai hewan monogami. Padahal kebersamaan pasangan itu hanya terjadi pada satu musim kawin. Sebab, pada musim kawin berikutnya, pasangan jantan atau betina itu bisa saja berbeda.
Hebatnya, meski kawin antara Oktober—November, proses kehamilan bagi betina justru baru dimulai pada Mei—Juni. Betina punya kemampuan menyimpan sperma jantan sehingga ia akan menunggu musim yang tepat sebelum mulai membuahi sel telur di dalam tubuh. Dilansir
Animalia
, masa kehamilan bagi kelelawar hawaii sekitar 2—3 bulan.
Dalam satu masa reproduksi, kelelawar hawaii betina dapat melahirkan dua ekor anak. Kedua anak ini akan selalu bersama si induk, setidaknya sampai berusia 6—7 minggu. Usia kelelawar hawaii diketahui dapat mencapai 14 tahun, tetapi kebanyakan hanya mampu mencapai setengah dari usia maksimal tersebut.
5. Status konservasi
Catatan soal status konservasi kelelawar hawaii tercantum pada
Nature Serve Explorer
. Berdasarkan pendataan, spesies mamalia endemik ini masuk dalam kategori G2
Imperiled
yang berarti kelelawar hawaii sedang menghadapi risiko kepunahan karena populasi yang berkurang dengan cepat. Populasi secara pasti memang tidak disebutkan, tetapi diperkirakan hanya sekitar beberapa ribu ekor saja.
Ada banyak masalah yang dihadapi spesies kelelawar ini yang berimplikasi pada pengurangan populasi secara ekstrem. Dilansir
Department of Land and Natural Resources Hawaii
, kelelawar hawaii sering tertabrak dengan infrastruktur manusia yang berbahaya, semisal turbin angin, pagar kawat berduri, sampai menara komunikasi yang menyebabkan angka kematian tinggi. Selain itu, mengingat kebiasaan berada di kawasan manusia, kelelawar hawaii tak jarang terkena racun pestisida ataupun terserang penyakit tertentu.
Masalah pengenalan predator asing ke habitat alami kelelawar hawaii perlahan turut menggerus populasi. Ditambah lagi, alih fungsi lahan hutan di Hawaii untuk pertanian dengan tanaman pendek membuat kelelawar hawaii harus bersaing karena kehilangan tempat untuk bertengger. Belum lagi kalau kita menghitung masalah perubahan iklim yang pastinya akan memengaruhi ekosistem tempat tinggal kelelawar hawaii.
Jadi, itu dia beberapa
fakta
dari kelelawar hawaii. Seperti yang disebutkan sebelumnya, mereka adalah satu-satunya mamalia endemik yang dapat kita temukan di Kepulauan Hawaii. Jadi, keberadaan hewan ini jelas sangat penting bagi ekosistem karena mereka lah yang mengontrol populasi serangga secara alami di Kepulauan Hawaii. Semoga saja mamalia terbang yang satu ini dapat tetap lestari, ya!
5 Fakta Kelelawar Hantu Australia, Predator Malam yang Bikin Merinding
5 Fakta Kelelawar Buah Jamaika, Hewan yang Mampu Perbaiki Hutan!