Berita  

5 Fakta Menarik Tentang Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara

5 Fakta Menarik Tentang Pyongyang, Ibu Kota Korea Utara

Sistem kereta api Pyongyang mulai berjalan pada tahun 1989 dan kini memiliki tiga jalur yang sedang beroperasi. Selain itu, terdapat jalur khusus yang melayani para pengunjung yang berkunjung ke Istana Matahari Kumsusan, makam Kim Il Sung dan Kim Jong Il. Bersama dengan jaringan metro dan bus listrik, kereta api berperan penting dalam sistem transportasi umum ibu kota Korea Utara tersebut.

Secara historis, sistem kereta bawah tanah Pyongyang menggunakan kereta yang diimpor dari bekas Cekoslovakia; sebuah tanda akan hubungan dekat antara kedua negara pada masa Perang Dingin. Pemerintah Korea Utara membeli beberapa model kereta Tatra yang diproduksi oleh ČKD (Českomoravská Kolben-Daněk), sebuah perusahaan teknik besar pada masa itu. Jika kamu mengamati dengan cermat, kamu bisa melihat logo ČKD yang menonjol di bagian depan kereta berwarna putih. Mari kita simak fakta tentang Kereta Bawah Tanah Pyongyang berikut ini!

1. Menghiasi kedua tepian Sungai Taedong

Tidak sama dengan Metro Pyongyang, sistem kereta api Pyongyang melintasi kedua sisi Sungai Taedong.Koryo Toursmelaporkan bahwa Jalur 1 menghubungkan Tongdaewon di sebelah timur dengan Stasiun Kereta Api Pyongyang dan terus menuju ke distrik Mangyongdae. Jalur ini berakhir dekat tempat kelahiran Presiden Abadi Kim Il Sung, sehingga menjadi jalur yang efisien dan bernilai historis.

Tolong support kita ya,
Cukup klik ini aja: https://indonesiacrowd.com/support-bonus/

Lintasan 2 Kereta Api Pyongyang berjalan antara Munsu di sebelah timur laut dan Jalan Tongil, dengan lokasi depot kereta hanya satu blok dari Taman Air Munsu. Lintasan 3 dimulai dari Stasiun Kereta Api Pyongyang Barat di sebelah barat laut dan juga berakhir di Rakrang di Jalan Tongil. Kedua jalur ini melayani wilayah utama kota, dengan Lintasan 2 dan Lintasan 3 memiliki tujuan akhir yang sama.

2. Sejarah Trem Pyongyang

Dulunya, Pyongyang adalah salah satu dari tiga kota di Korea yang memiliki sistem kereta api, bersama dengan Seoul dan Busan. Namun, sebagian besar jaringan aslinya hancur parah selama Perang Korea.Koryo Toursmenyatakan bahwa hal ini mengakibatkan kehilangan sebagian besar infrastruktur kereta api awal.

Jaringan Trem Pyongyang direnovasi kembali guna mengatasi masalah kemacetan di sistem bus listrik. Jalur 1 secara resmi mulai beroperasi pada tahun 1991. Meskipun wisatawan asing biasanya tidak diperkenankan naik trem bersama penduduk lokal, beberapa pengunjung bisa mencoba menaiki trem melalui tur pribadi yang khusus disediakan.

3. Ada satu jalur khusus yang mengarah ke Istana Matahari Kumsusan

Museum Matahari Kumsusan, lokasi di mana jenazah mantan pemimpin Korea Utara disimpan, berada di sebelah timur laut Pyongyang, dan diakses melalui jalur kereta khusus.Koryo Tours memberitahukan bahwa rute singkat ini menghubungkan Stasiun Kereta Api Istana Kumsusan dengan Samhung di Jalan Ryomyong. Jalur ini khusus digunakan untuk transportasi ke dan dari istana.

Jalur kereta ini tidak terhubung dengan jaringan lainnya dan hanya digunakan khusus oleh pengunjung lokal Istana Matahari Kumsusan. Berbeda dengan kereta kota biasanya, kereta Kumsusan memiliki warna hijau. Kereta ini sering tiba di stasiun kereta Kumsusan yang berada di dalam area ruang tunggu istana.

4. Salah satu kereta api paling sibuk di dunia

Sistem kereta api Pyongyang merupakan salah satu yang paling padat di dunia. Pada jam sibuk pagi hari, biasanya antara pukul 06.00 hingga 08.30, kerumunan besar penumpang sering terlihat saling berdesakkan di dalam kereta.Voice of Americamengatakan bahwa perjalanan melintasi kota menggunakan kereta api bisa memakan waktu hingga satu jam selama masa sibuk ini.

Korea Utara memaksimalkan penggunaan armada kereta api mereka, menjaga kendaraan tetap beroperasi selama mungkin. Kereta diberi bintang merah setiap 50.000 kilometer (31.000 mil) tanpa kecelakaan, dan biasanya terlihat dihiasi dengan deretan panjang bintang-bintang ini. Sebuah kereta yang terlihat di Pyongyang baru-baru ini memiliki 12 bintang, yang berarti kereta tersebut telah menempuh jarak 600.000 kilometer—sekitar 15 kali lingkaran Bumi.

Trem Pyongyangmenawarkan pandangan istimewa mengenai kombinasi antara kenyamanan dan pesona dunia lama Korea Utara. Saat kota-kota lain menerapkan transportasi modern yang cepat, sistem tradisional ini tetap berjalan di ibu kota. Kereta api Pyongyang menjadi ciri khas yang bertahan lama bagi para pengunjung yang tertarik dan penggemar transportasi.

6 Cara Mengambil Foto di Korea Utara, Jangan Langgar Aturan Ini! 4 Fakta Mengenai Stasiun Pyongyang, Jantung Jaringan Kereta Api Korea Utara