Sisik Trenggiling: Struktur Unik yang Menyimpan Rahasia Ilmiah
Trennggiling adalah hewan yang sangat unik di antara mamalia lainnya. Tidak seperti kebanyakan mamalia yang memiliki bulu atau rambut, trenggiling memiliki tubuh yang dilapisi oleh sisik keras. Hal ini membuatnya menjadi satu-satunya mamalia di dunia yang memiliki ciri khas tersebut. Selain itu, gerakannya yang suka menggulung diri saat merasa terancam juga menambah daya tarik dan keunikan hewan ini.
Namun, di balik penampilannya yang luar biasa, struktur sisik trenggiling menyimpan fakta ilmiah yang menarik perhatian para peneliti. Berikut lima fakta ilmiah tentang sisik trenggiling yang mungkin belum kamu ketahui:
1. Terbuat dari Keratin, Bahan yang Juga Membentuk Kuku dan Rambut Manusia
Sisik trenggiling tidak seperti sisik ikan atau reptil. Meskipun terlihat mirip, sisik trenggiling sebenarnya terbuat dari keratin, yaitu protein yang juga membentuk kuku dan rambut manusia. Keratin dikenal sebagai bahan yang sangat kuat dan tahan lama, sehingga memberikan perlindungan maksimal pada tubuh trenggiling. Sisik ini menutupi hampir seluruh tubuh hewan ini, kecuali bagian perut dan wajahnya. Bentuknya yang bertumpuk seperti genting memberikan perlindungan ekstra terhadap serangan predator maupun lingkungan yang keras.
2. Sebagai Perisai Kuat yang Tahan Gigitan Predator Besar
Salah satu strategi pertahanan diri trenggiling adalah dengan menggulung tubuhnya menjadi bola. Saat dalam posisi ini, hanya sisik keras yang terlihat, sementara bagian tubuh lunaknya terlindungi di dalam. Beberapa laporan menyebutkan bahwa sisik trenggiling mampu menahan gigitan predator besar seperti singa. Strategi ini sangat efektif karena taring dan cakar predator tidak mampu menembus lapisan sisik yang tebal dan tajam. Dengan demikian, trenggiling bisa bertahan meski dihadapkan pada ancaman dari hewan buas.
3. Sisik Menyumbang Sekitar 20% Berat Tubuhnya
Selain kuat, sisik trenggiling juga cukup berat. Bobot total sisik pada tubuh trenggiling bisa mencapai 20 persen dari berat badannya. Pada trenggiling dewasa, jumlah sisiknya bisa mencapai sekitar 120 buah yang tersusun rapi di seluruh tubuh. Sisik ini terus tumbuh sepanjang hidup trenggiling. Jika ada sisik yang rusak atau rontok, jangan khawatir karena sisik baru akan tumbuh kembali secara alami.
4. Fungsi Sisik Tidak Hanya untuk Perlindungan
Sisik trenggiling tidak hanya berfungsi sebagai tameng dari predator, tetapi juga membantu mereka beradaptasi dengan lingkungan. Trenggiling sering menggali tanah saat mencari makanan seperti semut dan rayap. Sisik ini melindungi tubuh mereka dari goresan tajam, benda keras, dan sengatan matahari. Struktur keras di punggung dan tubuhnya memungkinkan trenggiling untuk bergerak bebas di lingkungan ekstrem, baik itu tanah berbatu maupun hutan tropis.
5. Mengandung Beragam Protein Penting
Meskipun sisik trenggiling tersusun dari sel yang sudah mati dan mengeras (keratinisasi), mereka masih menyimpan beragam protein penting. Beberapa protein yang ditemukan pada sisik trenggiling adalah eksosom, granula ficolin, granula azurofil, dan filamen keratin. Penelitian menunjukkan bahwa fungsi utama dari protein-protein ini berkaitan dengan respon imun, respons terhadap stres, dan proses keratinisasi. Jadi, meskipun sisik tampak sebagai bagian mati dari tubuh trenggiling, ternyata mereka menyimpan aktivitas biologis yang kompleks.
Sisik trenggiling adalah contoh adaptasi evolusi yang luar biasa pada mamalia. Struktur keras dan berat ini membuatnya menjadi pelindung alami yang efektif. Namun, keunikan ini juga menjadi bumerang karena membuat trenggiling diburu secara masif. Banyak orang percaya bahwa sisik trenggiling memiliki khasiat tertentu, meskipun belum ada bukti ilmiah yang mendukung mitos tersebut. Padahal, manfaat sisik trenggiling jauh lebih kecil dibanding ancaman kepunahan yang mereka hadapi.