5 Fakta Menarik Es Krim: Dari Zaman Kuno Hingga Era Modern

5 Fakta Menarik Es Krim: Dari Zaman Kuno Hingga Era Modern

Es krim itu bukan cuma makanan penutup yang enak disantap saat cuaca panas atau pas lagi patah hati. Di balik satu

scoop

dingin yang meleleh di mulut, ternyata ada sejarah panjang dan fakta-fakta menarik yang bisa bikin kamu makin menghargai makanan manis ini.

Dari zaman kuno hingga jadi makanan populer di seluruh dunia, es krim sudah melewati banyak perubahan. Bahkan, dulunya cuma bisa dinikmati oleh orang-orang kaya karena proses pembuatannya yang ribet.

Sekarang, kamu bisa dengan gampang temukan es krim di minimarket, warung, sampai restoran mahal. Tapi, tahu enggak sih kalau es krim punya kisah seru yang jarang dibahas? Di bawah ini, ada lima fakta menarik tentang es krim yang mungkin belum pernah kamu dengar sebelumnya.

1. Es krim sudah ada sejak ribuan tahun lalu

Banyak orang mengira es krim itu penemuan modern, padahal es krim versi awalnya sudah dikenal sejak ribuan tahun lalu, lho. Di Tiongkok sekitar tahun 200 SM, masyarakat sudah mencampur susu dan nasi, lalu membekukannya di dalam salju. Ini jadi salah satu bentuk awal dari es krim yang kita kenal sekarang.

Sementara itu, bangsa Persia sekitar tahun 400 SM menciptakan bangunan berbentuk kerucut besar bernama

yakhchal

untuk menyimpan es yang diambil dari pegunungan. Es itu dipakai buat bikin minuman dingin seperti

sharbat,

cikal bakal dari sorbet modern. Menurut penjelasan dari sejarawan makanan Sarah Wassberg Johnson, metode pendinginan alami ini jadi awal dari teknologi kulkas zaman sekarang.

2. Es krim awalnya cuma bisa dinikmati orang kaya

Dulu, sebelum ada kulkas dan mesin pembuat es, proses mendapatkan es itu susah banget. Orang harus naik ke pegunungan buat ambil salju atau es alami. Karena sulit dan mahal, otomatis es krim jadi makanan mewah yang cuma bisa dimakan oleh bangsawan atau orang kaya.

Di zaman kolonial Amerika misalnya, es krim jadi favorit para aristokrat. Bahkan, Presiden Thomas Jefferson terkenal suka banget makan es krim dan sering menyajikannya di acara formal. Namun perlu dicatat, yang bikin es krim itu bukan Jefferson sendiri, melainkan staf dapurnya yang terlatih di Prancis, termasuk koki bernama James Hemings.

3. Es krim modern berkembang berkat kontribusi koki kulit hitam

Nama Augustus Jackson mungkin belum begitu familier buat kamu, tapi dia adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah es krim. Jackson, seorang pria kulit hitam bebas asal Philadelphia, disebut sebagai “bapak es krim” karena mengembangkan teknik pencampuran es dan garam untuk menurunkan suhu dan mengontrol pembekuan es krim. Ini adalah langkah penting dalam produksi es krim modern.

Meskipun gak ada banyak catatan sejarah yang mencatat detail kehidupannya, sebagian besar sumber menyebut dia pernah bekerja sebagai koki di Gedung Putih antara tahun 1817 sampai 1837 sebelum akhirnya membuka bisnis es krim sendiri. Konon, lewat usahanya itulah es krim jadi lebih mudah diakses masyarakat luas, bukan cuma dinikmati kalangan elit aja.

4. Rasa pertama es krim bukan vanila

Kalau kamu mikir vanila adalah rasa es krim pertama di dunia, ternyata kamu salah. Menurut penjelasan dari sejarawan makanan Sarah Lohman, rasa es krim pertama yang tercatat adalah cokelat. Ini masuk akal karena banyak rasa awal es krim terinspirasi dari minuman dingin seperti cokelat, kopi, dan teh.

Resep es krim cokelat pertama kali muncul di Napoli, Italia, dan dipublikasikan dalam buku

The Modern Steward

karya Antonio Latini tahun 1692. Vanila baru muncul kemudian, dan salah satu resep paling awalnya ditemukan dalam catatan milik Thomas Jefferson, meski sebenarnya yang meracik dan menyempurnakan resep itu adalah koki Prancis terlatih miliknya.

5. Popularitas es krim melonjak berkat teknologi kulkas

Es krim
mulai benar-benar meledak popularitasnya ketika teknologi pendingin berkembang pesat. Dulu cuma bisa dimakan saat musim dingin atau oleh kalangan tertentu, tapi sekarang hampir semua orang bisa menikmatinya kapan saja.

Menurut

U.S. Census Bureau,

orang Amerika rata-rata makan 23 galon es krim per tahun. Ini bukan cuma karena rasanya enak, tapi juga karena es krim identik dengan perayaan, nostalgia masa kecil, dan momen-momen istimewa.

Kata Sarah Wassberg Johnson, meskipun sekarang es krim mudah diakses, makanan ini tetap punya citra sebagai hidangan spesial. Jadi wajar kalau kamu merasa lebih bahagia waktu makan es krim, karena secara historis, itu memang makanan yang punya nilai emosional dan sosial tinggi.

Es krim bukan cuma soal rasa manis dan sensasi dingin. Di baliknya, ada sejarah panjang, perjuangan, inovasi, sampai cerita tentang ketidaksetaraan sosial yang ikut membentuk es krim seperti yang kita kenal sekarang. Dari makanan bangsawan sampai jadi camilan sejuta umat, es krim tetap punya tempat spesial di hati banyak orang.

Lain kali kamu makan es krim, coba ingat-ingat lagi lima fakta tadi. Siapa tahu kamu jadi makin menikmati setiap gigitannya. Kamu punya rasa favorit es krim yang punya cerita sendiri juga gak?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

WP Twitter Auto Publish Powered By : XYZScripts.com