news  

5 Fakta Menarik Burung Peacock-pheasant Palawan, Spesies Langka Filipina

5 Fakta Menarik Burung Peacock-pheasant Palawan, Spesies Langka Filipina

Burung Palawan Peacock-Pheasant, Keindahan yang Terancam di Filipina

Filipina dikenal memiliki kekayaan hayati yang luar biasa, salah satunya adalah burung Palawan peacock-pheasant. Burung ini hanya bisa ditemukan di Pulau Palawan, menjadi salah satu spesies endemik yang unik dan menarik untuk dipelajari.

Habitat yang Spesifik dan Rentan

Hutan lebat di Pulau Palawan menjadi tempat tinggal utama dari palawan peacock-pheasant. Mereka lebih suka berada di semak-semak rimbun karena memberikan perlindungan dan kesempatan untuk mencari makan. Kehidupan mereka sangat bergantung pada hutan alami yang tidak terganggu oleh aktivitas manusia. Sayangnya, perusakan hutan dan penggundulan hutan membuat habitat mereka rentan terhadap ancaman.

Peran Penting dalam Ekosistem Hutan

Makanan utama dari burung ini terdiri dari biji-bijian, buah-buahan, serta invertebrata seperti serangga dan cacing. Mereka aktif mencari makan di antara dedaunan dan menggunakan paruhnya untuk mengais tanah. Selain itu, mereka juga memburu amfibi kecil dan reptil jika tersedia. Dengan pola makan ini, palawan peacock-pheasant berperan sebagai tukang kebun hutan yang membantu menyebarkan benih dan mengendalikan populasi serangga.

Sifat yang Pemalu tapi Agresif

Sebagai hewan diurnal, palawan peacock-pheasant aktif mencari makan di siang hari dan bertengger di malam hari. Meskipun tidak banyak informasi tentang cara berkomunikasinya, mereka menggunakan vokalisasi khusus saat musim kawin untuk menarik betina dan mempertahankan wilayah. Meski agresif saat musim kawin, mereka juga pemalu dan sulit diteliti, sehingga informasi tentang mereka masih terbatas.

Proses Perkawinan yang Unik

Jantan dari spesies ini merayu betina dengan penampilan indah dan makanan. Mereka melakukan ‘tidbitting’, yaitu mengembangkan bulu lehernya selebar mungkin dan menempatkan potongan makanan di depan betina. Tampil percaya diri sangat penting agar jantan dapat dipilih oleh betina.

Kesetiaan yang Tinggi pada Pasangan

Palawan peacock-pheasant memiliki sistem perkawinan monogami yang cukup ketat. Mereka setia pada pasangannya dan bersarang setiap tahun. Setelah proses perkawinan selesai, betina akan bertelur sebanyak dua butir dan dierami selama 18-20 hari. Sementara itu, jantan menjaga sarang dan bertingkah agresif untuk melindungi anak-anaknya dari ancaman apapun.

Ancaman terhadap Populasi

Sayangnya, populasi palawan peacock-pheasant semakin menurun akibat berbagai aktivitas manusia seperti perburuan untuk dijadikan hewan peliharaan dan kehilangan habitat aslinya. Oleh karena itu, spesies ini diklasifikasikan sebagai “vulnerable” oleh ICUN. Perlindungan dan konservasi sangat diperlukan agar keberadaan mereka tetap terjaga.

Dengan keunikan dan keindahannya, palawan peacock-pheasant menjadi bagian penting dari ekosistem hutan Filipina. Penelitian dan upaya konservasi harus terus dilakukan agar spesies ini tetap hidup dan berkembang.