news  

5 Fakta Ilmiah Cula Badak, Mirip Tanduk Tapi Berbeda!

5 Fakta Ilmiah Cula Badak, Mirip Tanduk Tapi Berbeda!

Cula Badak: Struktur Unik dan Fakta Ilmiah yang Menarik

Cula badak sering kali menjadi ciri khas yang membuat hewan ini mudah dikenali. Bentuknya besar, kokoh, dan menjulang di atas hidung, seakan-akan seperti tanduk. Namun, ternyata cula badak memiliki struktur yang berbeda dari tanduk pada hewan lainnya. Mari kita simak lima fakta ilmiah tentang cula badak yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Terbuat dari Keratin, Bukan Tulang atau Gading

Banyak orang mengira bahwa cula badak terbuat dari tulang atau gading, seperti yang ada pada gajah. Tapi, faktanya, cula badak terdiri dari keratin—protein yang sama seperti rambut dan kuku manusia serta hewan. Keratin ini memiliki sifat yang sangat kuat dan fleksibel. Jika dibayangkan, cula badak bisa diibaratkan sebagai tumpukan kuku yang dipadatkan menjadi bentuk kerucut. Karena berasal dari jaringan mati, tidak ada bukti ilmiah bahwa cula ini memiliki khasiat medis. Namun, permintaan pasar gelap tetap tinggi karena kepercayaan tradisional yang salah.

2. Struktur Padat, Berlapis, dan Sangat Kuat

Berbeda dengan tanduk yang biasanya berongga, cula badak tumbuh dari lapisan kulit yang mengeras menjadi susunan keratin padat tanpa rongga di dalamnya. Struktur ini membentuk lapisan demi lapisan, mirip dengan cincin tahunan pada pohon. Hal ini membuat cula badak sangat kuat dan tahan terhadap tekanan. Sama seperti kuku kuda atau paruh kura-kura, cula badak sangat solid dan tahan banting. Inilah alasan kenapa badak bisa menggunakan culanya untuk bertarung, menggali tanah, atau menggesek benda tanpa mudah rusak.

3. Mengandung Mineral Pelindung di Bagian Tengahnya

Selain keratin, bagian tengah cula badak juga diperkuat oleh lapisan mineral penting, yaitu kalsium dan melanin. Lapisan kalsium membantu memperkuat struktur fisiknya, sedangkan melanin melindungi bagian dalam cula dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Gabungan ini membuat cula badak memiliki sistem pertahanan ganda, baik secara fisik maupun dari luar. Karena itu, banyak orang salah kaprah menganggapnya sakti, sehingga menyebabkan perburuan liar terhadap cula badak.

4. Terus Tumbuh Sepanjang Hidup Badak

Cula badak bukanlah bagian tubuh permanen yang berhenti tumbuh setelah dewasa. Justru, setiap tahun cula bisa bertambah panjang sekitar 2 cm. Bahkan, panjangnya bisa mencapai lebih dari 1 meter! Uniknya lagi, pertumbuhan keratin di bagian depan lebih cepat, sehingga cula terlihat melengkung ke belakang. Bagian luar cula juga bisa terkikis secara alami karena gesekan saat badak menggali tanah atau bertarung. Jika patah, tenang saja, selama akarnya masih ada, cula bisa tumbuh lagi, mirip seperti kuku manusia yang bisa tumbuh kembali setelah dipotong.

5. Tidak Menempel Langsung pada Tulang Tengkorak

Salah satu hal yang membedakan cula badak dari tanduk hewan lain adalah struktur penopangnya. Tanduk umumnya menyatu dengan tulang tengkorak, tetapi cula badak justru menempel pada lapisan kulit luar (epidermis). Cula ini tumbuh di lapisan kulit di atas hidung dan tidak memiliki inti tulang sama sekali. Secara teknis, cula badak lebih mirip dengan “rambut besar yang memadat” daripada tanduk sejati. Hal ini membuat cula badak semakin unik dan menarik untuk diketahui.

Cula badak bukan hanya menjadi ikon hewan besar yang tangguh, tapi juga hasil evolusi biologis yang sangat mengagumkan. Cula ini menjadi alat serbaguna bagi si badak, baik untuk melindungi diri, menunjukkan dominasi, maupun menggali tanah. Sayangnya, keunikan ini juga membuat badak menjadi salah satu hewan yang paling terancam di dunia. Cula mereka banyak diburu untuk perdagangan ilegal, meskipun khasiatnya belum terbukti secara medis. Oleh karena itu, beberapa negara mengambil langkah ekstrem dengan memotong cula badak agar pemburu tidak tertarik lagi. Yuk, lebih peduli dengan badak dan dukung pelestariannya. Jangan sampai keunikan cula mereka justru menjadi alasan kepunahan.