news  

5 Fakta Ilmiah Cangkang Kura-Kura, Tidak Bisa Lepas!

5 Fakta Ilmiah Cangkang Kura-Kura, Tidak Bisa Lepas!

Struktur Unik Tempurung Kura-kura yang Menjadi Bagian Tubuhnya

Kura-kura adalah hewan yang memiliki ciri khas berupa tempurung. Saat merasa terancam, mereka akan masuk ke dalam tempurungnya seperti sedang bersembunyi. Meski tampak lucu, ternyata tempurung kura-kura bukanlah sesuatu yang bisa dilepas atau diganti seperti cangkang siput. Faktanya, tempurung ini merupakan bagian dari kerangka tubuhnya sendiri.

Tempurung Kura-kura Bukan Cangkang yang Bisa Dilepas

Tempurung kura-kura terdiri dari dua bagian utama, yaitu karapas (bagian atas) dan plastron (bagian bawah). Kedua struktur ini dibentuk dari dua jenis tulang, yaitu tulang dermal dan tulang endokondral. Karapas terbentuk dari sepuluh ruas tulang belakang beserta tulang rusuk yang kemudian menyatu dengan lempeng tulang dermal di atasnya. Sementara itu, plastron biasanya terdiri dari empat pasang lempeng besar dan satu lempeng di bagian depan. Dengan struktur ini, saat kura-kura bergerak, bagian dalam tempurung juga ikut bekerja bersama tubuhnya. Dengan demikian, tempurung kura-kura tidak hanya sebagai pelindung, tetapi juga bagian penting dari rangka tubuhnya.

Terdiri dari Tulang Keras dan Lapisan Keratin

Tempurung kura-kura terdiri dari dua lapisan utama, yaitu bagian dalam dan bagian luar. Bagian dalam terdiri dari lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat, sementara bagian luarnya terdiri dari sisik keras yang disebut scutes. Lapisan luar ini terbuat dari keratin, sama seperti kuku manusia. Keratin adalah jaringan mati yang tidak memiliki pembuluh darah maupun saraf, sehingga tidak bisa merasakan nyeri. Itulah sebabnya kura-kura bisa mengganti scute-nya tanpa merasakan sakit.

Struktur gabungan antara tulang dan keratin membuat tempurung kura-kura sangat keras, kuat, dan tahan lama. Hal ini memungkinkan kura-kura bertahan hidup dari serangan predator yang berusaha menggigitnya.

Ukuran Tempurung Berkembang Bersama Pertumbuhan Tubuh

Mitos bahwa kura-kura bisa keluar dari tempurungnya adalah hal yang tidak benar. Sejak lahir, tempurung kura-kura sudah menyatu dengan tubuhnya dan ikut berkembang seiring pertumbuhan tubuhnya. Artinya, kura-kura tidak bisa ‘ganti tempurung’ atau meninggalkannya seperti yang dilakukan oleh siput laut atau kelomang. Tempurung ini menjadi pelindung permanen seumur hidupnya.

Tempurung Melindungi Organ Vital

Di balik tempurung kura-kura terdapat berbagai organ vital seperti jantung, paru-paru, hati, ginjal, dan usus. Letak paru-paru yang dekat dengan bagian atas tempurung membuat sistem pernapasan kura-kura cukup unik. Karena tempurungnya tidak bisa mengembang seperti rongga dada manusia, kura-kura mengandalkan gerakan otot khusus untuk memompa udara masuk dan keluar dari paru-paru. Adaptasi ini menunjukkan evolusi yang luar biasa pada kura-kura.

Struktur Tulang Penghubung yang Unik

Karapas dan plastron kura-kura tidak berdiri sendiri. Kedua bagian ini dihubungkan oleh struktur tulang khusus bernama bridges yang terbentuk dari perpanjangan tulang plastron. Struktur bridges ini menjadikan tempurung kura-kura tertutup rapat tanpa celah, memberikan perlindungan menyeluruh dari atas, bawah, dan samping. Tidak mudah untuk menembus struktur ini, baik digigit, ditusuk, atau diterjang.

Dari luar, tempurung kura-kura tampak seperti tameng keras biasa. Namun, di balik tampilannya yang kaku tersebut, terdapat sistem pertahanan biologis yang kompleks dan efisien. Tempurungnya bukan hanya sebagai pelindung, tetapi juga bagian tubuh yang menyatu dengan organ penting di dalamnya.

Fakta-fakta ini membuktikan bahwa kura-kura adalah makhluk dengan adaptasi evolusi yang luar biasa. Jadi, lain kali kalau kamu melihat kura-kura diam di bawah sinar matahari atau bersembunyi di balik tempurungnya, ingatlah bahwa mereka sedang membawa rumah sekaligus tubuh mereka ke mana pun mereka pergi.