Trinil adalah istilah untuk menggambarkan burung berukuran medium yang berasal dari genus tersebut.
Tringa.
Secara kesuluruhan, burung trinil adalah jenis burung daratan yang seringkali aktif di area-air seperti sawah, danau, tepian sungai, serta hutan basah. Ia memiliki kaki yang panjang, paruh yang lurus, badan bercorak coklat, dengan tingkat mobilitas yang cukup lincah.
Selanjutnya, jenis burung trinil mencakup berbagai macam spesies. Setiap spesies memiliki karakteristik, kebiasaan, serta tanda-tanda unik masing-masing. Beberapa spesies lebih besar dengan corak bulu yang menarik, sedangkan yang lain dapat dilihat di wilayah Indonesia. Tambahan pula, sebagian besar spesies burung ini biasa ditemui di tepi pantai yang menyediakan banyak sumber makanan. Mari kita telusuri beberapa variasi burung trinil yang sering nongkrong di bibir pantai untuk membantu Anda dalam pengenalan mereka!
1. Kaki kuning yang besar terlihat trinil
Dilansir
Web Keanekaragaman Hewan, Tringa melanoleuca
Atau trinil kaki kuning besar adalah seekor burung pantai bertubuh sedang dengan panjang sekitar 36 sentimeter. Sesuai namanya, hewan ini mempunyai kaki yang panjang, besar, serta menonjolkan warna kuning cerah. Tambahan lagi, kaki panjangnya membantu burung agar tidak terbenam ketika bergerak di air dangkal. Umumnya, sambil melintasi area dan menjelajahi tempat baru, mereka mencari makan seperti ikan, katak, biji-bijian, maupun buah-buahan.
Kaki kuning besar trinil adalah sejenis hewan yang cenderung tinggal sendiri. Hewan ini dapat menjadi aktif baik di waktu malam maupun siang, sehingga memudahkannya dalam pencarian makanan. Dalam hal distribusi, spesies ini tersebar di Benua Amerika dan Eropa. Biasanya, burung ini banyak ditemui sedang melakukan aktivitas di sekitar Sungai, tepi Pantai, daerah lembab, serta pulau-pulau kecil yang jarang dikunjungi oleh manusia.
2. Trinil hijau
Bagian atas badan serta sayap burung ini ditonjolkan oleh warna hijau yang khas, namun tingkat kecerahan warnanya tak seintensif dedaunan ataupun rerumputan. Justru, nuansa hijau itu tampak memudar dan berpadu dengan corak coklat. Mengenai distribusinya, spesies bernama saintifik tersebut tersebar secara luas meliputi area-area tertentu.
Tringa ochropus
Ini dapat ditemukan di Afrika, Eropa, Timur Tengah, Rusia, India, Jepang, Malaysia, dan Pulau Kalimantan.
Dilansir
Thai National Parks,
Trinil hijau bukanlah binatang yang biasanya hidup secara sosial, tetapi kadang-kadang mereka akan bergabung menjadi kelompok kecil untuk mencari makan bersamaan. Sesudah selesai memburu makanannya, kelompok ini kemudian akan tersebar lagi dan trinil hijau akan kembali menjalani gaya hidup soliternya. Spesies ini dapat ditemukan di banyak jenis habitat lembap seperti Sungai, Rawa, Kolam, Area Payau, Dataran Tinggi, Semak-Semak, bahkan Hutan Mangrove dekat Pantai.
3. Trinil soliter
Tringa solitaria
Atau trinil soliter cukup umum ditemukan di tepi pantai, muara Sungai, area lumpur, serta hutan. Dilansir
BirdLife DataZone,
Ia adalah hewan asli di Benua Amerika dan dapat ditemui mulai dari Alaska sampai Amerika Selatan. Trinil tunggal tidak termasuk dalam daftar spesies terancam punah. Kini, mereka berada pada tingkat ancaman yang rendah dan dikategorikan sebagai
least concern
atau risiko rendah.
Ukuran burung trinil soliter mencakup panjang tubuh yang berada di kisaran 18 hingga 23 sentimeter, dengan rentangan sayap sekitar 50 sentimeter dan berat sebesar 65 gram. Selain itu, trinil soliter terbagi menjadi dua jenis subspesies.
Tringa solitaria solitaria
dan
Tringa solitaria cinnamomea.
Saat bertelur, trinil soliter tidak akan membuat sarang sendiri melainkan memanfaatkan sarang buatan burung lain. Jumlah telurnya sedikit, yakni antara tiga hingga lima butir saja.
4. Trinil rawa
Kelihatannya, nama binatang ini telah menggambarkan lingkungan hidup dan tempat tinggal alaminya. Secara umum, dapat ditemukannya di area rawa yang lembab serta dipenuhi tumbuhan hijau, tepi pantai yang terbentuk dari lumpur, dan Sungai yang kaya akan sumber makanan. Mengenai sebarannya, spesies burung bernama saintifik tersebut,
Tringa stagnatilis
Anda dapat menemukannya di Afrika, beberapa bagian Eropa, Asia Tengah, India, Australia, Sri Lanka, Malaysia, Thailand, Selandia Baru, dan juga Indonesia. Rawa trinil memiliki panjang tubuh antara 22 hingga 26 sentimeter saja, tetapi lebarnya sangat luas yaitu sekitar 59 sentimeter ketika sayap terbuka. Berat badan maksimum burung ini biasanya tidak melebihi 120 gram.
5. Trinil kaki merah
Seperti seekor trinil berkaki empat yang besar dan berwarna kuning,
Tringa totanus
Atau trinil kaki merah bisa diidentifikasi melalui warna kakinya. Pada kasus ini, burung dengan bulu coklat tersebut memiliki kaki yang ramping dan bermacam-macar antara merah muda hingga jingga cerah. Sebagaimana dilaporkan
iNaturalist,
Trinil kaki merah terdiri dari beberapa subspesies, antara lain:
Tringa totanus totanus, Tringa totanus robusta, Tringa totanus ussuriensis, Tringa totanus terrignotae, Tringa totanus craigi,
dan
Tringa totanus eurhina.
Setiap subspecies memiliki distribusi yang unik, meliputi Semenanjung Malaya, Indonesia, Afrika, Siberia, Mongolia, hingga Irlandia. Sama seperti jenis Trinil lainnya, Trinil Kaki Merah umumnya ditemukan di daerah mangrove, tepi pantai, sungai, atau danau. Di tempat tersebut, Anda bisa menyaksikan mereka terbang bebas, menjelajahi sekitar, atau memburu invertebrata ukuran kecil sebagai makanannya. Burung ini juga cenderung bersuara keras dan agak bising.
ternyata setiap jenis burung trinil mempunyai fitur unik tersendiri. Beberapa memiliki kaki berwarna merah atau kuning, beberapa lagi bertubuh hijau, bahkan ada juga yang lebih suka tinggal sendirian. Semua karakteristik itu menjadikan kita bisa dengan mudah mengenali serta membedakannya dari jenis-jenis lain. Namun sayangnya, burung-burung ini terkenal sebagai hewan yang penakut dan peka. Karena alasan itu pula Anda akan mendapatkan tantangan dalam melihatnya secara dekat sebab ketika dihampiri manusia, mereka biasanya langsung lari.