Tiap individu tentunya pernah mengalami rasa hati tersentuh, baik disebabkan oleh kata-kata, perilaku, atau sikap seseorang yang menyakitkan perasaannya. Bekas luka dalam diri ini dapat berlangsung lebih lama daripada cedera jasmani sebab emosinya sangat intens dan umumnya tidak kelihatan dengan pandangan kasat mata.
Keadaan semacam ini kerap kali dipandang sebagai keberlebihan oleh lingkungan sekitarmu, meskipun tak seluruhnya rasa penderitaan dapat dievaluasi secara rasional. Malahan, ketika Anda mampu menyuarakan serta membagikannya, hal tersebut mencerminkan bahwa emosi Anda sah dan pantas untuk diberikan penghargaan. Agar Anda tidak lagi bersalah kepada diri sendiri karena merasa sedih, mari kita telisik lima argumen yang membuat kesedihan Anda benar-benar beralasan di sini.
1. Harapannya ternyata hanya ilusi belaka.
Alasan utama yang kerap menyebabkan rasa sakit hati dianggap beralasan adalah saat ada orang yang membangun harapan palsu tanpa berniat merealisasikannya. Hal ini dapat timbul dari janji-janji manis, kemesraan yang mendalam, ataupun ucapan-ucapan yang membuat Anda yakin tentang perkembangan hubungan menjadi lebih serius. Namun, ketika segalanya secara tiba-tiba berakhir atau berubah haluan, Anda merasa telah ditipu dan dilepaskan begitu saja tanpa adanya klarifikasi yang cukup jelas.
Rasa sakit seperti ini terasa begitu dalam karena harapan yang kamu bangun bukan sembarangan. Saat kenyataan berkata sebaliknya, kamu merasa kehilangan sesuatu yang tidak terlihat yaitu keyakinan terhadap apa yang kalian bangun bersama. Maka, sangat wajar kalau hatimu terluka, dan sakit hati yang kamu rasakan sepenuhnya valid, karena kamu dikecewakan atas sesuatu yang kamu percayai sepenuh hati.
2. Upayamu tak terlihat nilainya sama sekali
Saat Anda telah menginvestasikan waktu, energi, dan fokus sepenuhnya namun tak mendapat apresiasi, hal tersebut bisa sangat mengecewakan. Upaya Anda justru diremehkan, pengorbanan Anda dilupakan, dan kadang-kadang malah menjadi bahan ejekan atau tertutupi oleh ketidakpedulian orang lain. Di segala jenis hubungan, pengenalan akan kerja keras merupakan bagian dasar dari rasa sayang. Tanpa adanya itu, rasanya seperti kegagalan bukan disebabkan oleh kurangnya kemampuan diri sendiri, melainkan karena seluruh tindakan Anda dianggap tidak pantas untuk dibuat sebagai sorotan.
Anda mungkin menginginkan segalanya kembali dua arah meskipun tak selalu seimbang. Namun ketika hal tersebut tidak terwujud, Anda merasa kurang dipandang dan tidak cukup pantas untuk dicintai. Rasa sakit ini bukanlah pertunjukan dramatis atau respons berlebihan; malahan adalah respon normal dari orang yang telah mendapat perlakuan buruk secara tidak adil. Oleh karena itu, jika rasa frustrasi akibat merasa tidak dihormati menyelimuti diri Anda, maka emosi tersebut sangat valid untuk dialami.
3. Kamu dianggap salah karena hal yang sebenarnya tidak menjadi tanggung jawabmu.
Dituduh karena hal yang bukan disebabkan olehmu merupakan jenis manipulasi emosional yang amat menyakitkan. Peristiwa tersebut dapat membikinmu merasa bersalah, linglung, hingga hilang kepercayaan pada penilaian pribadimu. Di banyak kesempatan, bisa jadi kau ditekan agar minta maaf akan kondisi yang sama sekali tak ada hubungan dengan kontrolmu. Tindakan itu bukan saja menusuk hati, tapi juga menggerogoti martabat diri serta menciptakan keraguan tentang batasan-batasan personal yang semestinya diketahui.
Perasaan kecewa yang timbul dari situasi semacam ini terasa sungguh kompleks. Meskipun kamu yakin bahwa dirimu tak melakukan kesalahan apa pun, ada dorongan kuat agar merasa bersalah dari pihak orang yang kau cintai atau hormati. Kamu merasa tersandera oleh suasana tidak adil di mana kamu harus rela meninggalkan logikamu hanya untuk menjaga ikatan tersebut. Oleh sebab itu, bila rasa sedih muncul dikarenakan hal ini, jelas saja dan sama sekali tak perlu dipungkiri.
4. Kamu hanya digunakan sebagai alasan untuk melarikan diri tanpa mendapatkan penjelasan yang jernih.
Saat seseorang mendekati kamu di waktu yang tepat, menyediakan dukungan saat kamu sendirian, kemudian lenyap begitu saja setelah segala keperluanmu telah dipenuhi, kamu menjadi alternatif daripada jadi fokus utamanya. Kondisi semacam itu kerapkali bikin bingung sebab pada mulanya tampak manis, hangat serta menunjukkan minat, tetapi lama kelamaan menjadikanmu merasa tak bernilai.
Trafik dari situasi tersebut tak disebabkan oleh ketidaktulusan cinta Anda, melainkan karna identitas diri Anda dijadikan sebagai sarana. Anda merasa seolah-olah hanya menjadi pilihan cadangan, bukannya orang yang pantas dipertahankan. Perihnya rasa sakit dalam hati adalah hal biasa, dan bisa dimengerti mengingat bagaimana Anda telah menerima perlakukan kurang baik. Oleh karena itu, jelaslah kenapa emosi Anda terlihat kacau, serta lukanya sah dikarenakan Anda sempat memiliki harapan, menumpahkan energi, hingga ujungnya dilepaskan tanpa pamrih.
5. Rasa mu ditolak seperti benar-benar tak berarti sedikit pun.
Mengabaikan
perasaan
Saat seseorang memperlakukanmu seolah-olah keberadaanmu dalam suatu hubungan tidak ada. Jikalau perasaanmu disampaikan namun hanya dilihat sebagai sesuatu yang berlebihan, sangat peka, atau bahkan kau dikatakan agar ‘tidak boleh emosi’, ini bisa menjadi luka tersendiri. Kondisi tersebut membuatmu merasa bahwa engkau tidak memiliki tempat untuk bersikap jujur serta terbuka. Lebih parahnya, apabila situasi serupa kerapkali terjadi, akhirnya kamu cenderung menahan diri tanpa mau menceritakan apa pun demi menghindari sikap diabaikan sekali lagi.
Perasaan kesakitan dari pengalaman tersebut berasal dari keinginan dasar manusia untuk diterima. Kau hanya mengharapkan pemahaman, harga diri, serta perhatian. Saat hal-hal tersebut tak kunjung datang, kau merasa seolah-olahkan sendiri walaupun tengah berada di antara banyak orang. Luka yang timbul tak kelihatan secara fisik, namun menyisakan jejak mendalam pada dirimu. Jadi, apabila rasa kecewamu tumbuh akibat ketidakpedulian atas emosimu, jangan pandang sebagai lemah ataupun penuh teater; malah ia adalah respons normal bagi seseorang yang memerlukan pendengaran dan penghargaan.
Kelima alasan tersebut merupakan jenis-jenis pengalaman yang sering kali disepelekan oleh banyak orang, namun sesungguhnya sangat sah dan pantas untuk dialami secara utuh. Mengakui bahwa rasa sakitmu itu valid tidak bermaksud menjadikanmu sebagai seseorang yang lemah; malah hal ini menunjukkan bahwa kamu memiliki kemanusiaan serta batasan yang perlu dipandang penting. Rasa sakitmU memang valid, dan engkau patut mendapatkan proses penyembuhan dengan penuh belaian sayang dan kepedulian.