PT Vale Indonesia dikenal positif atas manajemen limbah hasil aktivitas mereka, termasuk operasi tambang, tahapan produksi, serta program pendukung dan rumah tangga. Sejak didirikan tanggal 25 Juli 1968, PT Vale tetap komitmen kepada filosofi mencari kemaslahatan sambil menjaga ekosistem sekitar lewat kontrol sampah. Perusahaan yakin bahwa apresiasi akan nilai planet ini bersama masyarakat setempat bisa membuka jalan bagi bisnis yang bertahan lama. Karena itulah, PT Vale tanpa rilis menggelontorkan dana di bidang teknologi hijau guna meredakan jejak karbon dan juga menyimpan warisan dunia buat anak cucu mendatang.
PT Vale Indonesia menaati semua peraturan yang sedang aktif, termasuk Peraturan Menteri LHK Nomor 18 tahun 2020 seputar penanganan sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Tambahan pula, PT Vale juga merujuk kepada Peraturan Menteri LHK Nomor 6 tahun 2021 untuk panduan dalam prosedur dan syarat-syaratnya. Di samping itu, PT Vale memiliki komitmen kuat untuk menjaga dan melestarikan alam dengan menggunakan sistem manajemen lingkungan ESM sesuai standar ISO 14001:2015.
Menurut laporan keberlanjutan PT Vale Indonesia tahun 2024, perusahaan mengikuti semua aturan serta standar manajemen limbah dengan menggunakan empat pendekatan efektif untuk memerangi limbah B3 dan non-B3. Sesuai dokumen tersebut, tujuan utama mereka adalah mencapai hal ini.
zero waste to landfill
Atau tidak akan menghasilkan sampah apa pun yang dikirim ke Tempat Pembungan Akhir tahun 2025. Untuk mencapai tujuan ini, PT Vale telah menyusun strategi yang fokus pada pencegahan, penurunan dari sumbernya, pemulihan kembali, daur ulang, serta pengambilan kembali.
Maka dari itu, empat kiat ini menjadi program unggulan PT Vale dalam pengelolaan limbah B3 dan non-B3.
1. Menggunakan minyak sisa sebagai alternatif bahan bakar untuk mesin pengering dan terowongan pendinginan
PT Vale memproduksi 2.696,6 ton sampah berbahaya dan beracun (B3) akibat operasi mereka di tahun 2024. Jumlah itu naik sekitar 32,1% jika kita bandingkan dengan data tahun 2023. Kenaikan tersebut terjadi karena penambahan volume produksi serta rutinitas perawatan infrastruktur pabrik, misalnya
reline
pada dinding
converter
Jenis sampah B3 paling besar datang dari minyak sisa dan lemak dengan total 1.135,5 ton, diikuti oleh logam berat senilai 934,96 ton, serta limbah yang sudah tercampur dengan minyak dan lemak sebanyak 525,27 ton.
Dari keseluruhan 2.696,6 ton sampah yang dihasilkan, sebanyak 1.107 ton sudah ditangani dan dioptimalkan sebagai alternatif bahanbakar.
dryer
dan
reduction kiln
Proses penanganan ulang sampah itu sudah mematuhi aturan yang ada. Hal ini dilakukan untuk mengerjakan maksimal pemanfaatan sisa-sisa dari daerah terkait secara efisien.
workshop
serta kegiatan pemeliharaan alat berat dan kendaraan ringan. Dengan memanfaatkan limbah oli bekas sebagai bahan bakar pengganti, program ini berkontribusi dalam mengurangi jumlah limbah B3 yang dikirimkan kepada pihak ketiga yang berizin. Inisiatif ini selaras dengan nilai-nilai #StartWithMe yang berarti menjaga kelestarian lingkungan dapat dimulai dari kebijakan internal perusahaan dalam mengolah limbah.
2. Memaksimalkan penggantian minyak pelumas menggunakan centrifugal filter
PT Vale Indonesia merancang program penggantian minyak pelumas dengan memanfaatkan
centrifugal filter (opo-center)
Untuk mengurangi limbah minyak sisa. Tujuan program ini adalah untuk menambah keefektifan dalam menggunakan pelumas mesin. Dengan teknologi tersebut, bisa diperpanjang usia pakai minyak jadi frekuensinya diganti menjadi lebih jarang dengan signifikan.
Program pergantian minyak pelicin menggunakan
centrifugal filter
menghasilkan efek langsung pada berkurangnya volume limbah B3 dan meningkatkannya efisiensi dalam pemanfaatan sumber daya. Di samping itu, mengubah kepenggunaan minyak pelicin tersebut dilakukan.
centrifugal filter
Dapat menurunkan keperluan membeli minyak pelumas baru jadi aktivitas beroperasi perusahaan menjadi lebih efektif. Program tersebut sukses mengurangi sampah B3 sebesar 4 ton di tahun 2024.
3. Mengubah limbah organik menjadi makanan untuk ternak Woliko
PT Vale Indonesia mengubah sampah organik yang dihasilkan dari limbah non-B3 menjadi makanan bagi hewan ternak milik grup peternak Woliko. Cara mereka melaksanakan hal ini adalah dengan menciptakan teknik baru yaitu metode biopon bertingkat. Sehubungan dengannya, proyek ini disebut sebagai Trampil Woliko. Rencana oleh PT Vale didasarkan pada Pedoman Departemen Lingkungan Hidup dan Kehutan Negara No. 19 tahun 2021 tentang penanganan limbah non-B3. Selain itu, berdasar pada pendirian #MenambangKebaikan, PT Vale memandang pentingnya menata kembali limbah non-B3 guna mendukung penciptaan kondisi alamiah yang bersih serta sejuk.
Program Trampil Woliko ini berfokus pada optimisasi manajemen limbah organik dengan menggunakan larva lalat hitam pemakan kompos (Black Soldier Fly/BSF). Kebijakan ini menjadi penting karena adanya permintaan akan ruang tanaman yang semakin mendesak seiring dengan pertumbuhan cepat larva BSF, sehingga diperlukan kapasitas bio-pond yang signifikan. Untuk merespon hal ini, PT Vale menciptakan bio-pond bertingkat menggunakan bahan daur ulang seperti kayu pelet bekas. Akhirnya, program Tramil Wiloko dapat meningkatkan efektivitas dekomposisi limbah organik serta mengoptimalisasi populasi BSF untuk dijadikan sumber pangan bagi kelompok peternak Woliko. Di samping itu, proyek ini sukses memproses total 5,6 ton limbah organik tahun 2024.
4. Memperpanjang umur sepatu lari dengan mengganti plat di bagian penggaris yang sudah aus
PT Vale Indonesia memiliki program Track Shoe Regrouser dalam pengelolaan limbah non-B3. Sebagai informasi,
track shoe
Pada Bulldozer merupakan elemen penting dari mesin yang bertujuan untuk memperkuat traksi dan kemampuan mencengkerama terhadap lapisan tanah. Hal ini memungkinkan Bulldozer bisa digunakan dalam bermacam-macam kondisi lahan, bahkan yang sulit sekalipun maupun yang licin.
Salah satu elemen terpenting dalam operasi penambangan di PT Vale adalah penggunaan bulldozer. Selain itu, proses ini juga menciptakan produksi limbah yang cukup signifikan.
scrap metal
akibat penggantian
track shoe
pada umumnya. Sebenarnya, ada bagian lain di luar itu
grouser
masih layak pakai. Maka dari itu, program Track Shoe Regrouser ini bertujuan agar masa pakai
track shoe
Pada bulldozer dapat diperpanjang dengan cara menambahkan plat di sebagainannya.
grouser
Yang mengalami keausan. Akibatnya, PT Vale berhasil memperkecil volume sampah non-B3 dengan drastis hingga mencapai 60 ton di tahun 2024.
Rencana-rencana manajemen limbah milik PT Vale Indonesia sudah memperoleh apresiasi dari beberapa instansi, termasuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). PT Vale berhasil meraih Anugerah Utama Manajemen Lingkungan untuk Industri Pertambangan Mineral dan Batu Bara dalam acara GMP Awards 2024. Hal ini menjadi faktor utama mengapa perusahaan mampu melaksanakan kegiatan penambangan dengan cara yang terus-menerus serta ramah lingkungan sejak pendirian mereka pada tanggal 25 Juli 1968.
Dengan menerapkan konsep pengeboran untuk mencari kebaikan, PT Vale dengan sengaja menyusun strategi dalam manajemen sampah guna mempertahankan ekosistem sekitar. Karena itu, melanjalan aktivitas bisnisnya tanpa meninggalkan tanggung jawab terhadap lingkungan menjadi komponen penting.
good governance
PT Vale sudah membuktikan bahwa untuk hidup berdampingan dengan alam dan masyarakat dimulai dari diri sendiri yaitu #StartWithMe. Ini mencakup upaya perusahaan melalui pembentukan program-program.
pelestarian lingkungan
sepeti penanganan sampah dengan cermat, terus-menerus, serta berkelanjutan.