4 Pelatih Non-Eropa yang Mengukir Sejarah di Liga Eropa

4 Pelatih Non-Eropa yang Mengukir Sejarah di Liga Eropa

Tottenham Hotspur berhasil meraih gelar pemenang Liga Europa 2024/2025 setelah mengungguli Manchester United dengan angka 1-0 pada Kamis (22/5/2025) pagi waktu Indonesia Bagian Barat. Gol tunggal tim Tottenham Hotspur tercipta melalui tendangan Brennan Johnson di menit ke-42. Kemenangan ini seperti hadiah manis untuk mereka menjelang akhir musim yang berat.

Kesuksesan Tottenham Hotspur tidak lepas dari kepiawaian Ange Postecoglou. Dia berhasil membuat sejarah baru dengan menjadi manajer pertama berasal dari Australia yang meraih gelar di Liga Europa serta berprestasi dalam kompetisi-kompetisi Eropa secara umum. Ini sangat menakjubkan mengingat bahwa mayoritas pelatih di pentas tersebut berasal dari Benua Biru.

Termasuk Postecoglou, hanya terdapat empat pelatih di luar Eropa yang berhasil memenangkan kompetisi Eropa tersebut.

1. Luis Carniglia ( Argentina ) berhasil memimpin Real Madrid menjadi juara Piala Champions sebanyak dua kali

Luis Carniglia adalah seorang pelatih yang berhasil memimpin Real Madrid meraih gelar juara Piala Champions Eropa dua kali yaitu pada musim 1957/1958 dan 1958/1959. Ia menjadi pelatih dari luar Benua Eropa pertama yang sukses mendapatkan trofi bergengsi ini. Dalam perjalanan menuju kemenangan itu, tim besutannya mengalahkan AC Milan di tahun 1957/1958 serta Stade de Reims di tahun berikutnya.

Mengherankannya, Carniglia malah dipecat oleh Real Madrid setelah mencapai pencapaian luar biasa tersebut. Presiden Real Madrid waktu itu, Santiago Bernabeu, merasa tidak puas karena Carniglia tidak menurunkan Ferenc Puskas dalam pertandingan final lawan Reims. Setelah hengkang dari Real Madrid, Carniglia pernah menjadi pelatih bagi sejumlah klub Serie A Italia, antara lain Fiorentina, AS Roma, dan AC Milan.

2. Helenio Herrera (Argentina) berhasil memenangkan Piala Champions sebanyak dua kali dengan tim Inter Milan.

Helenio Herrera mengasuh Inter Milan selama dua masa berbeda, yaitu dari tahun 1960 hingga 1968 serta kembali lagi antara 1973 sampai 1974. Dia adalah seorang pelatih berasal dari Argentina yang membantu memberikan gelar kepada Inter Milan dengan nama La Grande Inter lantaran keunggulan tim ini baik di tanah air maupun di Eropa. Selain itu, Herrera terkenal atas penyebaran strategi taktikalnya.
catenaccio
yang selanjutnya digunakan oleh beberapa tim Italia lainnya.

Herrera berhasil menyumbangkan dua kemenangan berturut-turut di Piala Champions Eropa untuk Inter Milan, tepatnya pada musim 1963/1964 dan 1964/1965. Dia membantu tim tersebut menaklukkan Real Madrid dan Benfica dalam pertandingan final. Tambahan pula, Herrera mendampingi Inter Milan meraih tiga gelar kejuaran Liga Italia Seria A serta dua trofi Piala Dunia Antarklub.

3. Diego Simeone (Argentina) berhasil memenangkan Liga Europa sebanyak dua kali bersama Atletico Madrid.

Diego Simeone dianggap sebagai pelatih paling sukses dalam sejarah Atletico Madrid. Tidak berlebihan mengatakan demikian setelah ia datang pada tahun 2011, dia berhasil mempersembahkan beberapa gelar bagi klub tersebut. Dalam kompetisi lokal, Simeone telah mendobrak hegemoni Real Madrid dan Barcelona dengan memenangkan dua titel Liga Spanyol serta satu Copa del Rey bersama Atletico Madrid.

Simeone berhasil membawa Atletico Madrid meraih dua trofi Liga Europa. Trofi pertamanya diraih di musim 2011/2012 setelah mengalahkan rival sekaligus tetangga dari Spanyol, Athletic Bilbao, dengan skor telak 3-0. Kemudian, pada 2017/2018, Atletico Madrid sekali lagi memenangkan laga melawan tim asal Prancis, Olympique Marseille, dengan hasil yang sama, yaitu 3-0.

Tambahan kedua trofi Piala Super Eropa telah melengkapi koleksi prestasi Simeone. Dengan kerja keras timnya, Atletico Madrid berhasil mengungguli Chelsea serta Real Madrid—keduanya bertitel juara Liga Champions Eropa. Meski demikian, mimpi Simeone untuk menjadi pemenang di Liga Champions masih tertunda akibat kekalahan dalam dua pertandingan final kontra Real Madrid.

4. Ange Postecoglou (Australia) membimbing Tottenham Hotspur menjadi pemenang Liga Europa musim 2024/2025

Ange Postecoglou
Menavigasi musim yang sulit dengan Tottenham Hotspur pada 2024/2025. Mereka tertahan di posisi ke-17 tabel English Premier League (EPL), tepat satu langkah di atas zona penurunan kasta. Selain itu, The Lilywhites pun sudah gugur dari ajang Piala FA serta Piala Liga Inggris.

Musa burlung Tottenham Hotspur agaknya mereda berkat kemenangan mereka dalam pertandingan Piala UEFA. Tim yang juga dikenal sebagai The Lilywhites ini berhasil mencapainya usai mengalahkan Manchester United di babak final melalui satu-satunya gol dari Brennan Johnson. Kemenangan itu pun secara otomatis memberikan tiket kepada Tottenham Hotspur untuk bertarung di ajang Liga Champions musim mendatang.

Postecoglou bertransformasi sebagai manajer ketiganya yang memimpin Tottenham Hotspur meraih gelar di Liga Europa. Dia mengikuti langkah Bill Nicholson dan Keith Burkinshaw, pemenang sebelumnya saat turnamen ini dikenal dengan nama Piala UEFA. Dengan pencapaian tiga titel Liga Europa, Spurs berhasil menyamai catatan sukses Liverpool, Inter Milan, Atletico Madrid, dan Juventus, sementara itu mereka tertinggal satu tingkat dibandingkan Sevilla yang telah mencapai tujuh kali kejayaan.

Empat pelatih dari luar Benua Eropa tersebut berhasil mengantarkan tim mereka meraih gelar di kompetisi sepak bola Eropa. Luis Carniglia serta Helenio Herrera pernah memenangkan Piala Champions, sedangkan Diego Simeone dan Ange Postecoglou berhasil membimbing tim masing-masing untuk jadi pemenang di Liga Europa.