news  

4 Hewan Memanfaatkan Kotorannya untuk Mengalahkan Musuh

4 Hewan Memanfaatkan Kotorannya untuk Mengalahkan Musuh

Berbagai Cara Hewan Menggunakan Kotoran untuk Bertahan dari Predator

Banyak hewan memiliki strategi unik untuk bertahan hidup dalam menghadapi ancaman predator. Beberapa di antaranya menggunakan kotoran atau feses sebagai alat pertahanan. Berikut beberapa contoh yang menarik.

1. Paus Sperma

Paus sperma dikenal dengan kemampuan menyelamnya yang luar biasa, mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 2000 meter. Mereka memakan cumi-cumi besar, ikan, gurita, dan krustasea. Salah satu cara mereka melindungi diri dari predator adalah dengan melepaskan gumpalan kotoran besar ke laut saat terancam oleh orca. Gumpalan ini dapat mengusir kawanan orca yang berisi sekitar 30 ekor. Paus sperma juga menggunakan ekornya untuk menghempaskan fesesnya ke permukaan air. Warna kotorannya cenderung hijau karena makanan utamanya berasal dari cumi-cumi.

2. Larva Kumbang Kura-kura

Larva kumbang kura-kura memiliki perisai yang dibuat dari kulit dan kotoran yang dikeluarkan dari anus teleskopiknya. Perisai ini membantu melindungi larva selama metamorfosis menjadi kepompong. Feses yang dikeluarkan mirip dengan kotoran burung, sehingga tidak menarik bagi predator seperti burung, laba-laba, dan serangga karnivora. Larva ini juga terus mengganti perisainya agar tetap efektif dalam melindungi diri.

3. Burung Hoopoe

Anak burung hoopoe mengeluarkan feses yang sangat menyengat untuk menghalangi predator. Selain itu, induk betina akan menggunakan feses anaknya untuk dilapisi di dinding sarang selama masa inkubasi. Feses ini juga memiliki sifat antibakteri yang dapat menghancurkan parasit dan bakteri berbahaya. Burung hoopoe adalah omnivora yang memakan berbagai jenis makanan, termasuk biji-bijian, buah-buahan, kadal, katak kecil, laba-laba, dan serangga seperti kumbang, jangkrik, belalang, semut, rayap, dan capung.

4. Opossum

Opossum memiliki strategi unik untuk melindungi diri dari predator. Mereka mengeluarkan feses busuk dari anusnya yang menyerupai kotoran anjing. Bau busuk ini ditambah dengan air seni membuat aroma yang tidak tertahankan. Kotoran opossum biasanya berwarna coklat tua hingga hitam, berbentuk silinder dengan diameter sekitar ¾ inci. Predator opossum meliputi serigala, coyote, puma, bobcat, burung hantu besar, dan elang. Opossum bisa buang air besar di berbagai tempat, termasuk ruang bawah tanah, dekat tempat sampah, atau area dekat kolam renang.

Strategi Lain yang Digunakan Hewan

Selain menggunakan kotoran, banyak hewan memiliki cara lain untuk bertahan dari predator. Misalnya, belalang daun berkamuflase menyerupai daun, sedangkan kepiting daun menyamar menjadi pasir pantai. Kumbang bombardier menyemprotkan cairan panas dan beracun dari perutnya, sementara sigung menyemprotkan cairan bau dari kelenjar di dekat anus. Cecak bisa memutuskan ekornya untuk lolos dari predator, dan kelinci bersembunyi di liang bawah tanah.

Dengan berbagai strategi ini, kita dapat melihat bagaimana hewan-hewan tersebut menggunakan kecerdasan alami mereka untuk bertahan hidup dalam lingkungan yang penuh ancaman. Meskipun kotoran tidak membunuh predator, setidaknya membuat mereka enggan mendekati mangsanya. Ini menunjukkan bahwa bahkan hal-hal yang dianggap tidak berguna bisa menjadi alat pertahanan yang efektif dalam dunia hewan.