Artikel ini ditulis oleh Nicholas Yong berjudul 36 Hours in Singapore, diterjemahkan oleh Tribunnews.
Pernah dianggap sebagai “titik merah kecil”, Singapura kini merayakan ulang tahun berlian sebagai negara kota yang merdeka, pusat kekuatan ekonomi, dan salah satu tempat paling bersih serta aman di dunia.
Meskipun luasnya kurang dari 300 mil persegi, Singapura—yang dulunya merupakan koloni Inggris—merupakan sebuah keajaiban yang kaya akan budaya, agama, dan bahasa, di mana gedung-gedung tinggi dan pusat-pusat perbelanjaan berdiri bersama dengan gereja dan masjid.
Selain Bahasa Inggris, bahasa yang paling sering digunakan adalah Singlish, sebuah bahasa campuran yang kerap dianggap negatif oleh pemerintah, namun kini dimanfaatkan dalam kampanye pariwisata.
Salah satu keunikan Singapura adalah keragaman kuliner yang luar biasa, terlihat dari 121 pusat makanan terbuka dengan ratusan kios — beberapa di antaranya bahkan mendapatkan penghargaan Michelin — yang menawarkan hidangan dengan harga sekitar 5 dolar Singapura (sekitar Rp 44 ribu).
Cuaca yang cerah dan hangat sepanjang tahun membuat Singapura menjadi pilihan ideal untuk liburan akhir pekan sebelum melanjutkan perjalanan ke wilayah Asia Tenggara lainnya.
Itinerari
Jumat
Pukul 17.00 | Dimulai dari Little India
Bau aromanya tercium lebih dahulu sebelum terlihat: rempah-rempah, kari, dupa, dan jika musimnya tiba, mangga serta delima.
Wilayah Little India yang terletak di pusat kota merupakan campuran penuh warna antara kuliner, kebudayaan, dan adat istiadat.
Jelajahi jalanan sempit dan temukan karya seni lukisan dinding, pasar, serta toko perhiasan dan cendera mata.
Jangan lewatkan Kuil Sri Srinivasa Perumal yang berasal dari abad ke-19 dan diabadikan untuk dewa Hindu Wisnu, serta rumah berwarna-warni milik pedagang Tionghoa bernama Tan Teng Niah (dibangun pada tahun 1900), satu-satunya villa Tionghoa yang masih tersisa di Little India.
Tujuan akhirnya adalah Mustafa Centre, pusat perbelanjaan yang buka 24 jam dan menawarkan berbagai barang murah, camilan, serta suvenir.
Pukul 19.00 | Makan dengan metode klasik
Terdapat sebuah candaan lama di kalangan para wisatawan bahwa mereka ingin memiliki dua lambung saat mengunjungi Singapura.
Salah satu hidangan yang paling terkenal adalah biryani, yaitu nasi yang dimasak dengan bumbu dan daging atau makanan laut, dan Allauddin’s Biryani di Tekka Centre merupakan yang paling populer (mulai dari SG$6).
Makanlah menggunakan tangan, cara yang biasa dilakukan secara tradisional.
Restoran lain di sekitar area ini antara lain Khansama (coba butter chicken dengan harga SG$19,50 dan roti naan Kashmir seharga SG$5) serta Komala Vilas yang terkenal akan pilihan makanan vegetarian (mulai dari SG$13).
Di Singapura, tidak ada kebiasaan memberi tip, tetapi restoran membebankan biaya layanan sebesar 10 persen serta pajak barang dan jasa sebesar 9 persen.
Jam 21.00 | Kunjungi bar rahasia
Little India ramai pada akhir pekan. Coba berjalan kaki ke Mama Diam, bar speakeasy yang tersembunyi di balik tampilan toko kelontong tradisional.
Mereka menyajikan minuman khas seperti Chai Tarik Brew (whisky, teh chai, gula merah, bitters) dan Nasi Lemak (sake, kelapa, pandan, serta bahan lainnya).
Coba juga camilan seperti tart bebek panggang (SG$14,90) dan kaki kodok goreng (SG$16,90). Minuman beralkohol dimulai dari SG$20.
Sabtu
Pukul 09.30 | Rasakan hidangan khas Chinatown
Untuk sarapan, kunjungilah Chinatown Complex. Mulailah dengan roti panggang mentega dan kelapa (selai kelapa) bersama telur setengah matang serta kopi lokal dari Zhe Cheng Cafe Stall (mulai SG$5).
Jika menginginkan makanan yang pedas, coba Bedok Chwee Kueh: kue berbahan beras yang dikukus bersama lobak asin dan saus sambal (mulai dari SG$1,40).
Atau, mi char kway teow dari Food Street Fried Kway Teow Mee (SG$4).
Jangan lupa berjalan-jalan untuk melihat mural tokoh sejarah seperti perempuan Samsui, para imigran Tionghoa yang bekerja sebagai tenaga kasar.
Pukul 11.00 | Jangan lewatkan kunjungan ke Hell’s Museum
Taman Haw Par Villa awalnya dibangun oleh Aw Boon Haw, salah satu pendiri produk Tiger Balm.
Taman ini menyajikan lebih dari 1.000 patung serta 150 diorama besar yang menggambarkan nilai-nilai tradisional Tionghoa, termasuk 10 Tingkat Neraka yang menggambarkan hukuman-hukuman mengerikan bagi orang-orang berdosa.
Kini taman ini menjadi bagian dari Museum Hell yang memperlihatkan perspektif berbeda mengenai kematian dari berbagai budaya. Masuk ke taman gratis, sedangkan tiket museum seharga SG$20.
Jam 13.30 | Nikmati masakan Peranakan
Masyarakat Peranakan merupakan keturunan yang berasal dari campuran etnis Tionghoa dan Melayu di Indonesia.
Restoran Blue Ginger, yang mendapatkan penghargaan Michelin Bib Gourmand, menawarkan hidangan seperti ngo hiang (SG$20) dan ikan masak asam gulai (SG$33).
Atau coba Wild Coco di Boat Quay yang menyediakan nasi lemak pedas dengan sambal hijau dan ayam goreng (mulai dari SG$17).
Pukul 15.00 | Jelajahi kota bawah tanah
Battlebox merupakan bunker bawah tanah yang terletak di Taman Fort Canning, tempat Inggris menyerah kepada Jepang pada 15 Februari 1942. Di dalamnya terdapat patung lilin dan pameran multimedia.
Masuk secara gratis, pengalaman lengkap dengan panduan suara seharga SG$20 (dewasa) dan SG$15 (anak). Setelah itu, berjalan-jalanlah di sekitar taman Fort Canning.
Pukul 17.30 | Silakan datang ke museum
Museum Peranakan memamerkan peralatan keramik, altar Katolik, dan kereta bayi kayu yang mencerminkan pengaruh Eropa terhadap budaya Peranakan.
Tiket masuk seharga SG$18. Di sekitarnya, National Gallery Singapore menyimpan lebih dari 8.000 karya seni Asia Tenggara mulai dari abad ke-19 hingga saat ini. Harga tiket masuknya adalah SG$20.
Pukul 19.30 | Penuhi keinginan makanan
Maxwell Food Centre pernah dikunjungi oleh Drew Barrymore dan Dua Lipa. Tian Tian Hainanese Chicken Rice adalah yang paling terkenal (SG$5).
Coba juga kue tiram dari Maxwell Fuzhou (SG$2,50) atau hidangan laut dari Fish Village (mulai SG$8).
Juga kunjungi seni jalanan di Tanjong Pagar, Kuil Sri Mariamman, dan Kuil Buddha Tooth Relic.
Jika masih merasa lapar, coba kepiting saus mentega di Mellben Signature (harga tergantung musim, SG$115 untuk kepiting 1 kg pada bulan Maret).
Jam 21.30 | Santai di bar
Bar seperti Jigger & Pony (peringkat ke-3 di Asia), Night Hawk (terinspirasi dari karya Edward Hopper), The Cooling Tower (berada di lantai 29 Carlton City Hotel), serta Enclave Bar yang menawarkan minuman koktail khas Thailand menjadi rekomendasi terbaik. Harga minuman mulai dari SG$22.
Minggu
Jam 09.00 | Mendaki di hutan tropis
Taman Reservoir Macritchie menyediakan jalur pendakian sejauh 12 mil yang melintasi hutan hujan seluas 5.000 hektar.
Fokusnya adalah TreeTop Walk — jembatan gantung yang menghubungkan dua titik tertinggi.
Anda mungkin melihat buaya atau kelelawar besar. Perhatikan monyet ekor panjang yang senang mencuri makanan.
Pukul 12.00 | Nikmati roti prata
Naik bis menuju Roti Prata House untuk sarapan prata, roti tipis renyah yang disajikan dengan kari ikan atau daging kambing. Coba prata telur (SG$2), telur-bawang (SG$2,80), atau keju (SG$2,60).
Bagi yang menyukai rasa manis, coba pisang-cokelat (SG$4,50) atau blueberry (SG$4). Untuk minumannya: teh tarik panas (SG$1,20).
Pukul 13.30 | Nikmati pemandangan yang khas
Tutup perjalanan Anda di Marina Bay Sands. Kunjungi Museum ArtScience yang menampilkan pameran seperti “Mirror Mirror” (SG$27) dan “Sen” (SG$16).
Naik ke balkon pengamatan SkyPark di lantai 56 untuk menikmati pemandangan kota (SG$35).
Tempat-tempat utama
- Distrik Bisnis Pusat: kawasan bersejarah Tanjong Pagar yang menawarkan restoran, bar, serta landmark terkenal seperti Marina Bay Sands.
- India Kecil: kuliner enak, lukisan dinding, pasar, serta kuil.
- Tekka Center: pusat perbelanjaan dan tempat makan.
- Taman Reservoir Macritchie: tempat pendakian yang terkenal.
Tempat Makan
- Pusat Makanan Maxwell: lebih dari 100 gerai.
- Kompleks Chinatown: tempat kuliner terbesar di Singapura.
- Tian Tian Nasi Ayam Tionghoa: diminati oleh Gordon Ramsay dan Anthony Bourdain.
- Khansama: masakan India Utara.
- Vila Komala: restoran India yang terkenal dengan menu vegetarian.
- Blue Ginger: hidangan Peranakan yang pedas.
- Wild Coco: nasi lemak terfavorit.
- Mellben Signature: kepiting khas.
- Night Hawk, Jigger & Pony, The Cooling Tower, Mama Diam: kafe yang memiliki ciri khas.
Tempat Menginap
- Hotel Raffles: hotel ikonik yang berdiri sejak tahun 1887, dengan harga mulai dari SG$840 hingga 1.300.
- Motel Mewah Singapura Merah: penginapan khusus di bangunan bersejarah, dengan harga SG$160–250.
- Galaxy Pods Capsule Hotel: penginapan kapsul yang cocok untuk pelancong sendirian, dengan harga mulai dari SG$70.
Artikel ini telah dipublikasikan diThe New York Times.
(c) 2025 Perusahaan The New York Times