3 Langkah Mudah Untuk Mengenali Lingkungan Kerja Toxic Selama Wawancara

3 Langkah Mudah Untuk Mengenali Lingkungan Kerja Toxic Selama Wawancara



Percakapan pekerjaan adalah salah satu langkah yang diambil oleh perusahaan untuk memeriksa kemampuan serta memperdalam pemahaman mereka tentang Anda.

Akan tetapi, langkah ini pun memberi Anda peluang untuk mempelajari situasi di perusahaan yang sedang Anda ajukan sebagai tempat kerja.

Menurut laporan dari Your Tango, sangat krusial bagi Anda untuk mengenali gejala-gejala kekerasan dalam organisasi jika berencana mencari pekerjaan di tempat dengan budaya kerja yang positif.

Indikator tersebut dapat diidentifikasi lewat proses wawancara pekerjaan yang dilaksanakan bersama perusahaan. Selanjutnya, apa langkah untuk mengenali hal itu?

Perhatikan 3 langkah di bawah ini yang dapat Anda coba selama proses wawancara kerja guna mengenali lingkungan kerja yang tidak sehat.


  1. Proses wawancara yang tergesa-gesa dan paksa

Wawancara pekerjaan yang tergesa-gesa dan tak sejalan dengan persiapan awal menunjukkan bahwa perusahaan itu kurang berkompeten.

Secara berkelanjutan menunda-nunda jadwal wawancara dengan seorang komunikator yang tampaknya kurang sopan, atau bahkan membiarkan Anda tanpa kabar untuk waktu yang sangat lama dan baru menghubungi Anda kembali setelah beberapa bulan.

Gejala paling mencolok adalah kecepatan wawancara yang terlalu cepat sehingga membuat Anda merasa overwhemled atau tertekan. Kondisi seperti itu umumnya muncul saat perusahaan belum menyeleksi calon-calon pekerja secara efektif.

Apabila suatu perusahaan sejak awal gagal menyeleksi calon pegawai secara efektif atau sesuai dengan kebutuhan perusahaan terkait kompetensi para kandidat, ini artinya perusahaan tersebut tak mempedulikan pilihan tenaga kerja. Hal itu merupakan petunjuk jelas bahwa organisasi Anda tidak selektif dalam merekrut orang.
toxic.

Beberapa perusahaan yang baik dan profesional umumnya mengizinkan satu minggu bagi calon karyawan untuk memutuskan menerimakan penawaran ataupun menolakkannya. Jika suatu perusahaan mendesak Anda serta tak konsisten tentang hal ini, bisa jadi mereka punya budaya kerja yang kurang ideal.
toxic.


  1. Sikap karyawan kepada atasan

Saat berada di lokasi wawancara, cobalah merasakan atmosfernya dan amati perilaku para karyawan terhadap manajer atau atasannya. Apakah mereka kelihatan bahagia atau justru tampak stress?

Apabila Anda dapat mengobrol dengan para pekerja di tempat itu, coba tanyakan pendapat mereka tentang perusahaannya. Mendengarkan masukan dari karyawan yang telah familiar dengan suasana kerja sangatlah penting.

Walau cuma segelintir staf yang bakal bilang kamu nggak patut gabung ke perusahaan, biasanya mereka akan mempergunakan kata-kata atau frase buat nunjukin betapa sesungguhnya atmosfer di sana.
toxic
perusahaan yang Anda lamar.


  1. Lebih banyak pegawai yang meninggalkan perusahaan dibandingkan dengan yang bergabung.

‘Ada berbagai macam posisi kosong yang kita miliki dan saya pikir Anda akan betul-betul pas untuk salah satunya.’

Pernahkah Anda mendengar frasa itu dari pihak perusahaan? Sebenarnya, awalnya tampak seperti sebuah puji-pujian karena mereka menegaskan bahwa talenta Anda sangat bervariasi.

Meskipun demikian, fakta nyatanya menunjukkan bahwa sejumlah besar pegawai masih berkeluar dari perusahaan ini. Akibatnya, entitas tersebut harus mempercepat proses pengisian jabatan-jabatan yang sedang lowong.

Bukan hanya itu saja, saat sang recruiter dari suatu perusahaan adalah yang memulai kontak dengan Anda terlebih dahulu, cobalah ambil waktu sejenak untuk berfokus. Maka besar kemungkinannya bahwa tingkat turnover di tempat kerja tersebut cukup tinggi dan mereka tengah mencari individu baru untuk melengkapi jabatan kosong.

Indikasi yang dapat Anda telusuri adalah bila suatu perusahaan sering kali mengumumkan kembali posisi pekerjaan yang sama atau memiliki berbagai iklan pekerjaan yang tak kunjung dilengkapi pelamar.

Oleh karena itu, coba ketahui sejak dini seperti apa lingkungan kerja dari perusahaan yang akan Anda lamar tersebut.
toxic
atau tidak.

***