Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi risiko kanker payudara yang tidak dapat kamu atur, misalnya usia atau riwayat keluarga. Namun, terdapat pula aspek yang bisa kamu kendalikan. Salah satunya adalah pola makan.
Apa yang kamu pilih untuk dimasukkan ke dalam piringmu setiap hari dapat menjadi faktor penting dalam mengurangi risiko kanker payudara.
1. Bawang
Bawang putih, bawang merah, dan bawang daun merupakan anggota dari keluarga tanaman allium. Di balik baunya yang khas, mereka mengandung berbagai nutrisi—mulai dari senyawa sulfur organik, antioksidan flavonoid, hingga vitamin C yang mungkin memiliki manfaat melawan kanker.
Sebuah penelitian tahun 2020 di Puerto Rico, yang melibatkan 660 wanita, menemukan bahwa mengonsumsi bawang putih dan bawang merah dalam jumlah besar berkaitan dengan penurunan risiko kanker payudara. Temuan serupa diperoleh dari studi di Iran pada 285 perempuan, di mana konsumsi tinggi bawang putih dan bawang daun terlihat memberikan perlindungan.
Menariknya, bawang bombai segar memiliki sedikit dampak perlindungan, namun mengonsumsi bawang bombai yang dimasak dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
Kesimpulannya, bawang mungkin memiliki peran yang signifikan terhadap kesehatan payudara, namun diperlukan penelitian lanjutan yang lebih mendalam.
2. Delima
Beberapa studi mengamati mekanisme yang terkait dengan efek anti-kanker dari ekstrak delima terhadap sel kanker payudara manusia.
Sebuah penelitian menemukan bahwa ekstrak delima mampu menghancurkan sel kanker payudara dengan mengatur beberapa microRNA yang memengaruhi jalur sinyal AKT dan NF-κB. Efek ini juga teramati pada model tikus yang diinokulasi sel kanker payudara manusia, di mana ukuran dan berat tumor mengalami penurunan signifikan setelah diberi ekstrak delima. Penurunan ini disertai dengan penurunan ekspresi protein VEGF, survivin, dan NF-κB, yang semuanya berperan dalam pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker. Beberapa studi menyebutkan bahwa ekstrak delima dapat membunuh sel kanker payudara dengan cara mengontrol beberapa microRNA yang memengaruhi jalur sinyal AKT dan NF-κB. Dalam percobaan pada hewan coba yang ditanamkan sel kanker payudara manusia, ukuran dan bobot tumor berkurang secara signifikan setelah pemberian ekstrak delima. Hal ini diikuti dengan penurunan kadar protein VEGF, survivin, dan NF-κB, yang semua berperan dalam perkembangan dan keberlanjutan sel kanker. Satu penelitian menunjukkan bahwa ekstrak delima mampu menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara dengan mengatur beberapa microRNA yang memengaruhi jalur sinyal AKT dan NF-κB. Pada model tikus yang diisi sel kanker payudara manusia, ukuran dan bobot tumor menurun secara signifikan setelah diberi ekstrak delima. Penurunan ini disertai dengan penurunan ekspresi protein VEGF, survivin, dan NF-κB, yang semuanya terlibat dalam proses pertumbuhan dan kelangsungan hidup sel kanker.
Penelitian lain menunjukkan bahwa ekstrak delima juga mampu menghambat sel kanker payudara yang bersifat stem cell.cancer stem cellsSel-sel yang mampu bereplikasi diri, menyebabkan pembentukan kanker baru, dan resisten terhadap terapi. Pemberian ekstrak delima menghambat pembentukan struktur khas CSC (mammosphere), mengurangi kemampuan replikasi sel, serta membuat sel-sel tersebut lebih menempel, menunjukkan bahwa mereka mulai mengalami diferensiasi dan kehilangan kemampuan untuk berpindah seperti sel kanker aktif.
Belum ada penelitian langsung pada manusia mengenai pengaruh konsumsi delima dalam mencegah atau mengobati kanker payudara. Namun, berbagai penelitian telah dilakukanin vitromenunjukkan bahwa ekstrak, jus, atau minyak biji pomegranate memiliki sifat anti-kanker. Efek ini diduga berasal dari penghambatan siklus sel, modifikasi microRNA, serta pengurangan aktivitas sel kanker payudara yang bersifat stem.
3. Ikan berlemak
Ikan kaya akan nutrisi dan protein, khususnya ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan teri. Sebagai sumber makanan yang kaya akan asam lemak omega-3, ikan dapat membantu mengurangi peradangan serta melindungi tubuh dari risiko kanker payudara dan kanker usus besar.
Butuh gagasan cara memasak? Cukup dengan merendam atau memberi bumbu untuk meningkatkan rasa, lalu panggang, rebus, kukus, ataupan-seardi atas kompor. Nikmati saat masih panas, atau campurkan dengan alpukat dan sayuran hijau untuk membuat salad segar yang dingin.
4. Buah beri
Berikan salah satu makanan paling sehat yang dapat kamu makan. Kandungan vitamin, serat, dan antioksidannya, seperti antosianin, asam ellagik, dan resveratrol, bisa membantu melindungi sistem pencernaan dari kanker. Rahasianya kemungkinan besar terletak pada pigmen biru, ungu, dan merah yang memberi warna khas pada buah ini.
Enak disantap langsung, cocok sebagai camilan, atau dijadikan hidangan penutup. Kamu dapat mengaduknya ke dalamsmoothie atau yoghurt.
5. Sayuran cruciferous
Jenis sayuran ini meliputi brokoli, kembang kol, pakcoy, dan kubis.
Meskipun memiliki berbagai warna dan bentuk, semua jenis sayuran ini memiliki manfaat gizi yang hampir sama. Mereka merupakan satu-satunya sumber makanan yang mengandung senyawa indole-3-carbinol, senyawa yang terkenal memiliki sifat anti-kanker. Konsumsi rutin sayurancruciferousterkait dengan penurunan kemungkinan terkena berbagai jenis kanker.
Anda dapat menggorengnya sejenak atau memanggangnya dengan sedikit minyak zaitun.
6. Teh hijau
Epigallocatechin-3-gallate(EGCG), senyawa polifenol utama yang terkandung dalam teh hijau, diduga mampu mengurangi risiko kanker payudara serta jenis kanker lainnya. Untuk menyeduh teh hijau, daun segarCamellia sinensisSegera dikukus atau dipanaskan setelah dipetik, sehingga kandungan polifenol alaminya tetap terjaga. Zat ini berperan sebagai antioksidan alami yang membantu menghambat kerusakan sel yang dapat memicu kanker.
Dosis biasanya sekitar 3–4 cangkir setiap hari. Teh hijau juga bisa ditemukan dalam bentuk kapsul, meskipun sebagian besar studi menguji manfaatnya dalam bentuk minuman yang diseduh. Satu cangkir teh hijau mengandung kira-kira 25–50 miligram kafein dan 80–100 miligram polifenol, tergantung pada kekuatan penyeduhan serta ukuran cangkir.
Sebanyak 25 miligram kafein terkandung dalam satu cangkir teh hijau, yang lebih sedikit dibandingkan teh hitam maupun kopi. Namun, bagi orang yang peka terhadap kafein, mengonsumsi teh hijau dapat menyebabkan perasaan gelisah atau mual.
Di laboratorium dan pada hewan, EGCG telah terbukti mampu menghambat perkembangan sel kanker payudara serta jenis kanker lainnya. Sebuah studi yang melibatkan wanita keturunan Asia-Amerika menunjukkan bahwa mereka yang sering mengonsumsi teh hijau memiliki tingkat risiko lebih rendah terkena kanker payudara. Meskipun demikian, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk memahami secara pasti bagaimana konsumsi teh hijau benar-benar berdampak pada risiko kanker payudara.
7. Dark chocolate
Dark chocolateDengan kandungan kakao yang tinggi, cokelat mampu menyediakan serat, antioksidan, dan mineral yang berkontribusi mengurangi risiko beberapa jenis kanker. Cokelat berasal dari biji tanaman kakao, yang kaya akan polifenol dan flavanol, nutrisi yang berfungsi sebagai “makanan” bagi bakteri sehat di usus.
Cukup konsumsi dark chocolate Sufficiently. Enjoy one or two pieces after dinner, and try to appreciate the complexity of its flavor.
8. Paprika
Banyak zat yang terkandung dalam paprika dipercaya mampu membantu melindungi tubuh dari penyakit kanker.
Beberapa jenis senyawa karotenoid yang terdapat pada paprika, seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin, telah terbukti mampu mengurangi dampak stres oksidatif, yang dikaitkan dengan peningkatan risiko berbagai bentuk kanker.
Menariknya, sebuah penelitian yang melibatkan hampir 2.000 wanita menemukan bahwa mereka dengan kadar beta-karoten, lutein, zeaksantin, dan total karotenoid paling tinggi dalam darah memiliki risiko 25–35 persen lebih rendah mengalami kanker payudara.
Selain itu, kapsaisin yang terkandung dalam paprika diduga mampu menghambat perkembangan dan kelangsungan hidup sel kanker dengan memengaruhi ekspresi beberapa gen.
Namun, diperlukan penelitian lanjutan untuk benar-benar menggali potensi anti-kanker yang terkandung dalam paprika.
9. Kunyit
Beberapa studi terhadap pasien kanker payudara menunjukkan bahwa kunyit mampu:
-
Membantu memperbaiki kualitas hidup dengan mengurangi rasa lelah, mual, muntah, nyeri, kesulitan tidur, serta kehilangan selera makan.
-
Menurunkan risiko hand-foot syndromepada pasien yang sedang menjalani pengobatan Xeloda (capecitabine).
-
Mengurangi peradangan dan nyeri pada pasien kanker payudara tahap awal yang menggunakan penghambat aromatase, terutama jika digabungkan dengan hidroksitirozol (dari minyak zaitun extra virgin) dan asam lemak omega-3.
Kunyit biasanya aman dikonsumsi sebagai bahan rempah, minuman teh, ataugolden milk. Konsumsi dalam bentuk suplemen dosis tinggi harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dibicarakan terlebih dahulu dengan dokter. Suplemen kunyit bisa meningkatkan risiko pembentukan batu ginjal serta memengaruhi efek beberapa obat.
Harap diperhatikan bahwa kunyit mampu mengurangi efektivitas beberapa jenis obat kemoterapi (seperti cyclophosphamide dan doxorubicin) serta tamoxifen. Selain itu, diketahui juga mampu menurunkan efektivitas obat seperti aspirin, ibuprofen, dan parasetamol. Apabila dikonsumsi bersama obat pengencer darah (misalnya warfarin), dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
10. Sayuran hijau
Beberapa jenis sayuran hijau seperti bayam dan sawi mengandung senyawa antioksidan berupa karotenoid, termasuk beta-karoten, lutein, dan zeaksantin. Konsentrasi karotenoid yang lebih tinggi dalam darah dikaitkan dengan penurunan kemungkinan terkena kanker payudara.
Analisis yang dilakukan pada tahun 2012 terhadap lebih dari 7.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kadar karotenoid tinggi mengalami penurunan signifikan dalam risiko terkena kanker payudara. Studi besar pada tahun 2015 yang melibatkan 32.826 perempuan selama periode 20 tahun juga menemukan bahwa konsumsi karotenoid yang tinggi dapat mengurangi risiko kanker payudara sebesar 18 hingga 28 persen, serta menurunkan kemungkinan kambuh dan kematian pada pasien yang telah menderita penyakit tersebut.
Selain itu, asam folat, salah satu vitamin B yang terkandung dalam sayuran hijau, diduga memiliki peran dalam melindungi terhadap kanker payudara, meskipun hasil penelitian masih berbeda dan memerlukan pengkajian lebih lanjut.
11. Buah sitrus
Jeruk, lemon, jeruk nipis, atau jeruk keprok mengandung senyawa yang diperkirakan mampu membantu mencegah kanker payudara, antara lain:
-
Folat.
-
Vitamin C.
-
Kandungan karotenoid seperti beta-kryptoxanthin dan beta-karoten.
-
Flavonoid antioksidan seperti quercetin, hesperetin, dan naringenin.
Nutrisi ini memberikan manfaat antioksidan, anti-kanker, dan anti-peradangan.
Penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi buah jeruk berkaitan dengan penurunan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker payudara. Sebuah laporan literatur tahun 2013 yang menganalisis enam penelitian dengan total peserta sebanyak 8.393 menemukan bahwa konsumsi jeruk yang tinggi terkait dengan penurunan risiko kanker payudara sebesar 10 persen.
12. Kacang-kacangan
Semua jenis kacang, terutama kacang pistachio, memiliki sifat yang mampu membantu melawan penyakit kanker. Kacang juga menjadi sumber serat dan lemak sehat yang sangat baik. Kamu dapat menikmatinya sebagai camilan, menghiasi sereal dengan bahan ini, atau menambahkannya ke dalam hidangan salad. Coba panggang sebentar untuk memperkuat rasa yang lebih dalam.
13. Legum
Société Kanker Amerika menyarankan kacang-kacangan dan kacang-kacangan sebagai salah satu kelompok makanan paling penting untuk mencegah penyakit. Makanan ini kaya akan vitamin, mineral, protein, dan serat, serta dianggap sebagai sumber “penantang kanker”.
Flavonoid, yaitu senyawa tumbuhan yang berperan sebagai antioksidan kuat, terdapat pada kulit luar polong-polongan. Kacang-kacangan, yang murah, fleksibel, dan enak, telah menjadi makanan pokok di berbagai belahan dunia, tersedia dalam bentuk kering maupun kaleng.
Nikmati sebagai bahan oles atau saus (sepertihummus), dikombinasikan dengan biji-bijian utuh (seperti beras merah), atau ditambahkan ke dalam sup, masakan rendang, dan salad untuk meningkatkan kandungan gizinya.
14. Herbal dan rempah
Tanaman obat dan bumbu mengandung senyawa tumbuhan, seperti vitamin, asam lemak, serta antioksidan polifenol, yang mungkin berperan dalam melindungi terhadap kanker payudara.
Misalnya, oregano kaya akan kandungan antioksidan.carvacrol dan asam rosmarinat, yang dalam penelitian terbukti memiliki efek anti-kanker pada sel kanker payudara yang ganas. Kurkumin dalam kunyit juga menunjukkan sifat anti-kanker yang kuat, demikian pula apigenin, flavonoid yang banyak ditemukan pada peterseli.
Banyak tumbuhan obat dan bahan rempah lainnya, sepertithymehingga jahe, memiliki potensi serupa. Oleh karena itu, menambahkan variasi bumbu ke dalam pola makan sehari-hari dapat menjadi langkah sederhana untuk mendukung kesehatan.
Secara keseluruhan, risiko kanker bersifat kompleks, tetapi pola makan memainkan peran penting. Mengonsumsi makanan bernutrisi seperti sayuran hijau, buah jeruk, dan ikan berlemak dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara, sementara mengurangi konsumsi alkohol, daging olahan, serta makanan dan minuman tinggi gula juga sangat penting. Selain itu, pemeriksaan kesehatan rutin dan skrining kanker payudara tetap sangat penting untuk deteksi dini, jadi jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis.
Referensi
Gauri Desai dkk., “Konsumsi Bawang Merah dan Bawang Putih serta Kanker Payudara, Studi Kasus-Kontrol di Puerto Rico,”Nutrition and Cancer72, nomor 5 (12 Agustus 2019): 791–800,https://doi.org/10.1080/01635581.2019.1651349.
Ali Pourzand dkk., “Hubungan Antara Sayuran Allium Dalam Makanan dan Risiko Kanker Payudara: Studi Kasus-Kontrol Berbasis Rumah Sakit,”Journal of Breast Cancer19, nomor 3 (1 Januari 2016): 292,https://doi.org/10.4048/jbc.2016.19.3.292.
Makanan Apa Saja yang Dapat Mencegah Kanker Payudara atau Mengurangi Risiko Anda?Healthline. Diakses Oktober 2025.
“Pomegranate and Breast Cancer.” Cancer Therapy Advisor. Diakses Oktober 2025.
10 Makanan yang Bermanfaat untuk Mengatasi Kanker yang Sebaiknya Anda Konsumsi.Moffitt Cancer Center. Diakses Oktober 2025.
“Green Tea.” Breastcancer.org. Diakses Oktober 2025.
8 Manfaat Paprika yang Didukung oleh Ilmu Pengetahuan.Healthline. Diakses Oktober 2025.
“Turmeric and Breast Cancer.” Breastcancer.org. Diakses Oktober 2025.
Jung-Kook Song dan Jong-Myon Bae, “Konsumsi Buah Jeruk dan Risiko Kanker Payudara: Sebuah Tinjauan Sistematis Kuantitatif,”Journal of Breast Cancer16, nomor 1 (1 Januari 2013): 72,https://doi.org/10.4048/jbc.2013.16.1.72.
Pilihan pola makan yang dapat membantu mencegah kanker payudara.Medical News Today. Diakses Oktober 2025.
3 Perubahan Pola Makan yang Bisa Membantu Mengurangi Risiko Kanker Payudara.American Cancer Association. Diakses Oktober 2025.
Ilmuwan Ini Menggunakan Virus Laboratorium untuk Mengobati Kanker Payudara 6 Tahap SADARI, Deteksi Dini Kanker Payudara Ahli menyarankan pemeriksaan kanker payudara dimulai pada usia 40 tahun