DEMAK BICARA – Israel telah mendeportasi sebanyak 131 aktivis pro-Palestina yang terlibat dalam misi Global Sumud Flotillamenuju Gaza. Pengusiran dilakukan melaluiJembatan Allenby, jalur perbatasan utama yang menghubungkan Tepi Barat dengan Yordania, pada Selasa (7/10) waktu setempat.
Deportasi Massal Usai Penahanan
Beberapa aktivis ini merupakan bagian dari lebih dari 450 individu dari berbagai negara yang terlibat dalam armada bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza. Mereka ditangkap secara bertahap setelah seluruh kapal flotilla berhasildiintersepsi oleh militer Israeldi Laut Tengah, sekitar 42,5 mil laut dari pantai Gaza.
Berdasarkan laporan media Yordania, para aktivis tersebut dipindahkan dari pusat tahanan Saharonim di bagian selatan Israel, lalu dibawa ke perbatasan dan diserahkan kepada pihak Yordania. Proses pengusiran dilakukan dengan pengawasan ketat dari aparat keamanan Israel.
Identitas Aktivis Beragam
Ratusan aktivis yang terlibat dalam flotilla berasal dari berbagai latar belakang: politikus, dokter, penggiat kemanusiaan, jurnalis, hingga tokoh masyarakat. Beberapa di antaranya merupakananggota parlemen Eropa, termasuk Italia dan Spanyol. Beberapa aktivis dari Malaysia dan Irlandia juga dilaporkan telah kembali ke negara masing-masing beberapa hari sebelumnya.
Panitia penyelenggara Global Sumud Flotilla menyatakan bahwa seluruh peserta berkomitmen melaksanakan misi damai guna mengirim bantuan kemanusiaan secara langsung ke Gaza, yang selama 17 tahun terakhir mengalami pembatasan akses laut dan darat dari Israel.
Kecaman Internasional
Penangkapan dan pengusiran besar-besaran ini menimbulkan kritik dari berbagai organisasi internasional serta kelompok masyarakat sipil. Mereka menganggap tindakan Israel melanggar hukum kemanusiaan global karena menghalangi misi bantuan yang sah.
“Deportasi aktivis ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk menekan dukungan global terhadap rakyat Palestina,” kata salah satu koordinator flotilla dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, pemerintah Israel mengklaim bahwa armada bantuan tersebut melanggar larangan laut yang diberlakukan dengan alasan keamanan, dan seluruh penumpangnya ditangani sesuai hukum yang berlaku di Israel.
Latar Belakang Misi Global Sumud Flotilla
Armada internasional Global Sumud Flotilla terdiri dari lebih dari 40 kapal yang membawa bantuan kesehatan, makanan, serta perwakilan dari lebih 40 negara. Misi ini memiliki tujuanmenembus blokade Gazasecara simbolis dan menarik perhatian global terhadap krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di daerah tersebut.
Namun, seluruh kapal berhasil dihentikan oleh angkatan laut Israel pada akhir September dan awal Oktober 2025, sebelum sampai ke perairan Gaza. Tidak ada laporan kematian dalam operasi tersebut, meskipun beberapa aktivis mengaku mengalami ancaman dan perlakuan tidak manusiawi selama proses penahanan.